Bandara, Ali Pergi?

16.5K 788 20
                                    

Kevin menatap danau dihadapannya. Danau yg indah. Diliriknya lelaki yg ada disampingnya. Sadar akan tatapan Kevin, lelaki itu tersenyum sekilas.

"Dulu, gue sering kesini, ama Prilly. Kita sering pacaran disini. Tapi itu sebelum gue nyakitin dia gara2 percaya omongan gak masuk akal Ghina. Gue juga nembak dia disini." Ucap lelaki itu lirih.

ya, itu Ali."Trus, maksud lo bawa gue kesini apa?" Tanya Kevin mengerutkan keningnya.

"Karna gue udah nyerah buat dapetin Prilly." Ali menghela nafasnya sejenak.

"Gue pengen lo jagain Prilly buat gue. Karna seminggu lagi, mungkin gue bakal nyusul Bokap gue keluar negeri dan gak tau bakal balik kapan." Ucap Ali kemudian, menerawang semua kejadian yg dilaluinya dan harus berhenti sampai disini.

Kevin terhenyak, baru saja ia akan membiarkan Prilly bersama Ali, tapi satu kenyataan ini membuatnya bertanya tanya. Apa yg telah terjadi sebenarnya? Tiba2 deringan handphone terdengar dan menghentikan niat Kevin untuk bertanya.

"Gue angkat telfon gue dulu." Ucap Ali berjalan menjauh. Tak lama, Ali pun kembali menghampiri Kevin.

"Gue ada urusan mendadak gue balik duluan. Jangan pernah sakitin atau buat Prilly menangis. Kalo gue tau lo nyakitin Prilly, gue bakal terbang dari luar negeri saat itu juga dan rebut Prilly dari lo." Ali menepuk bahu Kevin pelan.

"Sampai jumpa di lain waktu." Lanjutnya lalu berjalan kearah parkiran.

"Tapi Li. Gue mau nanya sesuatu ke Lo!" Teriak Kevin. Tapi tampaknya sudah tak didengar oleh Ali yg berjalan semakin menjauh.

Kevin menghela nafasnya. Mungkin ia harus menanyakan ini ke Prilly. Apa maksud dari perkataan Ali sebenarnya.

**********

Ali penatap pelataran gedung Latuconsina Grup. Disana, ada mobil Kevin terparkir yg tentunya itu berarti Kevin ada didalam, bersama Prillynya.

Ali menyandarkan kepalanya ke kursi mobilnya. Ia lalu memejamkan matanya. Sangat sulit rasanya merelakan Prilly untuk org lain. Ali tak bisa membohongi hatinya, bahwa ia sangat mencintai Prilly.

Ada rasa tak rela membiarkan Prilly bersama Kevin. Sangat tidak rela!

Ya, Ali sudah menitipkan Prilly pada Kevin. Setelah pemikiran panjang semalaman, Ali memutuskan mengelolah perusahaan Papanya yg berada di Amerika secara langsung. Bukan mengelolahnya dari Indonesia.

Ali sudah mengetahui laki2 yg kemarin mengecup kening Prilly. Dia Kevin Gutomo. Ali tau itu saat Bio datang kerumahnya semalam sehabis Ali pulang dari rumah Prilly untuk makan malam.

Bio memberitahu semua yg diketahuinya. Dan tadi pagi, Ali juga sengaja datang pagi2 ke kantor untuk mengetahui Kevin mengelolah perusahaan apa. hingga beberapa jam yg lalu, saat makan siang, Ali mendatangi Kevin saat Kevin akan memasuki mobilnya.

Ali pun menyuruh Kevin mengikutinya ke danau yg biasa ia datangi dan menitipkan Prilly padanya di danau itu.

Ali menghelah nafasnya mengingat keputusan yg telah diambilnya. Tak lama, ia melajukan mobilnya meninggalkan gedung tersebut.

********

Prilly menyandarkan kepalanya ke sofa dibelakangnya dan memejamkan matanya. Ia benar2 merasa mengantuk. Apalagi semalam ia tidak bisa tidur memikirkan semua langkah yg sudah diambilnya.

Apa langkah yg diambilnya benar atau salah? Bunyi pintu yg tiba2 membuka dan menutup tak dihiraukannya. Matanya masih terpejam hingga terdengar langkah kaki yg mendekatinya.

"Ini baru jam makan siang dan kamu malah diam disini gak keluar makan? Entar kamu sakitloh" ucap org yg berjalan kearah Prilly. Prilly pun menyipitkan matanya hingga menatap sosok lelaki dihadapannya.

You Broke My Heart*editing*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang