Truly Love #2

59 9 0
                                    

Happy reading














Setelah menghabiskan makan malam di restauran bintang lima tersebut, Yewon sempat mengajak Yoongi untuk menemaninya berbelanja. Tentu saja ini termasuk ke dalam rencananya, gadis itu ingin menunjukan kepada Yoongi betapa borosnya ia dalam memilih barang yang mahal. Namun seakan tidak peduli, Yoongi justru menyuruh Yewon untuk memilih apa yang ia suka tanpa memikirkan harganya, karena Yoongi memiliki black card.

Yewon sontak terkejut mendengarnya, namun lagi-lagi ia harus berakting dengan baik sebagai wanita yang suka kemewahan. Tapi Yewon dibuat tercengang dengan harga sebuah tas kecil di sana. Harganya bahkan setara dengan gaji UMR selama 3 bulan. Seketika Yewon beralasan tidak tertarik dengan semua barang di sana lalu menarik Yoongi untuk pergi. Bukan gimana-gimana, jika ia membeli tas semahal itu, tetap saja tas itu tidak akan ia gunakan.

Dan di sinilah mereka berada. Di depan pagar rumah Yewon. Yoongi turun dari mobil lalu berlari menghampiri pintu penumpang di sebelahnya dan membukakan pintu untuk Yewon. Sebenarnya hal seperti ini sudah biasa dilakukan pria kepada wanita setiap mereka menaiki mobil, tapi entah kenapa jika Yoongi yang melakukannya bagi Yewon terasa berbeda.

"Terimakasih Tuan Min, aku sangat menikmati makanannya tadi." Ucap Yewon berbasa-basi setelah turun dari mobil.

Yoongi menganggukan kepalanya. "Sama-sama, saya juga merasa senang menghabiskan waktu bersamamu, Nona Kim."

Yewon menghela napas kasar, seharusnya tidak begini 'kan? Seharusnya Yoongi merasa tidak nyaman dengan Yewon!!

"Oh iya." Seakan teringat sesuatu, Yoongi merogoh saku jasnya. Ia mengeluarkan ponsel miliknya lalu menyodorkannya kepada Yewon.

"Boleh saya meminta nomormu?"

Yewon menyerngitkan dahi. "Buat apa?"

"Tentu saja untuk mengirim pesan."

Yewon melirik Yoongi dengan mata tajamnya. Ia merasa bahwa pria di depannya ini seperti sedang mencoba mendekatinya. "Maaf sebelumnya, tapi aku tidak suka memberikan nomorku kepada orang asing. Bagaimana pun juga kita baru bertemu hari ini, dan kau masih orang asing bagiku, Tuan Min."

Sejenak Yoongi menundukan kepalanya lalu kembali menatap Yewon. "Saya pikir setelah kita mengobrol tadi, kau sudah menganggap hubungan kita dekat."

Yewon hanya membalasnya dengan senyuman terpaksa.

"Baiklah, saya akan meminta nomormu lagi lain kali." Ucap Yoongi seraya memasukan kembali ponselnya ke dalam saku jas.

"Kenapa kau begitu menginginkan nomorku? Tidak sopan meminta nomor seorang gadis yang sudah memiliki kekasih." Ucap Yewon geram.

"Saya tidak peduli. Status dia hanya kekasihmu, sedangkan saya adalah calon tunanganmu." Balas Yoongi penuh penekanan.

"Terserah kau saja, Tuan Min. Lebih baik kau pulang, sekarang sudah larut." Usir Yewon karena tidak ingin berlama-lama menanggapi pria di depannya ini.

"Oh iya, saya lupa sesuatu. Tunggu sebentar."

Yoongi berlari kecil menghampiri kursi belakang mobilnya, lalu kembali dengan membawa tas belanja. Yewon memandanginya dengan tatapan bingung.

"Ini untukmu." Ucap Yoongi dengan tangan yang menyodorkan tas belanja itu kepada Yewon.

"Apa ini?" Karena penasaran, Yewon mengambilnya lalu membuka isi tas tersebut.

"Flatshoes."

Dan benar, ternyata itu adalah sebuah sepatu sendal berwarna hitam dengan hiasan pita dan manik-manik berlian di tengahnya. Sangat cantik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Stories || Sumji/VerjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang