[10]Suprise!

13.2K 751 15
                                    

Just short part

--------------------------------

"Tapi apa lo yakin dengan ini Li?" Tanya Viana lagi. "Gue yakin kok. Gimana, ya atau nggak?" Viana tersenyum sesaat. "Ya" ucapnya kemudian.

" Jadi sekarang kita jadian?" Tanya Ali yg kemudian mendapat anggukan dari Viana. Ali pun tersenyum dan mengusap kepala Viana lembut.

*****

Bel pulang telah berbunyi. Prilly yg di temani Gritte pun segera menunggu Verrel di gerbang. Tak lama, Verrel pun datang dan memberikan kuenya pada Prilly. "Makasi kakakku yang paling baik" ucap Prilly dan menyium pipi Verrel singkat.

"Iya. Iya deh bawel. Yaudah, masuk sana. Kasih suprise yg gak terlupakan buat Ali. Kakak mau ke kampus dulu. Daah!" Ucap Verrel kemudian berlalu menuju kampusnya karna ia mempunyai jam masuk di kampus sebentar lagi. Prilly pun membawa kue itu menuju ke kelas Ali.

****

Sementara Bio masih menahan Ali. "Pulangnya nanti ajadeh Bro. Lagian kan di rumah juga gak ada kerjaan" ucap Bio berusaha menahan Ali. "Yakali. Lo kali yg gak punya kerjaan. Udah, gue mau ngantar Viana pulang dulu nih" ucap Ali lagi.

Tapi Bio menahannya. " 5 menit deh. Gue masih malas pulang nih. Temenin gue entar aja" ucap Bio membuat Ali melengos kesal.

*****

Prilly dan Gritte telah berada di dekat kelas Ali. Gritte membantu Prilly memasang lilin angka 18 itu. Kemudian menyalahkan lilin tersebut. Prilly pun bergegas masuk ke kelas Ali.

*****

"Happy Bhirtday Ali. Happy Bhirtday Ali...." Prilly yg baru sja memasuki kelas dengan membawa kue serta menyanyi membuat Ali terpaku di tempatnya. Ada rasa bahagia di hatinya karna Prilly memberikannya kejutan yg tak terduga. Tapi, kemudian ia berusaha menepis rasa itu jauh-jauh karna mengingat ucapan Viana.

Ali memerhatikan kue itu. Kue dengan motif barca. Dengan pinggiran berwarna biru merah. Dan terdapat lambang barca d tengah2nya. Serta di salah satu sisinya tertulis 'Happy Birthday Ali' .

Ali menyukai kue ini. Sungguh sesuai dengan selerahnya yg sangat menyukai Barca, klub sepak bola favoritnya. "Make a wish Li." Ucap Prilly. Ali lalu meniup lilin angka 18 yg sedari tadi menyala di atas kuenya itu. "Ini kue yg buat lo Ly?" Tanya Bio tiba-tiba saat Ali telah meniup Lilinnya.

Prilly pun menggangguk pelan. "Wah gue juga mau dong di bikinin kue begini. Keren banget!" Ucap Bio lagi. "Yee, kue begini mah khusus di buatin buat Ali. Ya kan Ly?" Ucap Gritte. Prilly pun mengangguk lagi. Karna sedari tadi ia hanya memerhatikan Ali yg tak pernah henti menatap kagum kue buatan Prilly. Jujur aja, Prilly sendiri tak tau harus bagaimana. Dia tiba-tiba merasa canggung di dekat Ali. Apalagi, akhir-akhir ini mereka benar-benar jarang bersama.

"Tapi, Btw emang gak ada alat makan gitu? Pisau kue atau apalah? Gue pengen nyobain nih" ucap Bio yg sudah di samping Ali yg sedang menatap kue itu. "Gak ada sii, tadi lupa nyuruh kak Verrel buat bawahnya" ucap Prilly menggaruk kepalanya yg tak gatal itu.

"Yaudah gue ambil pake tangan aja." Ucap Bio dan mencomot kue itu di bagian sudutnya dan langsung memakannya. "Eh, jangan!" Ucap Ali tiba-tiba. tapi sayang, kue itu sudah rusak karna Bio. "Lah, kue kan emang buat di makan Li, bukan buat di liatin doang" ucap Bio lagi.

Ali hanya memasang wajah masamnya. Prilly dan Gritte pun hanya menggelengkan kepalanya melihat aksi Bio dan Ali. "Kuenya enak Ly! Makan lagi ah." Bio pun lagi2 mengambil kue itu dan memakannya. Gritte pun ikut2an maju dan mencicipi kue itu.

Sedangkan Ali yg sudah pasrah karna kuenya yg sudah terlanjur hancur, akhirnya juga ikut memakan kue itu. Ali dan Gritte pun ikut memuji kue bikinan Prilly yg memang enak.

You Broke My Heart*editing*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang