Dia di kagumi semua perempuan hanya karna memiliki satu tarikan, yaitu senyuman.
Malam ini seharusnya Renata menghabiskan waktu nya untuk belajar hingga tertidur, namun sepertinya akan gagal karna kedatangan seseorang yang sedari tadi mengganggunya.
"RERENN!! Tau gak gue ketemu cogann ituu lagi tadi waktu mau kerumah loo...." ujar Zea dengan semangat 45.
Renata mengerutkan keningnya, "Siapa?"
"ITUU SI NOPALL!!!" teriak Zea
Renata menutup telinganya ketika suara Zea terlalu melengking di sekitarnya.
Renata berdecak, "Naufal, Ze. Bukan Nopal!"
"Nah iya itu, tadi gue liat dia sama temennya gue gak tau siapa di lapangan deket gedung kosong di persimpangan kompleks rumah lo." jelas Zea panjang lebar
"Ya terus kenapa?" Tanya Renata, bingung
"Kayak nya dia mau berantem deh"
Renata menaikkan sebelah alis nya lalu mendengus mengalihkan pandangannya ke buku catatan fisika
"Ya terus urusannya sama gue apa?"
"Emang lo gak mau tau dia berantem sama siapa?" Tanya Zea
"Enggak."
"Tapi gue penasaran" gumam Zea
"Ya terusss??" balas Renata, jengah
"Liat yukk" yang dibalas tatapan tajam Renata
"Enggak enggak! Kurang kerjaan banget lo. Biarin aja kalo dia emang berantem lagian urusannya sama kita apaan? Gaada kan?!" ucap Renata kesal
Zea menggeleng, "Emang yaa rasa empati lo itu gak ada sama sekalii tahu gakk???!"
"Lagian bukan urusan gue juga."
"Dia berantem sama Carel." ucap Zea tiba-tiba
Renata sontak menatap Zea, tidak berapa lama kembali mengalihkan pandangannya. Mencoba tidak peduli.
"Rennn......" gumam Zea sambil memelas agar Renata mau ikut dengannya
"Apa?" balas Renata tapi tetap membaca buku nya
"Gue laper" ucap Zea, memelas
Renata mendelik menatap Zea yang sedang memelas di sampingnya.
Lihat kan? Zea itu random banget. Tadi waktu datang menanyakan dimana Bunda, terus bahas Naufal yang berantem dan gak sampai satu menit langsung bilang lapar? Ohh ayo lahhhh!
"Ada makanan di kulkas, ambil aja." balas Renata
"NO! Gue mau nya kita makan di luar"
"Kalo ada yang gratis kenapa harus hamburin uang?" balas Renata, santai
"IHH GUE SERIUS RENAAA AYOO!!" teriak Zea saking kesal nya karna Renata masih saja bersikap tenang ditempat
"Iya iyaaa ih gak usah teriak juga udah malem" decak Renata tapi tetap menuruti keinginan Zea, Renata bersiap-siap
•
•
•
"Lo bohongin gue ya?"
Zea yang mendengar gerutuan Renata hanya menyengir lucu sambil menunjukkan jarinya dalam bentuk peace tanda perdamaian
Renata yang merasa di bohongi benar-benar kesal bukan main sekarang. Kalau pun pergi, gimana caranya? Mereka terlalu dekat dengan gudang kosong itu. Dimana Naufal tengah berkelahi dengan Carel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Re-Na(TA)
Teen FictionPertemuan yang tidak terduga dan akhir yang tidak bisa di duga-duga Foto Right ® 2021 create by Lovely