Bad Character/3- Case 1

122 22 2
                                    

        Masih bisa terbayangkan dalam liang memori di sela otak ku, matanya yang sayu justru terlihat begitu tajam seakan menggoda untuk di jelajahi bagi penglihatan ku yang selalu menemukan keteraturan. Rahang bak anak panah yang melesat akurat tidak memiliki cela maupun kecacatan, hanya lengkungan alami indah bak dahan delima. Guyuran emas berkilau menjuntai membingkai wajah penuh pesonanya. Tidak kah ia memiliki kekurangan lain? Tapi untuk fisiknya, mustahil terbuktikan.
Bunyian menyentak relung ku berasal dari bibirnya...

'pengikut ketaatan..' ingatan ku akan kalimatnya.

"Umji!" Umji menghentakkan tubuhnya spontan saat suara keras memanggilnya.

"Ah siap pak?!" Balas Umji cepat mencoba menutupi kelalaiannya yang melamun saat bertugas.

"Kau mendengar ku kan?" Tanya ketua kembali. Meski umji tidak mendengarkan ketua, tapi ia tetap mengangguk paham.

"Baiklah pekerjaan mu selesai" ucap ketua dan di angguki lagi oleh umji.

Mereka bertiga berbarengan keluar dari studio pemotretan menuju kedepan, menunggu jemputan.

"Ada sesuatu yang ingin ku katakan dengan mu petugas Jeon, ini mengenai putri ku.." kembali ketua berucap dengan wajah yang tampak berbinar, lalu pandangannya berubah bingung saat melihat umji berada di samping Jungkook.

"Umji, kau masih disini?" Tanya ketua akhirnya.

Yang ditanya menatap bingung sambil melirik Jungkook disebelahnya, kedua alis Jungkook terangkat seketika seperti memberi tanda. Namun sepertinya umji yang tidak mengerti semakin kebingungan dengan mimik yang kentara sekali. Karena ketua masih menunggu jawabannya, Umji pun berucap.

"Kita akan kembali ke kantor kan?"
Umji dapat melihat wajah Jungkook yang berubah aneh padanya, tapi justru Umji yang paling kebingungan.

"Aku sudah bilang kau bisa kembali ke kantor sendiri, aku dan Jungkook memiliki urusan pribadi" Kata ketua kembali menjelaskan kalimat-kalimat yang dari awal tidak umji dengarkan.

"Ah.. begitu ketua, apa aku boleh menumpang sampai kantor saja?" Tanya umji yang sedikit tidak suka pada keputusan ketua.

"Kami akan ke suatu tempat, kau bisa naik taksi. Ayo petugas Jeon" suruh ketua dan mengajak Jungkook ikut masuk ke mobil jemputan yang sudah datang.

Sebelum masuk ke mobil, Jungkook melihat Umji terlebih dahulu sebagai sikap berpamitan. "Aku tidak punya kuasa" bisik Jungkook.

Lalu mobil tersebut meninggalkan umji sendirian didepan studio foto dimana pemotretan Jungkook di lakukan. Oh Umji merasa sangat kesal sekarang.

"Hebat sekali, jabatan dapat mengatur seseorang.." wajah Umji bertekuk, ".. sialan" kasarnya.

Akhirnya umji menaiki taksi untuk sampai di kantor, tapi bukan berari kekesalannya pergi seperti taksi yang sudah di beri upah.
"Bagaimana bisa ketua meninggalkan tanggung jawabnya demi masalah pribadi.." Umji membanting dokumen di atas mejanya, wajahnya mulai curiga ".. apa yang mereka bicarakan?" Hardiknya mengingat Jungkook dan ketua yang bertemu di tempat lain.

"Hey Jii, dari mana saja? Aku mencari mu sejak pagi.." Sapa petugas Hope, tapi melihat wajah Umji yang bertekuk membuatnya kembali bertanya "... Ada apa dengan wajah mu?"

"Jika air bisa berbicara dia akan bilang, kembalikan diriku ke asal seperti dimana kau mengambilnya! " Balas Umji lalu bangkit menuju dispenser untuk mengambil minum, sepertinya emosi dapat menguras kebutuhan air dari dalam tubuhnya.

Petugas Hope bergidik melihat kepergian Umji, tapi ia tetap mengikuti kemana Umji begerak. Sepertinya Umji sedang pada mode bad mood.

"Jika hidup memberi mu lemon, maka buatlah jus lemon" kata petugas Hope mengulang kalimat yang pernah umji katakan untuknya sambil melipat tangannya di dada.

LIFE CIRCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang