karna sebenarnya waktu tidak berpihak dan menunggu siapapun. pilihannya cuma antara kamu berjuang atau benar-benar meninggalkannya.
________________________________
Seorang gadis berjalan menyusuri lorong sekolah yang masih sepi. Hanya ada beberapa murid yang baru datang ke sekolah. Dengan senyum yang tidak pernah luntur dari wajah nya, dia terus saja berjalan hingga memasuki kelas. Tetapi, suara seseorang yang memanggilnya menghentikan langkahnya dan berbalik menatap orang itu.
"Keysha!" panggilnya dari arah belakang yang secara otomatis menghentikan langkah Keysha dan berbalik menatap orang tersebut.
"Iya? " jawabnya setelah orang itu berdiri di hadapan nya dan menyodorkan sebuah surat.
Keysha mengerutkan keningnya lalu menatap penuh tanya pada cowok yang ada didepan nya ini. "Maksudnya?". Cowok itupun menjelaskan. "Ambil. Ini titipan dari seseorang buat lo". Dengan ragu Keysha pun menerima nya.
Sesaat cowok itu akan pergi Keysha mencoba untuk mencegahnya namun sia-sia. Orang itu seperti menulikan pendengarannya ketika Keysha memanggil nya. Dengan bingung sekaligus penasaran Keysha melirik surat di genggaman nya.
Saat akan membuka isi surat, suara familiar terdengar oleh nya,
"Keyshaaa!!! Untung lo udah dateng!"
Keysha mengurungkan niatnya membaca surat tersebut dan menyimpannya kedalam saku seragam. "Lo kenapa sih, Ze? " Tanya Keysha sambil berjalan kecil diikuti Zea sahabat nya.
Zea mencebikkan mulutnya tanda kesal, "Gue lupa ngerjain tugas dari buk Ita, Keyyy!! Lo pasti udah kann?? Contekin gue donggg!! " pinta Zea sambil memelas pada Keysha. Mereka pun memasuki area kelas dan duduk di kursi masing-masing.
Keysha membenarkan letak bandana abu-abu di leher nya. Lalu menatap Zea yang masih memelas padanya.
"Lo kebiasaan deh lupa ngerjain tugas dari buk Ita. Atau jangan-jangan lo sengaja ya? Ngaku lo sama gue! " Tanya Keysha, pura-pura marah.
Mendengar ucapan Keysha sontak membuat Zea cengengesan gak jelas karna apa yang di katakan Keysha memang benar ada nya.
Keysha mendengus pelan mengetahui arti ekspresi yang Zea berikan.
"Nih. Kerjain sekarang. Lain kali jangan gitu lagi ya Ze. Lo harus bisa hargain tugas yang di kasih sama buk Ita. Se- gak suka apapun lo sama pelajarannya" tungkas Keysha seraya mengeluarkan buku tugas dari dalam tas nya. Dengan semangat Zea menerima buku tersebut dan langsung mengerjakannya.
"Iya deh iyaa lagian gue malesnya pas pelajaran buk Ita doang, Key..abis nya otak gue mumet banget mikirin matematika, " ujar Zea sambil terus menyalin tugas rumah Keysha.
Keysha hanya bisa menghela nafas nya lalu melirik kearah pintu kelas, dimana lorong sudah mulai ramai oleh murid yang akan masuk ke dalam kelas masing-masing.
"Ngomong-ngomong tadi gue liat lo ngobrol sama cowok di lorong, siapa tuh?" Tanya Zea
Keysha mengalihkan pandangannya dan menatap Zea yang ternyata masih sibuk menyalin tugas nya tapi masih sempat-sempat nya nyeletuk kaya gitu. Emang ya meskipun sibuk nyontek tapi kalo kepo emang udah mendarah daging ya susah hehe....
"Gatau gue. Dia cuma ngasih titipan surat ke gue. "
"Surat apaan? Dari siapa? " Tanya Zea lagi
"Gue gatau Zea, dia bilang dari seseorang. Tapi gak ngasih tau dari siapa. " jelas Keysha
Zea merapikan buku diatas meja setelah selesai menyalin tugas milik Keysha, tidak lama pandangan terfokus pada Keysha kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Re-Na(TA)
JugendliteraturPertemuan yang tidak terduga dan akhir yang tidak bisa di duga-duga Foto Right ® 2021 create by Lovely