Sinar matahari bersinar lumayan bersahabat hari ini. Gak terlalu panas tapi juga gak mendung. Langitnya cerah dan anginnya berhembus beriringan mengantar aroma musim gugur yang semakin dekat. Ah ya.., cuaca yang bagus untuk keluar dan menikmati hari.
Disinilah Kanao, terjebak dalam obrolan remaja SMA normalnya. Oh tunggu, ini bukan berarti dia tidak normal, hanya saja Kanao cenderung jarang tertarik dengan beberapa obrolan yang kebanyakan remaja SMA minati. Apa itu ? mungkin sejenis kisah sepasang kekasih atau sesuatu tentang film romantis di bioskop.
Sungguh dia bukan gadis dengan fantasi romatis yang tinggi. Bahkan dia sama sekali bukan penikmat film romatis. Dia lebih tertarik dengan sesuatu yang agak berdarah dan membuat perut mual untuk orang kebanyakan.
"Oh ! ini sungguh memuakan. Aku gak tahan lagi sama cewe itu!" suara Kakak sepupunya yang seakan maraung mengagetkan Kanao. Dia menoleh dan melihat Shinobu yang tampak frustasi seteah melihat layar ponselnya.
"Cewe kampus itu ?" Mitsuri menanggapi sambil memotong wafelnya dan kemudian melahapnya didetik berikutnya.
"Cewe mana lagi yang deket sama Giyuu kalo bukan dia ?!" Shinobu nyaris berteriak frustasi tapi tampaknya dia sadar diri dan menahan amarahnya.
Kanao mengerti maksud dari pembicaraan ini. Tapi dia tidak mengerti bagian mana yang salah dari cewe si topik pembicaraan mereka sejak beberapa menit lalu. Dia telah menjadi pendengar yang baik setiap dia dan dua kakak sepupunya menggelar pesta bantal untuk mereka dirumah.
Kedua kakaknya selalu membahas soal percintaan dan ya, Kanao hanyalah pendengar yang buta jalan cerita. Dia tahu segalanya tapi dia tidak mengerti nyaris 90%-nya.
"Jangan bilang Mba Shino ngambek sama Bang Giyuu karena ini ?" suara Aoi terdengar mengintrogasi. Dia menyahut dengan arah yang berpaling dari cerita romansa. Terima kasih Aoi, setidaknya Kanao sadar bukan hanya dia yang menjadi satu-satu gadis buta percintaan disini.
"Kenapa ?" Shinobu menyedot Milk Tea boba-nya santai seolah masa bodo dengan itu.
"Denger-denger dari anak klub Kendo mereka kena hukum terus tiap latihan. Bang Giyuu juga jadi lebih gelep auranya" Aoi bercerita singkat menyampaikan apa yang Inosuke ceritakan dan cerita itu didapat dari keluh kesah Zenitsu.
"Liat siapa yang memperngaruhi seseorang sampai orang lain ikutan kena masalahnya" cibiran Mitsuri menohok Shinobu yang menjadi agak cemberut.
Ah ya.., Shinobu jenis gadis SMA yang cukup dewasa, teladan yang baik juga menanyangi adik kelasnya.Dia agak merasa tidak enak hati mendengar cerita singkat Aoi. Apakah masalahnya sampai berimbas pada orang lain ?
"Eh? Bang Giyuu marah karena Mba Shino ?" tampaknya Kanao baru tertarik dengan arah obrol yang sekarang. Atau setidaknya dia mengerti kenapa belakangan Tanjiro terlihat frustasi setiap rapat ketua club yang dilakukan via Online.
"Ih.. gak usah nyalah-nyalahin juga dong.."- Shinobu
"Tapi beneran deh, aku tu heran kok kamu bisa kepincut sama manusia modelan begitu" Mitsuri tampak heran tapi juga antusias menunggu jawaban sahabatnya itu.
Sejak awal itu memang sesuatu yang sangat menggemparkan circel pertemanan Shinobu. Tiba-tiba Shinobu bilang dia suka sama guru pelatih klub Kendo dan gak sampai 3 bulan mereka udah jadian. Itu sampe bikin Mitsuri kaget bukan main.
Dia tau Tomioka Giyuu jauh sebelum Shinobu. itu karena Giyuu teman dekat pacarnya sejak mereka SMA. Dan ya! Giyuu bukan tipikal orang yang mudah diajak berteman, pemuda itu kelewat pendiam malah terkesan menolak pertemanan baru.
"Iya sih.., pas aku tau Bang Giyuu modelan begitu, aku kaget banget.." respon tak terduga Aoi. Kanao hanya melirik dan menghela diam-diam. Aoi kebangganya tidak lagi buta masalah percintaan, lihat dia juga cukup antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
I should catch you [Not Continued]
Fanfiction"Jatuh cinta itu mudah, tapi memilikinya yang sulit." "Memilikinya itu mudah, tapi mempertahankannya yang sulit." "Mempertahankannya itu mudah, tapi memperjuangkanya yang sulit. "Mencintainya itu mudah, tapi menyatakannya yang sulit" - - PERHATIAN...