"Kevin?" Lelaki yg di panggil Kevin itu berbalik dan mendapati wanita bertubuh mungil itu berdiri di pintu. Masih dengan pakaian yg sama saat dia mengantarnya pulang tdi.
"Hey, ini. Iphone kamu tdi ketinggalan di mobil aku." Ucap lelaki itu kepada Prilly dan memberikan kembali iphone Prilly. Prilly mengambilnya dari tangan lelaki itu. "Ketinggalan ya? Makasih" ucap Prilly kemudian dan tersenyum ke arah lelaki itu.
"Eh, mata kamu kenapa? Kok sembab gitu? Abis nangis?" Lelaki yg dipanggil Kevin itu lalu menyentuh pipi chubby Prilly. Tpi Prilly menepis tangannya. "Siapa yg nangis? Ini.. ini tadi kemasukan debu kok." Ucap Prilly berusaha berbohong.
Kevin menghembuskan nafasnya sejenak, "Prilly, mau kamu bohong gimanapun, aku bisa bedain mana mata yg kemasukan debu atau yg abis nangis." Ucapnya pada Prilly yg membuat Prilly menundukkan kepalanya.
"Aku gak bakal tanya sebab kamu menangis lagi. Karna aku tau, pasti kamu tetap gak mau bilang" ucap Kevin lagi membuat Prilly langsung menatapnya. "Maafin aku, aku belum siap buat cerita semuanya" ucap Prilly kemudian.
Kevin lalu mengangguk mengerti. "Kamu gak masuk dulu?" Ucap Prilly kemudian. Kevin menggelengkan kepalanya. "Lain kali aja. Hmmm, halaman rumah kamu ternyata luas juga yaa? Gimana klo aku hibur kamu sambil jalan2 di taman rumah kamu aja?" Ucapnya kemudian.
Prilly terdiam sesaat, tpi kemudian akhirnya dia menganggukkan kepalanya. "Oke" ucapnya, Kevin pun menarik tangan Prilly dan mulai berjalan kearah taman rumah Prilly yg lumayan luas itu.
"Seperti yg biasa aku bilang. Klo kamu lagi sedih, tarik nafas kamu dalam2, trus hembuskan pelan2" ucap Kevin yg mulai menyusuri taman bersama Prilly. "Aku selalu ingat kok" ucap Prilly kemudian tersenyum. Kevin pun membalas senyum Prilly.
Cukup lama mereka berkeliling di taman. Kadang, Kevin membuat lelucon dan mampu membuat Prilly tertawa lepas hingga beban yg baru saja di rasakannya seakan menguap begitu saja.
"Ahh, capek nih. Dri tdi keliling mulu. Kita duduk di situ ya?" Ucap Prilly menunjuk sebuah bangku taman yg terletak tepat didekatnya. Kevin pun mengangguk tanda setuju. Mereka pun berjalan kearah bangku taman itu.
"Makasih ya, udah hibur aku" ucap Prilly kepada Kevin. "Sama2. Emang itu udah kebiasaan aku selama 2 tahun belakangan inikan?" Ucapnya sambil tersenyum lagi. Prilly pun teediam dan menatap seisi taman.
"Wah, bintang malam ini indah banget" ucapnya tiba2 dan menatap takjub kearah langit malam. Kevin pun mendongak sesaat. "Iya. Benar2 indah" ucap Kevin singkat. Dan mulai menatap gadis dihadapannya itu. 'Sayang, kamu gak pernah mau nyeritain masalah kamu ke aku Prill' batinnya menatap gadis itu.
*****
"Eh, sorry gak sengaja" ucap lelaki itu saat tak sengaja menabrak seorang gadis. "gak apa2" ucap gadis itu dan mulai mengumpulkan buku2nya yg jatuh berhamburan. Lelaki itu pun membantu gadis itu mengumpulkan bukunya.
"Ini" ucapnya memberikan buku2 tersebut kepada gadis dihadapannya. Gadis itu lalu mendongakkan kepalanya. "Makasih" ucapnya sambil tersenyum. Lelaki itu sempat terpana menatap gadis itu.
'Seperti Bidadari yg turun dari kayangan' bisa dibilang begitu. "Eh, iya. Sama2. Kan gara2 aku jga buku kamu jatuh" ucapnya kemudian dan tersenyum kearah gadis itu.
"oh, iya. Aku duluan ya." Ucap gadis itu dan mulai berjalan meninggalkan lelaki itu, disaat lelaki itu masih terpaku menatapnya. "Eh. Hey! Tunggu" ucap lelaki itu mengejar gadis itu yg mulai berlalu.
Gadis itu pun berbalik saat merasa ada yg memanggilnya. Hingga dapat dilihatnya, lelaki yg tdi menabraknya sedang berlari menghampirinya. Ia hanya menatap heran lelaki itu saat sedang mengatur nafasnya yg ngos ngosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Broke My Heart*editing*
FanfictionPrilly Latuconsina seorang gadis kaya raya. Tapi karna kesibukan org tuanya, ia memilih tinggal bersama keluarga pamannya yg sederhana, dan tdk menampakkan kekayaannya. Suatu hari, ia bertemu dgn sosok Aliando Syarief. Ali, yg tak sengaja mengenal P...