-
-
-
Sudah seminggu sejak pernyataan paling mengejutkan yang dikatakan Inosuke. Sejah ini tidak ada perubahan mencolok yang dilakukan Tanjiro selain lebih fokus dan lebih giat pada latihan Kendonya. Sehari setelahnya memang dia tampak menjadi lebih pendiam dan banyak melamun, dua hari setelahnya dia agak susah diajak bercanda bahkan bicara namun dihari ketiga dia sudah kembali pada dirinya yang normal. Normal benar-benar normal, jauh sebelum mode jatuh cintanya aktif.
Zenitsu awalnya sangat panik menghadapi mode patah hati Tanjiro, biar bagaimana pun pemuda itu duluan yang menyukai gadis itu, ditambah ini pengalaman pertama Tanjiro menyukai seorang gadis lebih dulu, jadi singkatnya Zenitsu sempat berpikir mode patah hati Tanjiro akan berlangsung lama dan lebih parah dari sebelumnya.
"Tapi nyatanya dihari ke-3 dia udah biasa aja" Ujar Inosuke tanpa mengalihkan pandanganya pada tempura di bekal Zenitsu.
"Iya juga sih, paling aku yang berlebihan" balas Zenitsu sambil menganggukan kepalanya setuju. Seminggu terakhir ini dia sering berpikir, mungkin keputusannya untuk memberitahu Tanjiro itu salah atau sepertinya dia memberitahu diwaktu yang kurang tepat.
"Terus tu anak kemana sekarang ?" Inosuke bertanya sambil mengambil sepotong tempura udang itu dari kotak bekal sahabatnya ini.
"Dipanggil bang Giyuu, katanya sih mau bahas kamp pelatihan nanti" jawab Zenitsu dan kembali memakan bekalnya tanpa menyadari ada sesuatu yang telah menghilang.
Liburan musim panas tinggal beberapa hari lagi dan itu berberarti kamp pelatihan pra turnamen musim gugur juga sudah didepan mata. Biasanya Tomioka-sensei akan mengadakan pelatihan musim panas atas inisiatifnya sendiri namun tampaknya tahun ini akan ada perbedaan dari kamp-kamp pelatihan sebelumnya.
"Katanya tahun ini pelatihanya bakalan digabung, iya ya?"
Inosuke hanya mengangkat bahunya menandakan ketidaktahuannya akan kabar itu. Kalau memang benar kemungkinan besar akan digabung dengan klub olahraga tradisonal lainya seperti karate dan Kyudo.
"Tapi tadi si Kanao juga kearah kantor guru bareng pak Ketua" ungkap Inosuke tiba-tiba yang membuat Zenitsu menghentikan acara makan siangnya seketika.
"Lah?!, ya berarti mereka bertiga bakal ketemuan dong!!" seru Zenitsu yang mengundang perhatian penikmat taman belakang lainnya. "Bisa jadi.." jawab Inosuke terdengar tak tertarik.
-
-
-
Pemuda beranting ini tampak serius melihat susunan sementara jadwal harian kamp pelatian yang akan datang. Keningnya sedikit berkerut dan jarinya tidak bisa berhenti menggerak-gerakan pensil yang sedari tadi di tangannya. Bukan perkara mudah menyusun jadwal latihan semacam ini, banyak hal yang harus diperhitungkan apalagi tahun ini adalah kamp gabungan, mau tidak mau dia juga harus memperhitungkan dua klub lainnya yang akan memakai Dojo.
"Tidak perlu terlalu detail, ini masih gambaran kasar" tegur Tomioka-sensei sambil meletakan sebotol teh dingin disamping Tanjiro, "Ngomong-ngomong, aku sudah memanggil ketua klub Karate dan Kyudo jadi kau bisa berdiskusi sebentar. Masih ada 30 menit sebelum bel masuk" Tanjiro hanya mengangguk mengerti tanpa mengalihkan pandanganya dari jadwal kasar buatanya.
"Permisi..." ucap seorang pemuda seraya menggeser pintu diruangan itu. Tak berapa lama muncul seorang bertubuh tinggi besar dengan wajah berkerut seperti orang kesal dan disampingnya berdiri seorang gadis mungil dengan rambut side ponytail-nya.
"Ah...Tanjiro mereka sudah datang" umum Tomioka-sensei yang membuat pemuda beranting ini mengangkat kepalanya berniat menyapa ramah kedua sosok ketua klub.
KAMU SEDANG MEMBACA
I should catch you [Not Continued]
Fanfiction"Jatuh cinta itu mudah, tapi memilikinya yang sulit." "Memilikinya itu mudah, tapi mempertahankannya yang sulit." "Mempertahankannya itu mudah, tapi memperjuangkanya yang sulit. "Mencintainya itu mudah, tapi menyatakannya yang sulit" - - PERHATIAN...