"Gak ada gunanya Prilly udah pergi"ucap Verrel akhirnya. Ali terdiam mendadak. 'Kenyataan apalagi ini? Gue pasti salah dengar. Tidak! Prilly gak boleh pergi!' Batinnya.
"Dimana Prilly kak? Tolong jangan bohongin aku." Ucap Ali masih tak dapat menerima kenyataan. Mungkin tadi dia masih bisa berdiri kuat saat Verrel memukulnya keras. Tapi sekarang, kakinya seolah melemah hingga ia memaksa drinya untuk tetap bisa berdiri.
"gue bilang Prilly udah pergi! Gak usah nyari2 Prilly lagi! Lo udah bikin Prilly tersiksa dengan semua sakit yg lo berikan! Prilly punya perasaan! Gue kecewa ama lo! Lo ingkarin janji lo!" Ucap Verrel menggebu2. "Aku minta maaf kak. Selama ini semuanya cuman salah paham. Aku pengen perbaiki semuanya dari awal. Aku pengen nyembuhin luka itu" ucap Ali.
Kali ini dia sdah tdk dpt berdiri tegak lagi hingga ia jatuh berlutut didepan Verrel. "Prilly pergi kemana kak?" Ucap Gritte akhirnya yg jga tak menyangka Prilly akan pergi. Padahal kemarin ia masih menghibur Prilly.
"Prilly udah larang untuk bilang semuanya." Ucap Verrel lagi. "Aku mohon kak! Tolong bilang dimana Prilly. Aku mau perbaiki semua kesalahan ini" ucap Ali kali ini yg memohon.
"Cukup ya Li! Gue dri tadi udah nahan diri gue buat gak mukul lo lagi! Lebih baik lo pergi. Gue gak pengen liat muka lo lagi. Dan lo jga jangan cari Prilly lagi! Biarin Prilly memulai hidup barunya" ucap Verrel akhirnya dan berlalu masuk kedalam rumahnya meninggalkan Ali yg masih terpaku.
"Prilly pergi gara2 gue. Ini semua salah gue. Gak seharusnya gue percaya Ghina. Ah, shittt!" Teriak Ali. Kali ini dia tidak tau harus berbicara apa lagi. Bahkan Verrel tdk mau memberitahu dimana Prilly sekarang.
"Lebih baik kalian pulang aja sekarang. Gue emang pantas begini." Ucap Ali kemudian. Rasanya ia tak dapat percaya dengan apa yg terjadi hari ini. Semuanya serempak terjadi membuatnya terhempas ke jurang penyesalan.
"Gak, gue bakal bujuk kak Verrel buat beritahu dimana Prilly. Lebih baik lo pulang aja dulu sma Bio" ucap Gritte berusaha membantu Ali. Tapi Ali tak bergeming. "Gue gak bisa Tte. Gue udah ngelakuin kesalahan besar. Prilly pasti sekarang udah benci ama gue" ucap Ali lirih.
"Sekarang gue tanya, kenapa kemarin Prilly menangis saat pulang. Apa yg lo lakuin ke dia" ucap Bio yg sekarang akhirnya membuka mulutnya. "Gue habis ngelecehin dia. Tapi sumpah! Gue... gue cuman kepancing ama kata2 Ghina" ucap Ali menyesal.
"Lo bilang apa Li? Lo ngelecehin sahabat gue?" Ucap Gritte tak percaya. "Gue gak nyangka lo bisa begini Li. Gue rasa lo emang pantas dapat ini semua!" Ucap Gritte yg mulai marah saat tau kenyataannya.
Saat tau penyebab kenapa Prilly kemarin tiba2 menghilang. Saat kemarin sahabatnya itu menangis pilu. "Gue ngaku gue salah. Gue khilaf." Ucap Ali akhirnya. "Menyesal sekarang pun gak ada gunanya. Prilly udah gak pengen ketemu lo. Bilang dia dimana aja nggak." Ucap Bio akhirnya.
Ali hanya diam tak bisa berkata apa2 lagi. Dia sangat menyesal dengan semua ini. Tiba2 pintu rumah Verrel terbuka lagi. "Gue lupa. Ini surat terakhir dari Prilly. Dia minta gue kasih ini ke lo saat lo udah tau kesalahan lo. Tapi yg gak gue sangka ternyata lo bisa tau secepat ini " Ucap Verrel meninggalkan surat itu begitu saja dan kembali masuk kerumah.
******
Ali terdiam menatap danau dihadapannya. Disinilah dia sekarang, ditempat dimana ia menembak Prilly. Sebuah taman yg luas dan Danau kecil didalamnya. Ia menggenggam surat pemberian Prilly. Ia menatap danau dengan pandangan kosong.
ini memang kesalahannya. Menyesal pun tak ada gunanya. "Aaaah" teriaknya menendang bangku taman yg ada di sampingnya. Air matanya keluar begitu saja membuatnya berlutut dan menggenggam erat surat dari Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Broke My Heart*editing*
FanfictionPrilly Latuconsina seorang gadis kaya raya. Tapi karna kesibukan org tuanya, ia memilih tinggal bersama keluarga pamannya yg sederhana, dan tdk menampakkan kekayaannya. Suatu hari, ia bertemu dgn sosok Aliando Syarief. Ali, yg tak sengaja mengenal P...