2 hari berlalu, mama Prilly pun sudah kembali ke London. Prilly pun menjalani rutinitas seperti biasanya di rumah Verrel. Pagi ini, Prilly sudah menunggu Ali datang menjemputnya. Tadi malam, Ali memang menawarkan untuk berangkat bersama Prilly kesekolah.
Tak lama, Ali pun muncul dan membuat senyum di wajah chuby Prilly mengembang. "Ceilah, yg di jemput pangerannya pagi-pagi" sindir Verrel. "Hehe, iya dong. Makanya, kakak juga cari pacar dong." Ucap Prilly sambil menjulurkan lidahnya dan sengaja mengolok Verrel yg memang belum memiliki kekasih. "Ahhhh, gue nyerah klo adek gue yg satu ini bahas masalah kekasih. Udah ke depan sana, samperin Ali noh! Gak enak juga kalo dia nunggu lama." Ucap Verrel setengah sebal membuat Prilly terkekeh. "Yaudah, bye kakakku sayang!"ucap Prilly.
"Ma! Pa! Prilly sekolah dlu" teriak Prilly yg suaranya langsung memenuhi ruangan yg ada di rumah mungil itu. "Aduh, iya iya! Hati-hati di jalannya nak!" Ucap mama Verrel dari dapur. "aduh! Si bawel teriaknya keras banget! Kita gak budeg juga Ly" ucap Verrel yg tadi sempat menutup telinganya. "Aduh, ponakan om! Sama aja sama mamanya waktu muda! Sama-sama suka teriak-teriak" gerutu papa Verrel. Prilly hanya terkekeh lalu menghampiri Ali yg menunggunya dari tadi.
"Lama amat si pacar aku ini." Ucap Ali sambil mencolek hidung Prilly yg baru sja menghampirinya. Prilly tertawa kecil.
"Biasa, tdi lagi merusuh bareng kak Verrel, yaudah, skarang kita berangkat. Nanti telat nih" ucap Prilly. Ali lalu mengangguk.
"Yaudah, ayoo" ucap Ali. Prilly lalu naik ke atas motor Ali. Ali kali ini Mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, tapi Prilly memeluknya dengan begitu erat. Seakan tak ingin Ali lepas dari pelukannya.
*******
"Mulai pintar modus yaaaa" ucap Ali sambil memandang Prilly yg sedang makan di hadapannya.
"Modus gimana coba?" Tanya Prilly menantang. Ali terkekeh kecil. Sekarang mereka berdua sedang makan di kantin . Bio dan Gritte yg tak ingin menjadi obat nyamuk pun memilih mencari meja lain.
"Itu, tadi pagi. Aku gak ngebut tapi kamu peluknya erat banget." Ucap Ali "tapi bagus juga sii. Kan akunya gak perlu capek-capek modus supaya kamu peluk aku" lanjut Ali lagi sambil menggoda Prilly. Membuat Pipi Prilly memerah.
"Mulai ngegombal yaa" ucap Prilly sambil mencolek hidung Ali "Ya gak papa kan? Kan akunya modus ke pacar aku." Ucap Ali membuat mereka berdua tertawa bersama.
"Ly, kan nanti malam satnite ni, kita dinner yuk! Aku jemput kamu jam 7 ya!" Ucap Ali setelah mereka tertawa.
"Emang mau dinner di mana?" Tanya Prilly.
"Rahasia dong. Yg penting romantis kok" ucap Ali lagi membuat Prilly semakin penasaran.
"Bilang tempatnya kek," ucap Prilly setengah menggerutu. Ali terkekeh di buatnya.
"Gak asik klao kamu tau tempatnya di mana, yg pasti pacar aku yg bawel ini pasti bakal suka" ucap Ali sambil mencubit kecil pipi Prilly. "Iih, Ali! Sakit tau gak pipi aku di cubit mulu" Prilly semakin menggerutu.
Ali tertawa kecil lalu mengacak rambut Prilly. "Bawel aah, siapa suruh kamunya chuby" goda Ali. Prilly ingin mengerutu lagi, tapi Ali malah terus menerus menggodanya hingga membuat Prilly tertawa. Prilly malah menggoda balik Ali. Sungguh moment yg sangat tak ingin di lupakan oleh Prilly.
sepasang mata ternyata diam-diam memperhatikan mereka sedari tadi. Cemburu membakar dirinya melihat Ali dan Prilly begitu mesra d depan umum. "Sekarang kamu senang-senang dulu sama Ali, Prill. Gue bakal cari cara buat ngerebut Ali dari lo. Saat ini, gue bakal diam. Tapi nanti, gue bakal ngerebut dia karna dia memang milik aku!" Ucap gadis itu. Dia benar-benar membenci Prilly. Tak ingin amarahnya semakin tinggi, dia memilih meninggalkan kantin dan kembali kekelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Broke My Heart*editing*
FanfictionPrilly Latuconsina seorang gadis kaya raya. Tapi karna kesibukan org tuanya, ia memilih tinggal bersama keluarga pamannya yg sederhana, dan tdk menampakkan kekayaannya. Suatu hari, ia bertemu dgn sosok Aliando Syarief. Ali, yg tak sengaja mengenal P...