Enjoy guys!
🌻
"Gue mau lo lupain semua ini Nath, sorry," ucap Nathaoni sembari menyesap matcha latte kesukaannya.
Suasana berubah hening, Nathan tidak memberikan respon apa-apa setelah Nathaoni membuka suara. Alunan lagu Be My Mistake dari The 1975 menggema ke seluruh pojok ruangan. Seakan, hanya melodi dari lagu tersebut yang dapat memecah keheningan di antara kedua remaja berusia 18 tahun tersebut.
"Kenapa?"
"Gue mau lupain semuanya Nath, gue nggak mau inget kisah SMA gue yang se-cringe dan menyedihkan ini harus ngasih surat ke orang yang gue suka diem-diem," Nathaoni memberi jeda, ia memberikan secarik kertas, kemudian memberikan kepada tangan Nathan. "Lo boleh baca kalau gue udah keluar dari cafe ini."
"Pulang sekarang?" tanya Nathan.
"Gue aja, lo kalau mau di sini silakan."
"Saya antar, ya?"
"Nggak usah, makasih banyak Nath." Nathaoni menggendong tas abunya, kemudian beranjak meninggalkan meja yang mereka tempati tersebut. Setelah beberapa langkah, Nathaoni memberhentikan langkahnya, kemudian menoleh ke arah Nathan.
"Nathan," panggilnya.
"Kenapa?"
"Thank you."
Nathan hanya tersenyum tipis kemudian melihat punggung Nathaoni yang kian menjauh. Bohong jika Nathan merasa dirinya tidak apa-apa, ia merasa ada sesuatu yang hilang. Nathan yakin, surat ini adalah surat terakhir dari Nathaoni.
Hallo Nathan
Di sini, aku mau cerita. Baca sampai akhir, ya?
Nath, jujur aku berterima kasih banget sama kamu karena udah bikin aku belajar banyak bikin sajak buat dikasihin sama kamu, hahaha. Aneh, kan? Emang nggak jelas anaknya.
Aku janji bakal ngasihin surat ini kalau aku mau pulang ke Prancis, kayanya aku bakal kuliah di sana haha. Kamu mau kuliah di mana? Di UI ya? mau ambil jurusan apa? Denger-denger, kamu pengen jadi dokter bedah ya, Nath? Semoga tercapai ya!
Nath, aku bakal kangen banget nulis surat kayak gini. Tapi setelah aku baca-baca lagi. Ngapain ya aku kayak gini? Kamu geli nggak sih baca surat-suratku? Kalo aku geli, jujur hahaha.
Kayaknya kalo aku udah kuliah bakal kangen banget nyimpen surat ini di loker kamu. Jujur ya, aku awalnya nggak berani kayak gini, apalagi pas tau kamu punya stalker kayak Nathala. Kayaknya dia tau aku siapa. Kamu juga nanti tahu, kok.
Kalo kamu baca surat ini pas udah tahu aku siapa..kaget ya?
Nath, thank you for being a warmest friend and the kindest soul that i have ever met. Thank you for being the wonderful person you are. You're a sweetest person we know. I love you and your poetry, your beautiful smile, your pretty eyes, and your voice.
God, please be nice to Nathan. He's helpfull, polite, smart, and unselfish. Please give him a beautiful life, I wanna see his pretty smile forever.
Goodbye Nathan. Thank you for the best year ever. I love you more than you know.
- Nath.
Nathan terdiam, perasaannya campur aduk. Ia buru-buru keluar dari cafe dan mencari Nathaoni untuk memeluk perempuan itu terakhir kalinya sebelum berangkat ke Prancis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silence [finished]
Короткі історії[𝙎𝙝𝙤𝙧𝙩 𝙎𝙩𝙤𝙧𝙮 - menye menye story] Kita: sama-sama menjadi seorang pengagum rahasia. Hanya saja, aku menjadi pengagum rahasiamu, dan kamu menjadi pengagum rahasia dia. Kita juga sama-sama menjadikan nama seseorang dalam untaian sajak. Hanya...