dunia lain

8 3 0
                                    

Sekarang oudi lagi sendiri, dia sedang menenangkan dirinya dari segala hal yang berkaitan dengan sekolah.
"Baru berapa hari sekolah, hidup gue udah dipenuhi sama orang kurang waras".

Ada yang menyodorkan minuman dari belakang. "Nih, okky jelly drink, goyang di mulut tunda lapar di perut".

Tanpa sadar siapa yang memberikan minuman, oudi langsung saja meminumnya dan mengucapkan terima kasih.

"Heim,ternyata ada yang kesukaannya sama kayak gue". Kata orang itu.

Terkejut bukan main. Oudi langsung berusaha untuk mengeluarkan minuman yang kini sedang dalam perjalanan menuju perutnya.
"Ya tuhan, kalau gue tau ini minuman dari lo gue jamin tangan lo capek megang nih minuman sebelum gue terima".

Siapa lagi orangnya kalau bukan ferdy. Ia tersenyum mendengar oudi.
"Itu,hobi kita sama. Pasti di masa depan kita ketemu sebagai pasangan kekasih".

Oudi hendak pergi meninggalkan ferdy, tapi ia belum mau untuk ketemu karisa yang nyebelin.
"Uwokk! Jijik gue. Heh harusnya lo kelilingi nih satu sekolah bukannya kesini. Apa jangan jangan lo__?"

Oudi dan ferdy lagi di belakang kamar mandi cewek. Oudi curiga kalau ferdy kesini malah mau ngintip.

"Apaan? Lo jangan berani mikir macam macam yh sama gue. Gue kesini mau nenangin diri".

"Ah massa. Tapi hidup lo berasa baik baik aja. Lo kan bintangnya sekolah ".

Ternyata ferdy sengaja cari oudi buat kenalan. Awalnya sih oudi gak mau tapi setelah dia ingat kalau ferdy cinta matinya karisa, yh dia langsung berubah pikiran.
Mulai hari ini capcus, mereka berdua jadi temen.

"Psit, gue pulang diluan, soalnya kelas gue berasa kayak rumah kosong kalo gak ada gue!! "

"Lebay loh, mentang mentang bintang, perasaannya udah kayak gitu. Gimana mau jadi sultan?? ".

Setelah ferdy pergi, oudi juga pergi. Yuli sepupunya sudah mencari oudi kemana mana. Bila sih udah bilang ke yuli buat jangan cariin oudi tapi yuli masih saja khawatir.

"Lo darimana aja sih? Gue cariin dari tadi gak ketemu ketemu ".

"Ngapain lo cariin gue. Gue baru singgah di dunia lain".

Dunia apaan,padahal oudi dari belakang kadi.

Bel masuk sudah berbunyi, kantin sudah kosong. Hanya tinggal beberapa siswa yang cabut atau kelasnya lagi jam kos.
Tapi kok oudi ada disana?. Oudi sudah berani padahal dia masih siswa baru di sekolah itu.

"Bi, tahu gorengnya lima ribu terus okky jeruknya tiga terus__"

Belum selesai ngomong, datanglah si lebay dan menghancurkan seleranya oudi.

"Wah! Banyak bener lo makan. Tahu 5 ribu udah 7. Belum lagi minumannya. Masih mau nambah lo? "

"Uangnya uang gue kenapa lo yang urus sih? Ganggu acara orang aja"

"Ops, kitakan sekarang udah temenan yh. Jadi urusan lo urusan gue juga".

"Iya sih.lo emang bintang tapi gak bisa jadi matahari ".

Ferdy heran sekaligus bingung, tapi saat oudi lagi ngomong tak pernah henti ia tersenyum manis saat melihat gigi kelinci milik oudi.
"Eh gue kagak ngerti. Kalo ngomong tuh yang jelas, maksudnya bintang apa, maksudnya matahari apa?? "

"Ah malas gue nerangin ke orang lebay macam lo. Apalagi perut gue lapar. Bi, tahu gorengnya mana,usus gue udah berteriak teriak nih".

Bi kantin pun membawa tahu yang masih baru diangkat dari minyak panas,membuat lidah oudi keluar sambil menggoyangkannya.

Ferdy yang dari tadi memperhatikan oudi selera dengan apa yang dipesan oudi dan ia pun memesan sama persis dengan punya oudi.

Oudi cuma diam dan meliriknya dengan tatapan ngeri.
Akhirnya mereka berdua duduk bersebelahan.

.....

Sepulang dari sekolah,oudi berjalan mengelilingi kampung barunya. Oudi memberanikan diri untuk pergi sendiri. Kakinya mulai melangkah keluar dari gang pendidikan. Lalu matanya menatap tanah seakan mengingat jejaknya agar tidak lupa jalan pulang.

"Oo iya. Kampung ini kan terdaftar di gps. Jadi gue gak perlu susah dong nginget jalan pulang ".
Serunya pada diri sendiri.

Oudi sekarang sudah sampai di pasar, rumahnya memang tidak terlalu jauh dengan pasar. Ia hanya mengandalkan kakinya saja walaupun sebenarnya napasnya terengah engah karena ia tidak sering pergi dengan berjalan kaki, ia biasanya diantar pacaynya atau om atang.

"Wahh, pasarnya bagus. Berasa kayak di mall gue. Hm beli apa yh".

Matanya menangkap sebuah gerobak dan mulutnya membaca dengan pelan dari kejauhan.

"Es durian enak dibawa pulang ".

Durian adalah buah kesukaan oudi, meski dirinya alergi dengan durian. Pacaynya sudah sering melarang oudi tapi apa boleh buat berkat bujukannya semua mampu diraih.

"Beli ah,mau gatel gatel apa kek. Pokoknya gue harus beli tuh durian".

Melihat proses pembuatannya saja sudah membuat tenggorokan oudi kekeringan dan baunya durian sangat cepat tercerna oleh otaknya.

Tapi ada yang lebih mengejutkan oudi. Penjual es durian itu ternyata azka dan ayahnya.

"Azka?? ". Oudi menyapa azka yang terlihat sibuk mengupas buah durian.

Oudi menghafal pasar itu,tempat dimana ia bertemu dengan azka dan buah kesukaannya

.....

Gimana gais, jangan lupa vote yh dan satu lagi ajak temen kalian buat baca nih wattpadku biar kalian bisa berbagi 😁

Ummach buat kalian semua 😙

Bintang Hati Bukan Bintang Sekolah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang