Jam pelajaran terakhir berlalu. Prilly pun sekarang tidak kesal lagi karna Gritte terus menghiburnya. Prilly segera merapikan buku-bukunya dan memasukkannya kedalam tas, demikian juga Gritte yg melakukan hal yg sama.Baru saja mereka keluar, seseorang menarik tangan Prilly.
"Ali?" Tanyanya tak percaya melihat orang yg menariknya tadi adalah Ali. Ali lalu tersenyum manis ke arah Prilly.
"Bisa gue bicara ama lo?" Tanyanya pada Prilly.
Prilly mengangkat sebelah alisnya. "Mau bicara apa?" Tanyanya.
"Tapi gak disini. Lo ikut gue ya!" Ucap Ali lalu menarik Prilly untuk berjalan ke arah parkiran.
"Aduh, Ali! Tunggu! Kita mau kemana? Trus Itte gimana?" Prilly menghentikan langkahnya dan Ali lalu melirik Gritte yg masih melirik mereka heran.
"Te! Gue pinjam Illy ya! Lo bisa pulang duluan kan?" Ali berteriak ke arah Gritte.
Gritte yg mendengar Ali meneriakinya hanya mengangguk "Yaudah, gue pulang duluan kalo gitu. Illy jangan di bawa pulang kesorean ya! Nanti di cariin orang-orang di rmahnya" ucap Gritte dengan suara yg agak keras. Ali mengangguk dia lalu melirik Prilly.
"Udah. Lo ikut gue sekarang ya. Itte juga udah pulang kan?" Ucap Ali yg kembali menarik Prilly ke arah parkiran. Kali ini Prilly hanya bisa pasrah. Ali lalu menaiki motornya. Prilly malah menatap Ali bingung.
"Ngapain bengong? Udah! Naik!" Ucap Ali.
"Sebenarnya kita mau kemana si?" Tanya Prilly.
"Entar juga lo tau. Naik aja deh, gak usah banyak ngomong. Oke?" Ucap Ali. Kali ini Prilly pasrah. Akhirnya dia pun naik ke atas motor Ali.
"Jangan ngebut ya." Ucap Prilly tapi Ali malah tidak membalas ucapan Prilly, tiba-tiba senyum tipis terukir diwajah Ali. Ali lalu menjalankan mesin motornya dan berlalu meninggalkan sekolah.
Ali melajukan motornya membela jalanan menuju ke sebuah taman yang memiliki danau kecil. dia juga sengaja ngebut walau tadi Prilly melarangnya. Prilly yg awalnya enggan memeluk Ali dari belakang, akhirnya memeluk Ali dengan erat karna takut terjatuh.
*Flashback*
"Lo yakin bakal ngungkapinnya hari ini?" Tanya Bio sehabis dari kantin.
Ali mengangguk optimis. "Gue yakin kok. Lagian gue juga nyaman sama Prilly. Gue udah cerita ke lo kan? Prilly cewek pertama yg bisa bikin gue nyaman setelah dia pergi."ungkap Ali.
"Apa gak kecepatan nih?" Tanya Bio lagi. Ali menggelengkan kepalanya.
"Gak juga kok, lagian kalo kelamaan nanti bisa di ambil orang lagi" Bio hanya tertawa mendengar kata-kata sahabatnya itu.
"Trus lo mau nembak dia d mana?" Ali tersenyum dengan senyum khasnya yg bisa membuat wanita manapun histeris. "Di taman yg biasa gue datengin, yg gak sengaja gue dapet waktu dia udah pergi. Pulang sekolah, gue bakal ngajak Prilly kesana" Bio mengangguk mengerti.
"Yaudah. Good luck aja. Smoga dia bakal nerima lo." ucap Bio.
"Thanks broo"
*Flasback end*
akhirnya mereka, Ali dan Prilly sampai di taman itu. Ali lalu memakirkan motornya. Prilly pun melepas pelukannya.
"Iih, Ali! Gue tadi kan udah bilang, gak pake ngebut. Lo bikin gue takut jatuh tau gak si!" Prilly mengoceh. Ali lalu tersenyum.
"Tapi gak jatuh kan? Lagian, tadi lo juga peluknya erat banget" ucap Ali.
Prilly berdecak sedikit kesal."Gimana gak erat. Lo ngebutnya kencang banget. Btw,lo ngapain bawa gue kesini?" Tanya Prilly saat sadar dia ada d suatu taman yg sangat Indah menurutnya. Ali tersenyum penuh arti.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Broke My Heart*editing*
FanfictionPrilly Latuconsina seorang gadis kaya raya. Tapi karna kesibukan org tuanya, ia memilih tinggal bersama keluarga pamannya yg sederhana, dan tdk menampakkan kekayaannya. Suatu hari, ia bertemu dgn sosok Aliando Syarief. Ali, yg tak sengaja mengenal P...