Akhir dari Perjuangan?

13.7K 703 10
                                    

Kevin membukakan pintu mobil untuk Prilly saat telah sampai d depan gedung Latuconsina Grup. Prilly pun tersenyum dan keluar dari mobil.

"makasih ya" ucapnya pada Kevin lalu memasuki gedung.

"Prill" Baru saja dia melewati pintu yg terbuka otomatis, Kevin sudah memanggilnya hingga membuat Prilly membalikkan badan dan menatap Kevin yg berjalan menghampirinya.

"Kenapa Kev?" Tanyanya kemudian. Kevin hanya tersenyum dan mencium kening Prilly sekilas.

"I will always waiting for you" bisiknya. Sedangkan Prilly hanya tersenyum tipis yg cenderung di paksakan.

"Prilly?" Tiba2 saja terdengar suara yg Prilly kenal. Hingga membuat Prilly memutarkan kepalanya menghadap ke asal suara. hingga membuat tubuhnya menjadi menegang.

***

Sudah 1 jam lebih Ali menunggu Prilly hingga membuatnya merasa bosan. 1 jam lebih yg ia lewatkan hanya ia habiskan dengan melihat para karyawan perusahaan yg kadang lewat di depannya.

Kadang pula ia memainkan Hpnya hingga merasa bosan. Ia pun berniat untuk membeli segelas Cappucino hangat lalu kembali menunggu Prilly.

Tapi saat hendak berdiri, pandangannya beralih pada pintu yg membuka otomatis, dan tak lama gadis yg sedari tdi ditunggunya pun masuk melalui pintu itu.

Senyumnya merekah hingga ia langsung berjalan menghampirinya. Tapi langkahnya terhenti saat seorang lelaki memanggil Prilly.

'Siapa laki2 itu?' Batinnya. Tiba2 saja tubuhnya menegang saat melihat laki2 itu mencium kening Prilly. Lalu terlihat lelaki itu membisikkan sesuatu ke telinga Prilly.

Ali lalu melanjutkan langkahnya pelan mendekat kearah gadis itu.

"Prilly." Panggilnya yg membuat gadis itu menoleh kepadanya. Badan Prilly pun kemudian menegang melihat Ali.

"Alii..." lirihnya yg membuat Kevin membelalakkan matanya dan langsung menatap Ali.

'Jadi dia yg namanya Ali?' Batinnya

"Prilly, aku duluan ya. Ada urusan mendadak di kantor." Ucap Kevin yg langsung meninggalkan Prilly yg belum sempat mengucapkan sepatah katapun.

Tak lama, mobil Kevin pun terlihat melaju meninggalkan gedung perusahaan Latuconsina grup. Dapat Prilly rasakan sebuah tangan kekar memegang lembut tangannya. Tangan itu milik Ali.

"Ada apa si Li? Kamu kenapa kesini?" Ucapnya pada Ali kemudian.

"Pliss, kasih aku kesempatan buat ngulangin semuanya dari awal bersama kamu" ucap Ali berusaha meyakinkan Prilly.

"Lebih baik kamu pulang. Aku masih banyak urusan" ucap Prilly berusaha melepas genggaman Ali dari tangannya.

"Tapi Prill..."

"kamu mau apa si Li? Kamu mau merbaikin semuanya dari awal? Iya? Maaf Li! Aku udah gak bisa. Mungkin aku pernah sayang sama kamu. Tapi setelah smua yg udah pernah kamu perbuat ke aku, semuanya berubah Li! Maaf, apapun yg kamu lakuin udah gak bakal merubah apapun! Aku gak bakal balik ke kamu! Dan kamu liat cowok tadi? Dia itu pacar aku!" Ucap Prilly yg sukses membuat badan Ali menegang dan melepaskan genggaman tangannya.

"Dan kamu pulang aja, aku masih banyak kerjaan." Lanjutnya lagi. Lalu Prilly membalikkan badannya meninggalkan Ali yg masih berdiri kaku.

Prilly memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya berusaha menahan tangisnya juga agar tak terisak. Entah apa yg ada di fikirannya hingga berkata seperti itu ke Ali.

Semua yg dia katakan berbanding terbalik dengan isi hatinya. Dan dengan kenyataan yg sebenarnya. Prilly lalu berjalan menuju lift yg khusus untuknya.

You Broke My Heart*editing*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang