Untukmu, NathKenapa hm? Saya tidak akan pernah marah. Saya benar-benar tidak merasa tersinggung. Tapi--apakah kamu benar-benar ingin menyerah? Kita berbicara lewat kata hanya sesaat dan sebentar ini?
Sejujurnya saya tidak mau, tapi saya tidak bisa membantah keputusanmu. Itu hakmu, saya tidak berhak untuk melarang.
Kamu jangan seperti itu, saya merasa tidak enak dan sakit. Saya--sangat menyakitimu, ya? Padahal saya tidak pernah bermaksud begitu.
Nath, bahagia selalu, ya? Jangan lupakan surat-surat saya juga. Saya--akan selalu mengingat untaian sajak dan surat sederhanamu yang mampu menarik sudut bibir saya.
Terimakasih sudah mau menjadi teman hari-hari saya lewat surat rahasiamu. Saya tidak akan pernah melupakanmu, saya janji. Dan--maaf, saya akan terus mencari siapa kamu sebenarnya.
Saya meyayangimu Nath. Semoga kita akan terus menjadi teman baik, ya?
Salam hangat untukmu.
Dari saya, Nathanael.
----
KAMU SEDANG MEMBACA
Silence [finished]
Cerita Pendek[𝙎𝙝𝙤𝙧𝙩 𝙎𝙩𝙤𝙧𝙮 - menye menye story] Kita: sama-sama menjadi seorang pengagum rahasia. Hanya saja, aku menjadi pengagum rahasiamu, dan kamu menjadi pengagum rahasia dia. Kita juga sama-sama menjadikan nama seseorang dalam untaian sajak. Hanya...