Suka sama Ferdy? 😮

6 2 0
                                    

Ferdy meralat kembali perkataannya.
"Eh maksudnya gue sayang sebagai sahabat. Sayang? Ih ngeri kali"

Ferdy diam dan kembali ke kebiasaan lamanya, ia tidak mau terlalu berpikir serius yang nantinya akan membawanya kepada sebuah rasa. Ia takut kalau nanti masa lalunya muncul, jadi dia cukup berpikir kalau mungkin Oudi lagi sibuk dengan olimpiade hingga menyuruhnya untuk menjauh.

.....

"Gue masih bingung deh, kenapa Bila putus sama Arka. Atau gue tanyain lagi aja sama Salsa. Iya gue harus"

Oudi terus mencari hp yang sejak tadi ditinggal di rumah. Ia tidak membawanya ke sekolah agar Ferdy tidak mengganggunya dengan berbagai pesan dan telpon.

"Rasanya tadi di meja belajar deh gue letakin, kok gak ada ya"

Ia beranjak dari kamarnya dan pergi ke bawah untuk mencari hpnya. Tapi tetap saja ia tidak menemukannya.

"Bi! Bi Ruri!! "

"Iya non, ada yang bisa saya bantu? "

"Bibi lihat hp Cantik gak? "

"Oh tadi dibawa papahnya non ke kantor "

"Kok bisa sih? Kan hp Cantik di kamar"

Hp Oudi dibawa papahnya, tadi papahnya ketinggalan berkas. Waktu papahnya cari berkas di kamar terdengar hp Cantik berbunyi sering sekali dan akhirnya papahnya bawa hp Oudi ke kantor karena papahnya khawatir pada Oudi yang tak pernah cerita soal pertemanannya dan juga di sekolah.

Oudi kembali ke kamarnya
"Gawat nih, hp gue kan gak pake sandi! "

Sebenarnya Oudi tidak takut papahnya melihat isi hpnya, karena tidak ada apa apa disana. Hanya satu hal yang Oudi takuti, chat, panggilan serta sms Ferdy yang tak pernah dibalas, padahal papahnya hanya tau kalau mereka berteman baik.

.....

Dari tadi Oudi memperhatikan jam dinding di kamarnya, ia sedang menunggu papahnya pulang.

Sudah pukul 7 malam, jadwal papahnya pulang. Terdengar pagar berbuka.
"Itu pasti papah"
Segera Oudi berlari ke bawah.

Saat pintu dibuka oleh Oudi, ternyata bukan sang papah yang disana melainkan si lebay bintang redup.
"Lo ngapain kesini? "

"Ih sok sok nanya, padahal ditunggu. Buktinya nih pintu kamu yang buka"

"Heh gue lagi nungguin papah gue, bukannya elo"

Tanpa sadar Ferdy menanggapi perkataan Oudi dengan serius. Meski tadi ia telah berkata agar tidak melakukan hal yang sama di masa lalunya.

"Kenapa lo diem? Lo ngerti kan bahasa Indonesia "

Ferdy hanya mengangguk

"Kalau gitu kenapa lo masih berani datang ke rumah, kan udah gue bilang buat jauhin gue"

Sebenarnya Oudi juga tidak sanggup berbicara sekasar ini pada Ferdy, ia hanya masih merasa kesal dengan pernikahan mamahnya dengan om Ferdy.
"Gue mau minta maaf sama Cantik"

"Gak perlu"

"Terus kenapa Cantik nyuruh buat jauhin Cantik? "

"Alah, jangan panggil gue Cantik, gue gak suka"

Saat Oudi mau menutup pintu, Ferdy menahannya.
"Kenapa Cantika Oudi? "

"Karena gue kesel sama lo"

"Gue minta maaf"

"Gak perlu"

"Maafin gue Cant, salah gue dimana bilang biar gue bisa perbaikin!"

Bintang Hati Bukan Bintang Sekolah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang