Pertemuan sudah berakhir,dengan hasil mendapatkan informasi,besok pesuruh Penasehat Yong Min akan mengirim surat pada Mentri Perdagangan negeri seberang dan setelah itu empat hari kemudian Mentri Perdagangan sampai di Kerajaan ini.
Hesa dan Ye Jun yang masih dalam penyamaran diutus untuk membersihkan meja rapat.Hal tersebut merupakan peluang emas bagi mereka berdua.Tanpa menyia-nyiakan kesempatan,mereka segera mencari sesuatu yang dapat menjatuhkan Penasehat Yong Min.
Ye Jun menemukan kotak kayu yang terlihat mewah,ia pun berinisiatif membukanya.
"Buku?" Hesa mendekat dan ikut memeriksa apa isi buku yang dipegang Ye Jun.
"I-ini...transaksi ilegal!Bagaimana bisa ia bisa melakukan transaksi ilegal sebanyak ini!"
"Ye Jun tak ada waktu,ayo keluar terlebih dahulu!" Menyetujui Hesa,mereka berdua segera keluar dari rungan itu dengan selamat.
>>>>>
Raja Shin Ryu sedari tadi mondar mandir didepan gerbang pintu masuk,kunjungan Hesa kali ini lebih lama dari pada biasanya,hal tersebut membuatnya cemas.
Dayang Lee dan para pembawa tandu datang masuk mendekat kearah Raja Shin Ryu,sangkin gembiranya menyambut kedatangan Hesa bibirnya tersenyum lebar dengan tangan yang sudah menggengam erat,berharap bisa segera menggenggap tangan mungil Hesa.
Ekpresi Dayang Lee yang tidak bisa disembunyikan membuatnya berhenti menyunggingkan senyuman lebarnya,segera membuka tirai tandu.
"Kemana Hesa?"
"P-putri,menyuruh hamba pulang terlebih dahulu Yang Mulia." Jantungnya merasa seperti akan lepas ketika mendengar suara berat Raja Shin Ryu,Dayang Lee tidak pandai menyembunyikan ekspresi takutnya.
"Kenapa?" Ucapnya dengan nada intimidasi.
"K-kata h-hanya ingin m-melihat p-pusat kota" Semakin banyak ia berbohong semakin terpatah-patah pula kata-katanya dan Raja Shin Ryu mengetahui hal itu.
"Sekali lagi aku tanya!Kenapa?" Tak kuat dengan hawa yang mencekap,tiba-tiba Dayang Lee langsung bersujud dan meminta ampun.
"Maafkan hamba Yang Mulia,Putri Hesa menyuruh hamba pulang terlebih dahulu,karena masih ada urusan dikediaman Penasehat Yong Min" Raja Shin Ryu berpikir,kenapa harus menyuruh Dayang Lee pulang terlebih dahulu jika masih ada urusan disana.Kemudian ia pun terdiam.
"Dia bersama Ye Jun?Hanya dengan Ye Jun?"
"Benar Yang Mulia!" Raja Shin Ryu berbalik arah dan bergegas menuju ke paviliun merak,ia membuka kamar Hesa dan mencari Pedang yang ia berikan pada Hesa.
"Hah.." Ia bernapas lega saat benda yang ia cari-cari bertengger didinding.Setiap kali Hesa akan melakukan suatu hal yang berbahaya atau memiliki firasat buruk,ia selalu membawa pedangnya.Setelah melihat pedang itu masih tersimpan,Raja Shin Ryu yakin Hesa tak akan menghadapi bahaya besar.
"Untunglah Ia tak menggunakan pedangnya hari ini..." Ia berjalan keluar melewati meja rias Hesa,lalu ia berhenti.Belati kecil yang diatasnya terdapat hiasan mawar sebagai manupulasi tidak ada.
"Belatinya ia bawa.." Raja Shin Ryu mengutus Lee Gom menyiapkan kudanya,Ia herus bergegas menuju kediaman Penasehat Yong Min.
"Y-Yang Mulia,kata Putri Hesa,Yang Mulia tidak perlu menghampirinya" Dayang Lee berusaha menyampaikan perintah dari Hesa.
"TIDAKKAH KAU HAFAL DENGAN TUANMU!" Amarahnya memuncak,karena sedari tadi membayangkan hal yang tidak-tidak terjadi pada Hesa.
"..Ia akan membawa barang tajam jika ia melakukan hal yang bahaya.Terlebih lagi ia hanya ingin bersama Ye Jun,maka ia membutuhkan Ye Jun untuk berjaga-jaga jika ada pertarungan." Dayang Lee terdiam,ia mengingat kembali Putri Sung Kyung melempar cangkir ke arah Hesa,dan Hesa berkata itu adalah rencananya.Ia hanya bisa berdoa semoga rencana Hesa tidak membuatnya harus menggunakan benda tajam itu.
"Yang Mulia,kuda sudah siap!" Hendak saja ia menunggangi kuda,suara merdu yang ia rindukan menyebut namanya.
"Haneul..." Kim Hesa melambai-lambaikan tangannya,ia tepat didepan gerbang masuk istana.Jaraknya lumayan jauh antara Ia dan Raja Shin Ryu.
"Mau kemana?" Ucapnya lagi dengan senyuman manisnya.Ia dan Ye Jun masih menggunakan pakaian penjaga,Ye Jun yang melihat ekspresi Raja Shin Ryu susah takut setengah mati.
"S-sepertinya a-aku akan digantung Yang Mulia malam ini" Ye Jun menyembunyikan badannya di balik Hesa.
"Tak akan,ayo kita kesana"
"Kau benar-benar membuatku gil-" Raja Shin Ryu barus saja ingin memarahi Hesa,namun ditengah jalannya menghampiri Hesa,ia melihat Hesa berjalan sempoyongan.
"K-kenapa telihat buram..." Hesa memegang pelipisnya..
"..darah..masih saja...keluar..."
BRUKKK...
"Hesa!!" Ia berlari menghampiri Hesa,melihat pelipis yang berdarah membuatnya linglung.Tanpa babibu lagi Raja Shin Ryu mengembalikan fokusnya dan segera menggendong Hesa kembali ke paviliun merak.
>>>>>
Dayang Lee mengganti pakaian Hesa dengan baju tidur,kemudian beberapa saat pun tabib datang dibelakang Raja Shin Ryu.Tabib mulai memeriksa keadaan Hesa,mengobati pelipisnya dengan hati-hati.
"Saya sudah selesai,Yang Mulia.Putri Hesa pingsan karena ia tak sadar banyak mengeluarkan darah,dan sepertinya akhir-akhir ini Putri Hesa tidak makan secara teratur."
"Baiklah,kau boleh pergi!" Ketika tabib sudah pergi dan pintu kamar tertutup,Dayang Lee dan Ye Jun yang masih disana langsung bersujud.
"Maafkan kami Yang Mulia,kami mengaku salah.Seharusnya kami lebih keras melindungi Putri Hesa!"
"Bagus jika kalian tahu kesalahan kalian!Dayang Lee.." Raja Shin Ryu yang sedari menggenggam tangan Hesa,melepasnya pelan dan menghadap mereka berdua yang masih bersujud.
"Y-ya Yang Mulia" Dayang Lee hanya bisa pasrah,ia tahu betul dengan sifat Rajanya.Jika melakukan kesalahan pasti akan dihukum paling berat hukuman penggal dan paling ringgan dipenjara bawah tanah tanpa diberi makan dan minum selama tiga hari.
"Kau segera kedapur,siapkan makanan yang bernutrisi untuk Hesa!"
"Baik-..apa?" Dayang Lee menganga,ia sudah bersiap diri dengan hukuman,ini tidak seperti yang ia bayangkan.
"Kau tuli?!Siapkan makanan terbaik untuk Hesa!"
"B-baik Yang Mulia,segera hamba laksanakan!" Dayang Lee terhopoh-gopoh keluar dari kamar Hesa menuju dapur.Dan sekarang Ye Jun tinggal sendirian,seketika tenggorokannya kering.
"Kau,Ye Jun..."
"S-saya Yang Mulia"
"Sebaiknya kau jelaskan dengan baik,kenapa Hesa menjadi seperti ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
What is life [TAMAT]
FantasyPernahkan kalian berpikir tentang arti hidup kalian masing-masing?Seperti kenapa kalian diciptakan dan untuk apa kalian diciptakan? Aku sering berpikir demikian,bahkan aku sering berpikir bahwa Tuhan mempermainkan hidupku.Disaat aku ingin menemukan...