7. ARROGANT

33 7 9
                                    

yang sayang sama lo mungkin banyak. tapi yang sayang sama lo di saat lo sayang sama orang lain, ya cuma gue. miris? emang haha.

________________________________

Naufal Aditama Putra. Laki-laki itu memang sulit untuk di tebak pikirannya. Beberapa saat bisa bersikap baik dan beberapa saat kemudian bisa bersikap arrogant.

Di jam sekolah yang memang free sedari pagi membuat nya pergi menuju rooftop sekolah untuk menemui seseorang.

Seseorang yang sebelumnya sudah di beritahu untuk datang menemuinya.

Ingatannya berputar pada beberapa kejadian.

"Salahin aja gue terus! Lo yang salah tapi gue yang kena imbas nya! Kenapa sih Fal? Lo udah gak betah sama gue makanya lo kayak gini?! "

Ingatan itu mulai berputar kembali di kepalanya.

"KALAU LO UDAH GA BETAH SAMA GUE ITU BILANG ! JANGAN DIEM TAPI PERLAKUAN LO KE GUE ITU MEMUAKKAN, BRENGSEK ! " teriak gadis itu dengan air mata yang tidak berhenti

Naufal bergeming

"Hampir setahun Fal gue sabar hadapin sikap lo yang kayak gini. Tapi ini balasan lo ke gue?! "

"Bangsat! " gadis itupun pergi .

Rokok yang dihisap nya tadipun sudah terbuang entah kemana.

Naufal menarik kuat rambutnya. Frustrasi.

"Aggrhhh!! " erang Naufal dengan terus menjambak rambutnya.

Suara derap langkah kaki yang seakan berlarian cepat kearah nya membuat fokus Naufal terbagi. Dengan posisi menunduk Naufal yang sudah diam merasakan seseorang memeluk nya begitu erat dari belakang.

"Gue udah tau. Makasih, Fal.. " ucap suara lembut itu memenuhi gendang pendengaran Naufal yang kini membalikkan badannya.

Membalas pelukan gadis itu. Begitu erat.

Gadis itu melepaskan pelukannya pada Naufal setelah sekian lama. Namun, Naufal enggan menjauh. Justru pelukannya menguat.

Ada perasaan takut di hati nya setiap mengingat perilaku buruknya pada gadis dipelukannya ini.

Perilaku buruk yang kerap kali membuat gadisnya menangis.

Perasaan bersalah yang tiba-tiba menyerang dada nya kuat. Begitu menyesakkan.

Dia menyanyangi gadisnya. Namun ada satu batasan yang membuat Naufal berfikir untuk menjauhi gadisnya.

Batasan yang akan membuat gadisnya kembali menangis.

Tidak. Naufal tidak mau itu terjadi. Dia tahu. Gadis di pelukannya ini sudah begitu hancur akan perlakuannya akhir-akhir ini. Naufal tidak mau membebani nya lagi.

"Naufal.. Kenapa? " Tanya gadis itu bingung

"Biarin kayak gini bentar. "

Gadis itupun diam membiarkan Naufal tetap memeluknya.

"Gue minta maaf, Caa " gumam Naufal yang masih bisa di dengar oleh gadis itu.

Gadis itu mengerutkan keningnya. Sontak saja dia melepaskan pelukan Naufal dan menatap Naufal bingung.

"Maksud lo? "

Naufal mengusap pipi gadis itu dengan lembut. Matanya pun tidak bisa lepas dari gadis nya itu.

"Maafin gue untuk semua nya. Semua perilaku gue ke lo. Sikap kasar gu-"

Ucapan Naufal terhenti karna gadis itu memeluknya tiba-tiba.

Re-Na(TA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang