14. PERASAAN BERSALAH

24 3 0
                                        

Aku adalah hujan, mau kamu memilih untuk menakhlukkan tiap tetes air hujan yang turun atau justru memilih berteduh, aku akan tetap jatuh.

_______________________________

P

agi ini Renata bermaksud untuk datang ke sekolah lebih awal dikarnakan akan di adakan kompetisi potret alam dari ekstrakulikuler fotografi. Tidak seperti biasanya jalan raya terlihat ramai dan padat pada jam 06.00 ini yang membuat Renata bosan berada dalam mobil nya.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit Renata akan tiba disekolah untuk melakukan perekomendasian siapa saja yang cocok ikut dalam kompetisi tersebut nantinya. Namun sebelum akan memasuki kelas, Renata menghentikan langkahnya ketika pandangan matanya mendapati sosok yang sangat dikenalnya sedang di paksa masuk kedalam sebuah mobil sedan berwarna hitam di luar gerbang sekolah. Renata pun mencoba melihat lebih dekat dan mengerutkan keningnya sesaat melihat sosok yang di paksa untuk ikut itu memeberontak lemah namun tidak bisa lepas.

"Keysha? Dia dibawa sama siapa? " gumam Renata dengan tatapannya tetap mengarah ke mobil hitam yang kini melaju kencang meninggalkan sekolah.

Renata memikirkan kemungkinan yang akan terjadi lalu selang beberapa detik dia mulai memahami semuanya.

Buru-buru Renata mencoba berlari untuk melihat kemana arah mobil tersebut. Namun secara tiba-tiba tangannya di tarik kuat dan dipaksa masuk kedalam mobil lainnya lagi yang ternyata mengintai pergerakannya.

Pandangannya memburam setelah merasakan pukulan di bagian belakang punggungnya. Sebelum benar-benar tidak sadarkan diri, Renata sempat mendengar suara teriakan seseorang dari dalam sekolah.







Renata mengerjapkan matanya berkali-kali untuk mengesuaikan cahaya yang masuk. Ruangan kosong berdebu. Itulah yang terlihat dan dirasakan olehnya. Renata batuk beberapa kali karna debu yang tidak sengaja terhirup.

"Aws.. " Renata meringis saat merasakan punggungnya terasa sakit. Renata mencoba untuk duduk dengan benar meskipun ringisan tetap keluar dari mulutnya sesekali. Dia melihat seluruh isi dan keadaan dari ruangan yang kini dia tepati. Tidak ada siapa-siapa.

"Keysha... " gumam Renata ketika ingatannya kembali pada Keysha yang dibawa menggunakan mobil hitam tersebut. Tetapi tidak ada Keysha di ruangan ini. Hanya ada dirinya. Dimana Keysha dibawa oleh orang itu? Itulah yang dipikirkan Renata.

Renata berdiri perlahan dan mencari ponselnya yang tidak ditemukan.

"Ponsel gue mana ya.." gumam Renata pada dirinya sendiri namun setelah sadar keadaan Renata hanya bisa menggeram kesal. Pasti ponselnya di ambil oleh orang yang membawanya kesini.

Saat sedang berjalan kearah pintu langkahnya terhenti ketika menyadari suatu hal. Ada dua pintu diruangan ini yang berarti tidak hanya ada 1 ruangan saja. Melainkan ada ruangan lainnya.

"Tolongin gue..."

Renata tersentak karna tidak sengaja mendengar lirihan lemah seseorang.

"Dada gue sesak.. Please bantuin gue.. " ucap seseorang itu lagi dengan nafas tersengal menahan sakit

Renata berjalan mendekati satu pintu yang dia yakini disana lah asal suara tersebut dan mengetuk pintu itu beberapa kali untuk memastikan pendengarannya tidak salah.

Tok tok

"Ada orang? " Tanya Renata setelah mengetuk pintu itu untuk kesekian kalinya.

Hening, Renata mengerutkan kening nya karna tidak ada sahutan dari dalam sana

Re-Na(TA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang