My Summer Rain #4

118 17 6
                                    

" Seperti rintik hujan di atas daun. Itu adalah kenangan di musim panas yang indah dan menyedihkan.

Jika musim yang cerah itu berlalu, akankah kamu tetap membasahiku selamanya?"

[Gfriend - Summer Rain]

***

Happy reading













Satu tahun kemudian

Seorang gadis tengah berada di studio rekaman. Ia sedang melakukan rekaman untuk album pertamanya. Setelah selesai, gadis itu segera keluar dari studio tersebut.

"Umji."

Merasa namanya dipanggil, gadis itu menolehkan kepalanya. "Eunha, kau di sini juga?"

"Iya, aku juga sedang melakukan rekaman untuk album ke limaku."

"Benarkah? Semoga albummu laris dan disukai banyak orang." Ucap Umji dengan senyuman manisnya

"Terima kasih, Umji. Semoga album pertamamu sukses besar ya." Balas Eunha seraya menepuk pundak Umji.

"Amin, terima kasih doa nya."

Mereka tampak berbincang-bincang cukup lama. Hingga Eunha memutuskan untuk pergi lebih dulu karena rekamannya akan segera dimulai.

Karena rekaman albumnya sudah selesai dan managernya juga memperbolehkan Umji pulang, gadis itu memutuskan untuk mampir ke toko sang ibu menggunakan bus.

Sesampainya di halte bus, gadis itu memilih duduk di kursi halte selama menunggu bus nya datang. Sore itu langit di kota Seoul tampak cerah, tapi entah kenapa ia mendengar suara gemuruh dan rintik hujan mulai berjatuhan.

Gadis itu membuka aplikasi notes di ponselnya, lalu mengetik sesuatu di sana. Setelah selesai, Umji kembali membaca ulang puisi buatannya.

Desember

Desember tahun ini mengingatkanku padamu.
Tentang rintik hujan yang jatuh satu-persatu.
Tentang petir yang datang bergemuruh.
Perihal rindu yang kuabaikan saat mengadu.

Perihal aksara yang kubiarkan tak terbaca.
Atau bahkan perihal kita yang tidak lagi bersama.
Jauh di sana, kuharap kau baik dan bahagia.
Meskipun tidak ada namaku setelahnya.

Gadis itu tersenyum sendu, lalu kembali menatap langit yang mengeluarkan rintik-rintik hujan padahal saat itu matahari masih bersinar terang. Umji segera membuka tas nya dan mengambil sebuah syal dari dalam sana, setelah itu ia melilitkan syal tersebut ke lehernya. Syal pemberian Vernon setahun yang lalu, dan Umji masih sering menggunakannya.

Umji benci seperti ini, ia selalu teringat Vernon setiap kali hujan turun. Baginya, Vernon adalah matahari yang datang ketika dunianya di penuhi awan hitam dan hujan yang lebat. Baginya, Vernon adalah pelangi yang membuat hujan itu berhenti. Tapi semenjak hari dimana Vernon meninggalkannya, bagi Umji Vernon bagaikan hujan yang datang di tengah musim panas di hidupnya.

Umji menengadahkan tangan, merasakan rintik hujan yang mengenai tangannya. Gadis itu tersenyum tipis ketika merasakan rintik hujan yang dingin. Beberapa menit kemudian sebuah bus datang dari arah kirinya, Umji segera menaiki bus tersebut dan duduk di kursi dekat jendela. Gadis itu lalu menyumpal telinganya dengan earphone dan memutar sebuah lagu yang ia buat sendiri.

Cinta bisa datang pada siapapun dengan tiba-tiba, seperti hujan di musim panas.

Suara hujan terdengar sangat keras, membuatku tak bisa tidur, kamu seperti hujan itu bagiku.

Love Stories || Sumji/VerjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang