2O. Please, don't

184 43 6
                                    

Untukmu, Nath

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Untukmu, Nath

Kenapa hm? Saya tidak akan pernah marah. Saya benar-benar tidak merasa tersinggung. Tapi--apakah kamu benar-benar ingin menyerah? Kita berbicara lewat kata hanya sesaat dan sebentar ini?

Sejujurnya saya tidak mau, tapi saya tidak bisa membantah keputusanmu. Itu hakmu, saya tidak berhak untuk melarang.

Kamu jangan seperti itu, saya merasa tidak enak dan sakit. Saya--sangat menyakitimu, ya? Padahal saya tidak pernah bermaksud begitu.

Nath, bahagia selalu, ya? Jangan lupakan surat-surat saya juga. Saya--akan selalu mengingat untaian sajak dan surat sederhanamu yang mampu menarik sudut bibir saya.

Terimakasih sudah mau menjadi teman hari-hari saya lewat surat rahasiamu. Saya tidak akan pernah melupakanmu, saya janji. Dan--maaf, saya akan terus mencari siapa kamu sebenarnya.

Saya meyayangimu Nath. Semoga kita akan terus menjadi teman baik, ya?

Salam hangat untukmu.

Dari saya, Nathanael.

----


Silence [finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang