selamat membaca
🌱
Nathan speechless, seperti tidak menyangka perempuan blasteran sebaik dan secantik Nathaoni itu menyukainya. Apa Nathala berbohong? Dan--kenapa Nathala juga harus memiliki perasaan kepada Nathan? Keduanya saja jarang bertegur sapa, bahkan, terkesan enggan untuk saling berbicara.
Mari kita perkenalkan siapa Nathaoni. Dia adalah perempuan kelas sebelah yang berdarah Pranciss-Indonesia. Dia mengikuti marching band dan pernah berpacaran dengan Eldine Jevander, siswa most wanted satu sekolah. Sama hal-nya dengan Darel, ya menang, mereka satu circle.
Dan ternyata, dia sebucin ini kepada Nathan?
Sungguh? Apakah ini benar-benar Nathaoni? Dia pintar bermain peran, ya. Di surat memang seperti orang lugu, padahal di real life tidak sama sekali.
Mungkin, kecuali dengan Nathan?
Nathan melirik Nathala yang sudah masuk ke dalam kelas. "Nathala," panggil Nathan.
Perempuan itu melirik Nathan. "Apa?"
"Ini punya kamu?"
Ekspresinya terlihat panik, perempuan itu menghela napas panjang hingga akhirnya mengeluarkan senyuman tenang. "Dapet dari mana, ganteng?"
"Jawab dulu pertanyaan saya."
"BALIKIN NATHAN!" Nathala berlari ke arah laki-laki bertubuh tinggi tersebut, berusaha mengambil kertas binder yang ada di tangannya. Tapi nihil, Nathala terlalu pendek untuk mengambil itu.
"Tidak mau."
"Anak anj, astaghfirullah."
"Jawab dulu apa susahnya, sih?"
"Ya jawab apa anjir?"
"Kok kamu emosi?"
"Ya elo ngeselin?!"
"Kamu suka sama saya?" tanya Nathan.
"Nggak usah ngadi-ngadi!"
"Dongo, Nathan udah baca," celetuk Raven sembari menggelengkan kepala dengan minuman dingin di tangannya.
"Anj? Terserah bangsat, resek lo semua!"
🌱
cringe, tapi tetep ku lanjut.
Eldine Jevander
- nana
KAMU SEDANG MEMBACA
Silence [finished]
Short Story[𝙎𝙝𝙤𝙧𝙩 𝙎𝙩𝙤𝙧𝙮 - menye menye story] Kita: sama-sama menjadi seorang pengagum rahasia. Hanya saja, aku menjadi pengagum rahasiamu, dan kamu menjadi pengagum rahasia dia. Kita juga sama-sama menjadikan nama seseorang dalam untaian sajak. Hanya...