"Bentar, otak gue masih menyerna."
Kedua insan itu diam, bola matanya bertemu dalam satu pandangan lurus. Yang satu menunggu jawaban, yang satu kalut dengan pikirannya sejak tadi, memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
"Sorry," ucapnya tiba-tiba.
"Karena?"
"Karena..surat itu?" Perempuan itu menundukkan kepalanya, tidak mempunyai nyali untuk menatap laki-laki di hadapannya. Baik, terkesan berlebihan, tapi jika kamu yang berhadapan dengan laki-laki semanis Nathan, apakah bisa kalian untuk tidak gugup dan bersikap biasa aja?
"Jadi?"
"Iya itu gue, Nathan. Sorry."
"Sejak kapan?"
"Apanya?"
"Sejak kapan kamu suka sama saya?"
Anjing, umpat Clarin dalam hati.
"Sejak tahun pertama?"
"Selama itu?"
"Ya..iya, gue malu. Lo bisa buat nggak usah bahas ini lagi gak? Yang penting lo tahu, kan, siapa orang di balik surat cringe itu?"
"Yaudah, sekarang masih suka?" Pertanyaan paling tolol yang diungkapkan Nathan berhasil membuat Clarin mendengus untuk kesekian kalinya. Nathan bodoh.
"Ya menurut lo aja gimana, Nath."
"Saya juga suka kamu."
--
aku jg suka jaemin hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Silence [finished]
Cerita Pendek[𝙎𝙝𝙤𝙧𝙩 𝙎𝙩𝙤𝙧𝙮 - menye menye story] Kita: sama-sama menjadi seorang pengagum rahasia. Hanya saja, aku menjadi pengagum rahasiamu, dan kamu menjadi pengagum rahasia dia. Kita juga sama-sama menjadikan nama seseorang dalam untaian sajak. Hanya...