Birth-die #4

75 13 0
                                    

Happy reading












Vernon POV

Besok adalah hari ulang tahunku, dan Umji bersikeras ingin memasak sup rumput laut untukku. Sebelumnya aku sudah menolak dan berkata lebih baik membelinya saja, tapi sedetik kemudian dia mengeluarkan jurus andalannya. Apa lagi kalau bukan berbicara imut dengan mata yang berbinar, jika sudah begitu aku tidak bisa menolaknya lagi.

Kini aku dan Umji tengah berjalan di sebuah trotoar dekat dengan taman bermain. Kami baru saja pulang dari kampus, dan memutuskan untuk berjalan kaki hingga rumah. Sebenarnya aku ingin mengantar Umji pulang menggunakan mobilku, tapi gadis itu menolaknya.

"Sesekali aku ingin berjalan kaki bersamamu sampai rumah. jika menggunakan mobil, maka kita akan cepat sampai. Tapi aku masih ingin berlama-lama berjalan denganmu."

Begitu katanya.

Kami berjalan beriringan dengan tangan kiriku yang menggenggam tangan Umji, sedangkan tangan kananku memegang plastik belanjaan. Ya, kami baru saja pulang dari belanja bahan masakan untuk hari esok. Kulihat Umji tampak menikmati es krim pisang di tangannya. Aku tersenyum tipis.

"Apakah es krimnya lezat?" Tanyaku.

Umji mengangguk lalu tersenyum menatapku. Aku terkekeh pelan melihat lelehan es krim yang berada di sudut bibirnya. Kuhentikan langkah kakiku, kemudian melepaskan tautan tangan kami. Umji menatapku dengan ekspresi bingung.

"Lihat ini, kau seperti anak kecil." Ucapku seraya mengelap noda es krim di bibirnya.

Gadis itu hanya menyengir menunjukkan deretan giginya yang rapih lalu kembali memakan es krimnya. Aku mengelus pucuk kepalanya dengan gemas, kemudian menautkan tangan kami.

"Besok kau sungguh tidak ada kegiatan apa-apa?" Tanyaku memecahkan keheningan di antara kami.

"Tidak ada."

"Kau tidak ikut organisasi mahasiswa?"

"Tidak, aku tidak tertarik."

Aku menoleh menatapnya dengan senyuman tipisku. "Kau harus bergaul dan bersikap ramah dengan mahasiswa lain, agar kau mempunyai lebih banyak teman, Umji."

Seketika Umji membalas tatapanku. "Aku sudah terlalu baik kepada mereka, tapi merekanya saja yang tidak menganggap diriku ini ada.

"Dan aku sudah punya dirimu sebagai temanku, itu sudah lebih dari cukup." Ucapnya.

"Tapi aku tidak bisa terus berada di sampingmu."

Tiba-tiba Umji menghentikan langkah kakinya, membuatku otomatis menatapnya bingung. Ia menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan, aku mengerutkan kening.

"Kau berencana pindah ke luar negeri? Atau kau berencana pindah kampus lagi?" Tanya nya dengan suara yang terdengar lirih.

"Tidak, aku akan menetap di Seoul." Jawabku.

Kulihat Umji tampak menghela napas lega setelah mendengar jawabanku barusan.

"Kalau begitu kau tidak akan meninggalkanku." Ucapnya dengan santai lalu kembali memakan es krim di tangannya yang terlihat sudah meleleh.

Love Stories || Sumji/VerjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang