' Kamu adalah lelaki pertama yg membuatku jatuh cinta, yg membuatku merasa nyaman. Kamu adalah sesuatu yg tak memungkinkan tapi menjadi mungkin. Kamu mampu membuatku bahagia dengan keromantisanmu. Membuatku merasa bangga memiliki lelaki sepertimu.
Tapi, ternyata kamu juga yg membuatku merasakan sakit yg teramat dalam. Melecehkanku karna kesalahpahamanmu. Membuatku rapuh dan hancur dalam sekejap. Aku tak tau apa salah dan dosaku hingga kmu menyakitiku dan menghianatiku dalam waktu yg bersamaan.
Aku benci begini. Aku benci! Tapi kenapa rasa ini tak pernah bisa hilang Tuhan?aku sudah terlalu rapuh dengan semua ini. Aku sudah tak sanggup lagi. Rasanya aku ingin hilang ingatan dalam sekejap tapi tak bisa.
Padahal aku hanya ingin melupakan semua tentangnya. Semua tentang dia. Semua tentang lelaki bernama Aliando Syarief. Hingga aku memilih pergi untuk menghilangkan rasa itu.'~Prilly
*****
"Mienya jangan diaduk aduk mulu! Lo gak liat? Sekarang lo udah kurus banget. Tinggal tulang berbalut kulit tau nggak!" Ucap Bio menghampiri Ali yg sedari tdi hanya mengaduk2 mienya.
"Gak nafsu gue. Gimana mau makan" ucap Ali dengan malas. "Yaudah, klo lo gak mau makan, sini gue yg makan. Kebetulan gue laper" ucap Bio menarik mie Ali.
"Eh, dia malah narik" ucap Ali mendengus kesal. "Bi, emang smpe sekarang lo belum tau Prilly dimana?" Ucap Ali lagi. Bio menghentikan makannya dan meminum air mineral dihadapannya.
"Belum si. Itte aja gak tau Prilly dimana. Apa lagi gue." Ucap Bio kemudian tapi Ali terdiam. Bahkan sampai sekarang gadis itu tak pulang2. Apa dia tidak tau kalau Ali telah sangat merindukannya? Merindukannya yg telah 2 tahun ini tak pernah kembali.
"Emang ini pelajaran buat lo jga. Jangan gegabah dalam ngambil keputusan." Nasihat Gritte yg tiba2 muncul dengan sup buah ditangannya. "Iya. Iya. Tapi emang gak ada kesempatan buat gue perbaikin semuanya? Gue mnyesal Tte." Lirih Ali.
"Menyesal sekarang pun gunanya gak ada. Prilly aja udah gak nongol2. Padahal dia pergi udah 2 tahun lo" ucap Bio. "ini emang udah konsekuensinya Li. Lo tau kan, Prilly juga pernah sama terpuruknya dengan lo. Bahkan keceriaannya menghilang. Dia gak pernah bawel lagi. Banyak juga yg berubah pada Prilly karna ulah lo" ucap Gritte menimpali.
Ali lagi2 terdiam. "Tapi sekarang gue udah rindu banget sama dia. Gue pengen ngulangin semuanya dari awal. Gue pengen perbaiki semuanya." Ucap Ali pelan.
"selama 2 tahun ini gue udah nyari2 dia dimana2. Tapi gak pernah ketemu. gue udah hubungin semua org yg dekat ama dia, tapi hasilnya nihil" lanjutnya lagi. "Mungkin lo masih perlu usaha lagi. Atau mungkin Prilly bukan jodoh lo" ucap Bio. Membuat Ali lagi2 terdiam.
"Tapi gue cuman cinta ama Dia" lirih Ali. "Udah deh. Dri tdi omongin Prilly mulu. Ngomong2 wisuda lo besok gimana?" Tanya Gritte berusaha mengalihkan pembicaraan karna tak nyaman harus membicarakan Prilly.
Dia juga takut nantinya akan keceplosan atau apa itu. "semuanya udah siap kok" ucap Ali tersenyum tipis. "Lo lulusnya cepat amat. Kita aja belom kelar2." Ucap Bio kemudian.
"Yakali Bi. Ali kan emang mempercepat studynya. Wajar klo bsok dia udah mo wisuda. Ambil waktu kuliahnya aja cuma 2 tahun" ucap Gritte lagi. Ali hanya tersenyum menatap Gritte dan Bio yg mulai perang mulut dan mencerocos tak jelas.
Sudah 2 tahun Prilly pergi. Perubahan pada Ali pun banyak. Ali lebih memilih menyibukkan dirinya dengan tugas2 kuliahnya dan juga mengurus perusahaan.
Bahkan, Ali mempersingkat kuliahnya menjadi 2 tahun. Selama ini Ali jga menyewah org2 untuk mencari tau keberadaan Prilly. Tapi hasilnya selalu nihil. Prilly betul2 menyembunyikan keberadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Broke My Heart*editing*
FanfictionPrilly Latuconsina seorang gadis kaya raya. Tapi karna kesibukan org tuanya, ia memilih tinggal bersama keluarga pamannya yg sederhana, dan tdk menampakkan kekayaannya. Suatu hari, ia bertemu dgn sosok Aliando Syarief. Ali, yg tak sengaja mengenal P...