25. Nathan's charm (?)

144 33 7
                                    


Happy reading !

Pagi-pagi sekali Nathan dan Raven sudah memasuki ruang kelas. Ya, selain Nathan ada jadwal piket hari ini, mereka berencana akan menyelidiki seorang perempuan di kelasnya yang bernama Nathala Leryxsa Zee.

"Loh anjir, udah dateng aja itu bocah," ucap Raven di ambang pintu, sedangkan Nathan hanya melirik singkat.

Raven tersenyum sinis, kemudian menghampiri perempuan berambut panjang yang sedang sibuk dengan bukunya tersebut. Baik, Nathala memang tipikal perempuan yang rajin. "Kiw neng geulis, dipanggil kak Darel tuh."

"Apaan sih," ketusnya.

"Ke sana dulu gih, siapa tau penting."

Nathala mengeluarkan rolling eyes-nya, kemudian berdecih dan menatap Raven seperti harimau mencari mangsa. "Nggak ada urusan."

"Disuruh ketemu cowok ganteng nggak mau, tolol emang ini cewek," ketus Raven pelan, sebisa mungkin untuk tidak terdengar selain indra pendengarannya sendiri.

"Tolong hilangkan dulu egoismu sebentar," timbrung Nathan.

"Ya ya ya terserah." Nathala berdiri, membawa ponsel yang sedari tadi tergeletak di atas meja, mengacungkan jari tengah ke arah Raven sembari mengeluarkan smirk miliknya.

"Bocah gadanta," ucap Raven refleks.

"Gue denger!" teriak Nathala.

Nathan terkekeh sembari berjalan pelan ke bangku Nathala setelah punggung perempuan itu menghilang dari pandangannya. Nathan mengerutkan alis ketika melihat selembar kertas bermotif tersisip di buku kimia milik Nathala.

Hallo dunia tipu-tipu, gue capek jadi stalkernya Nathanael dan Nathaoni. Di sisi lain gue mendukung mereka, tapi di sisi lain pun gue juga suka sama Nathan. Lo tau? Gue satu kelas sama dia, dan gue perhatiin, dia sering senyum setiap kali habis baca surat dari Nathaoni.

Nathaoni..capek ya suka sama Nathan? Sama kok gue juga. Tapi lo cantik anj, blasteran pula. Kenapa sih harus insecure? Lo pinter, lo perfect, tapi bulol. Bodoh banget si kampret.

Kalo gue minta Nathan buat jadi milik gue bisa gak ya? Mustahil sih Thal, keep dreaming keep dreaming, mampus lo. I think, gue juga kelewatan sering baca surat mereka diem-diem. Nggak sopan ya, sama penerima belum dibaca, udah lo baca duluan aja, Thal.

Bodoh banget lo Thal, ngatain Nathaoni bulol tapi sendirinya lebih bucin tingkat innalilahi. Nathan...lo pake pelet apa sih anjing, bisa-bisanya gue yang awalnya mati rasa malah suka sama lo.

Okay, I'm Nathala and i give up. Thank u.

Senyum Nathan memudar, jadi..selama ini Nathala diam-diam suka kepada Nathan? And how about Nathaoni? Apakah perempuan itu adalah sender dibalik surat rahasia tersebut?

-----

Detik-detik tamat. Terimakasih para orang baik yang sudah menyisihkan waktunya untuk membaca cerita cringe ini.

Darel Jeffrey Aldevan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Darel Jeffrey Aldevan

- nana

Silence [finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang