Wedding Agreement #3

93 17 0
                                    

"Saat kegelapan yang tak jelas menelanku, aku sendirian di atas kasurku.

Tak peduli sekeras apa aku berteriak, tak ada yang mendengarku, tak ada yang menghampiriku.

Tapi kamu memberi banyak bintang ke dalam mimpiku, menghapus kegelapan itu.

Saat malam yang mempesona tiba, aku lebih menyukainya daripada siang hari."

[Gfriend - Dreamcatcher]

***

Happy reading



































Pagi ini saat Yewon bangun dari tidurnya, ia terkejut karena terbangun di atas kasur. Tapi yang lebih membuat Yewon terkejut adalah ia terbangun dengan keadaan sedang memeluk Yoongi. Gadis itu menatap wajah Yoongi lekat-lekat masih dalam posisi memeluk.

Menurutnya, Yoongi sangat tampan dalam jarak sedekat ini. Hidungnya, matanya, bibirnya terlihat sempurna. Mungkin tuhan sedang dalam keadaan bahagia saat menciptakan dia. Tapi hanya satu yang kurang dari Yoongi, yaitu sifatnya yang kasar dan dingin.

Terkadang Yewon ingin menyerah menghadapi sifat dingin dan cuek Yoongi, tapi ia memilih bertahan sebentar demi perasaannya yang sudah jatuh terlalu dalam kepada pria itu.

Yewon tersenyum tipis memandangi wajah Yoongi yang damai saat tidur. Tangannya terangkat untuk menyentuh wajah Yoongi, tapi sebelum itu Yewon mengurungkan niatnya.

"Jangan jatuh cinta padaku, ingat kesepakatan kita!"

Yewon terkejut bukan main ketika mendengar suara serak milik Yoongi. Sontak gadis itu melepas pelukan mereka, lalu mengubah posisi menjadi duduk. Ia menatap Yoongi yang masih memejamkan mata.

"Iya, aku tahu. Aku tidak akan jatuh cinta padamu."

Kau telat, aku sudah melanggar kesepakatan itu sejak awal. Batin Yewon.

Ia merasa kesal karena Yoongi selalu mengungkit tentang kesepakatan itu. Yewon tahu bahwa mereka akan segera bercerai, tapi bolehkah ia berharap Yoongi akan membalas cintanya?

Yoongi terdiam masih dengan mata terpejam, dan Yewon terus saja memandanginya. Tapi karena merasa ada yang aneh dengan wajah suaminya, ia segera menempelkan tangan di kening Yoongi.

"Astaga, Yoongi kau demam."

Yewon memasang wajah khawatirnya, lalu kembali menyentuh pipi dan leher Yoongi.

"Jangan sentuh aku, kau melanggar kesepakatan kita!" Ucap Yoongi seraya menepis tangan Yewon.

Seketika tatapan gadis itu berubah sedih, namun sesaat kemudian ia merubahnya lagi ketika Yoongi membuka mata dan membalas tatapannya.

"Maaf." Lirih Yewon dengan wajah bersalah.

"Jangan salah paham. Semalam kau sangat ketakutan, jadi---"

"Iya, aku mengerti. Kau tidak perlu menjelaskannya, aku memang sering mengigau saat tidur. Maaf karena sudah membuatmu tidak nyaman semalam." Balas Yewon memotong ucapan Yoongi membuat Yoongi terdiam.

Gadis itu segera turun dari atas kasur, dan pandangan Yoongi tidak lepas dari wajahnya.

"Hari ini kau tidak perlu ke kampus, aku akan meminta izin ke dosenmu. Jadi tetap di rumah sampai kau sembuh." Ucap Yewon seraya membuka gorden dan merapikan kamar mereka yang sedikit berantakan.

Love Stories || Sumji/VerjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang