Part 3

1.1K 140 0
                                    

Mereka akhirnya sampai dipusat perdagangan kota [Yedam].Hesa benar-benar terkejut!Semua memakai pakaian yang aneh,sama seperti Haneul dan laki-laki bercadar.Namun,bedanya baju Haneul lebih rumit dan kelihatan mewah.

"Wahh...ini benar-benar ajaib!Ayo kesana-" Hesa ingin melihat pertunjukan tradisional yang diadakan ditepi jembatan kayu,namun Haneul buru-buru menariknya masuk kedalam gang.

"Aduh!Kenapa tiba-tiba menarikku!"

"Ini adalah pusat perdagangan kota,Yedam.Aku adalah Raja,kehadiranku tidak boleh diketahuin rakyat secara tiba-tiba terlebih lagi dengan luka seperti ini."

"Kenapa sedari tadi kau selalu bilang bahwa kau Raja!"

"Karena memang aku adalah Raja!Perlu bukti apa lagi kau sudah ada dipusat perdagangan kota sekarang.Kau bisa melihat dengan jelas sekarang,bahwa kau yang aneh!" Hesa pun tidak membantah lagi bahwa ialah yang aneh.Namun ia juga tidak tahu kenapa tiba-tiba ia bisa ada ditempat seperti ini.Yang ia ingat terakhir kali adalah ia jatuh dari jembataan saat membantu seorang wanita.

"Aku..tidak mengerti!Bagaimana bisa aku disini dan aku juga tidak mengerti dimana ini!"Hesa terduduk lemas,ia kira Haneul hanya bercanda bahwa ia adalah Raja.Gaya orang-orang disekelilingnya tidak sama dengan gaya orang-orang yang sering ia lihat sebelumnya.

Haneul ingin menanyakan banyak pertanyaan untuk Hesa,namun sekarang bukanlah waktu yang tepat.

"De-Agh." Haneul mengerang kesakitan darahnya mulai merembas ke kain yang dililitkan untuk memperban lukanya.

"Kau tidak apa-apa?"

"Dengarkan aku!Pakai ini dulu" Haneul memberikan secarik kain untuk menutupi wajah Hesa dan ia juga memiliki satu untuk menutup wajahnya.

"Kita akan pergi ke istanaku terlebih dahulu!Lalu aku akan membantumu" Hati Hesa berdegub dengan cepat saat Haneul mengatakan kata istana.Benarkah ini kenyataannya,benarkah Haneul adalah Raja.

>>>>

Mereka telah sampai digerbang istana.Awalnya para prajurit mencegah mereka untuk masuk,keamanan di istana diperketat setelah sang Raja menghilang saat kegiatan berburu yang diadakan satu tahun sekali.Namun,saat Haneul membuka cadar yang ia pakai,para prajurit langsung menundukkan kepala.

"Yang Mulia Raja!Maafkan kami karena tidak mengenali anda!"Hesa tercengang,bahwa Haneul benar-benar seorang Raja.Ia menegung salivanya,mengingat bahwa ia selama ini berperilaku tidak sopan pada Haneul.

"Buka gerbangnya!"

"Yang Mulia!Anda terluka!Saya akan segera memanggilkan tabib!" Para dayang yang tidak sengaja bertemu Raja Haneul yang sudah hampir 4 hari menghilang sangat panik ditabah dengan lukanya.

"Dia adalah tamuku!Antar dia ke paviliun merak.Siapkan air hangat untuk mandi dan pakaiannya."

"Baik Yang Mulia!"

"Kau mau kemana?" Para dayang yang membantu memapah Raja Haneul pun menoleh dengan serempak kearah Hesa dengan pandangan melotot.

"Tidak,maksudku a-anda mau kemana Yang Mulia.." Haneul pun tersenyum tipis,sampai-sampai senyumannya tidak biasa dilihat orang lain.

"Lihat sekarang kau sudah percayakan kalau aku adalah Raja" Batin Raja Haneul.

"Tenang saja!Kau akan diantar para dayang untuk beristirahat.Mereka tidak akan melukaimu.Aku akan mengobati lukaku sebentar.Nanti aku akan menemuimu" Selanjutnya Hesa pun menuruti kata-kata Raja Haneul dan pergi ke paviliun merak.

>>>>

"Tidak,tidak..tunggu!Biar aku yang melakukannya sendiri!"

"Tapi nona,Yang Mulia Ryu nanti akan menghukum kami jika tidak melayani anda dengan baik!"

"Yang Mulia Ryu?"

"Bukankah tadi dia bilang bahwa namanya Lee Haneul.Seharusnya kan Yang Mulia Haneul,kenapa menjadi Yang Mulia Ryu?"

"Benar nona.Nama Yang Mulia Raja adalah Shin Ryu,namun itu adalah nama yang diberikan saat Yang Mulia telah menduduki tahtanya.Nama asli Yang Mulia banyak yang tidak tahu,hanya dayang-dayang seniorlah yang tahu dan nama itupun tidak boleh sembarangan disebut"

"Oh..begitu ternyata.."

"Iya nona.Kalau bengitu saya akan melepaskan pakaian nona"

"Tidak,tidak!Biar aku saja yang melepaskan pakaianku.Aku tidak terbiasa dengan ini,kalian boleh menunggu disini saat aku selesai mandi."

"Tapi Yang Mulia nanti-"

"Aku pastikan dia tidak akan menghukum kalian" Para dayang pun hanya diam kebingungan,biasanya tamu-tamu Raja Shin Ryu banyak maunya,namun kali ini sangat berbeda.

>>>>

"Hamba telah selesai mengobati luka anda Yang Mulia.Saran hamba jangan sampai luka Yang Mulia terkena air,agar lukanya cepat mengering."

"Baik,kau boleh pergi"

BRAKK

"YANG MULIA!" Seorang dayang yang sudah berumur dengan sesosok laki-laki yang berpakaian seperti jendral bintang lima pun datang.Berlari cepat kearah Raja Shin Ryu.

"Dayang Choi,lain kali lebih pelan sedikit saat membuka pintu"

"Bagaimana hamba bisa pelan saat mengetahui anda pulang dengan keadaan terluka.Hamba sangat mengkhawatirkan anda" Dayang Choi meneteskan air matanya,wajahnya benar-benar seperti seorang ibu yang melihat anaknya terluka.

"Hormat pada Yang Mulia!" Laki-laki yang berpakaian jendral tersebut menekuk lututnya memberikan hormat.

"Berdirilah Gom"

"Kenapa kalian datang secara bersamaan?"

"Hamba baru saja kembali dari area berburu untuk mencari anda!Karena Dayang Choi memaksa untuk ikut,hamba tidak ada pilihan lain selain mengajaknya"

"Lain kali jangan ikut Gom Dayang Choi.Diluar sangat berbahaya."

"Aku hanya mengkhawatirkan anda Yang Mulia"

"Baiklah.Aku membawa tamu saat pulang tadi.Dia yang menyelamatkanku.Perintahkan bawahanmu untuk melayaninya dengan baik."

"Baik Yang Mulia"

"Kau boleh pergi Dayang Choi.Aku akan berbicara dengan Gom" Dayang Choi pun mengundurkan diri,dan langsung kearah dapur,memerintahkan para dayang menyiapkan makanan untuk Hesa.

"Jadi bagaimana?Siapa dalang dibalik kejadiaan diarea berburu?"

"Sewaktu menelusuri area tepi sungai.Hamba menemukan lencana ini" Raja Shin Ryu mengecek bentuk lencana yang diberikan pengawal pribadinya Lee Gom.Lencana yang berbentuk kepala ular kobra dan bermata batu ruby merah.

"Tunggu!Tepi sungai katamu?"

"Benar Yang Mulia!"

"Hanya ada lencana ini?Tidak ada mayat laki-laki berpakaian serba hitam dengan cadar?"

"Tidak ada Yang Mulia."

"Ini aneh.."

"Aneh bagaimana?"

"Sewaktu ditepi sungai tanpa disadari aku diikuti laki-laki bercadar.Dan kemudian aku ditolong oleh perempuan aneh itu lalu aku sangat yakin bahwa aku menusuk perutnya hingga dia mati.Tapi kenapa mayatnya tidak ada!"

"Hamba akan memeriksa kembali tempat itu Yang Mulia.Siapa tahu terdapat bukti lain yang bisa didapatkan"

"Baiklah.Perintahkan para prajurit saja yang mencarinya.Sedangkan kau atur dan tingkatkan kemanan di istana.Firasatku pelakunya ada distruktur kerajaan dan jika memang benar ini...penghianatan!"

"Baik Yang Mulia!"

What is life [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang