18. Si Kembar Masih Ribut (Puncak)

5.8K 443 36
                                    

WARNING!

PART INI AKAN MENGUNDANG EMOSI TUAN DAN NYONYA. DIHARAPKAN YANG MEMILIKI RIWAYAT DARAH TINGGI, TIDAK MEMBACA!

Ngetik sampe jempol gue punya abs. Terlalu kalian kalo nggak vote :)

H A P P Y • R E A D I N G

Sore ini, seperti biasa Kiara akan pulang menggunakan ojek online. Sebenarnya, Rey tadi sudah memberi tumpangan. Tapi Kiara menolak. Dirinya tidak enak, sebab tadi sudah mengambil waktu belajar Rey untuk menemani dirinya.

Kiara menghembuskan nafas kasar. Ingin rasanya menonjok semua orang yang lewat di depannya. Emosi Kiara belum reda, sedari tadi ia tahan agar tidak meledak.

Sebuah mobil melintas di sampingnya. Kiara tak ingin menoleh. Biarkan saja, toh Keano juga bakal bilang "hati-hati di jalan"

"Masuk" Kiara menolehkan kepalanya. Terlihat Keano dengan wajah datar dan Laras di sampingnya. Kiara kembali meluruskan pandangannya.

"Nggak usah" tolak Kiara. Ingat, emosi Kiara masih belum reda.

"Masuk aja Ra, kita pulang bareng" ujar Laras. Kiara sama sekali menulikan pendengarannya.

"Masuk, Kiara!" tegas Keano. Kiara mengacuhkan, ia membuka hp-nya untuk melihat sudah sampai mana ojek online-nya.

"MASUK!" teriak Keano. Perhatian seluruh murid yang masih menunggu jemputan langsung terpusat pada Keano.

"Ojek gue udah dateng" ujar Kiara melangkah pergi menuju ojek pesanannya. Ia mengambil helm yang disodorkan akang ojek tersebut.

"Ini masih permulaan, sayang" gumam seseorang dengan senyuman miring.

🧕🏻🧕🏻🧕🏻

"Assalamualaikum" salam Kiara saat memasuki rumah.

"Wa'alaikumsalam, sini tas-nya biar Bunda bawa" ujar Clara sembari melepas tas dari pundak Kiara.

"Mau makan apa? Ada ayam, soto, rendang, bakso. Mau makan pake apa?" tanya Clara. Kening Kiara mengerut, tumben sekali. Udah buat soto, rendang, ada bakso lagi.

"Beneran ada?" tanya Kiara balik.

Clara mengangguk. "Ada, tapi dalam bentuk mie"

Krik

Krik

Krik

"BWAHAHAHAHAHA!" tawa Ibu dan anak itu pecah. Clara menuntun Kiara untuk duduk di ruang keluarga.

"Pipi kamu kenapa?" tanya Clara saat menyadari pipi Kiara bengkak sebelah.

"Tamparan Abang tadi pagi?" lanjutnya. Kiara mengangguk dengan senyuman miris.

"Sabar ya sayang. Kamu tadi di sekolah nggak kenapa-napa kan?" tanya Clara. Kiara diam, apa harus ia menceritakan bahwa dirinya sempat pingsan di sekolah?

"Ra?"

"Eh, ng-"

Light it up dynamite. Dy nanananana nana hey

Dering hp Kiara terdengar. Kiara mengambil hp-nya di saku baju. Ia melihat nama yang tertera.

Natasyaaaw is calling...

Step Mom [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang