Keputusan awal dalam memulai hidup adalah bagaimana kau memilih pekerjaan pertama mu, dan dari sanalah kelanjutan atas keputusan berikutnya. Entah jadi apa dirimu kelak, selalu ada alasan dalam pilihan menetap. Entah itu pekerjaan yang baik atau buruk.
"Kau datang? " Tanya Hope pada Umji.
Balik menatap ragu dengan alis mengangkat sebentar, yap Umji terlihat malas untuk datang. "Entahlah, aku malas. Lagian aku juga bukan tamu penting" Balasnya menjawab Hope.
"Shrek dan raja katak, yup sudah pasti" Sambung Hope.. "Dimana Jungkook?" Tanya-nya lagi
Umji bangkit dari mejanya sambil mengemasi barang bersiap pulang, mengedikkan bahu dia sempat menjawab sebelum berpamitan pada Hope. "Sibuk katanya, tapi bukankah dia dan Ketua seperti punya hubungan spesial" Jawab Umji seraya berbisik membuat petugas Hope tersenyum kekeh mendengarnya.
"Aku dengar mereka berdua juga kerap makan siang bersama" Sambung petugas Hope berbisik yang tak mau kalah bergosip, Umji berbalik "Benarkah?" "Iya! Di rumah Ketua" Sambung Hope membuat Umji melotot menanggapinya.
"Sial! Aku diselingkuhi" Ucap Umji membuat gelak tawa bagi mereka, namun pada akhirnya mereka harus berpisah dengan tujuan apartemen masing-masing.
Gemerlap malam yang terasa sedikit sejuk sebab angin turut memanipulasi cuaca yang harusnya masih hangat di bulan februari, entah musim lain sengaja singgah hanya untuk memberikan efek dramatis pada seorang insan yang akan bersedih kelak malam ini?
Tetaplah kunci jendelamu agar efek dramatis ini tidak menjadikan mu sasarannya.
Sejak malam itu, Hyunjin belum ada menghubunginya, bahkan tak pernah terlihat lagi. Biasanya entah sengaja atau disengaja, Hyunjin seakan kebetulan berada di hadapan Umji.
Mungkin sedikit merasa kehilangan. Tapi ada yang lebih menyebalkan baginya Yap, Jungkook seakan menghilang hari ini. Umji bahkan belum mendapat kabar apapun, terakhir kali Jungkook berpesan kalau dia akan sibuk mengurus kasus Narkotika dan harus turun kelapangan langsung.
"Apa dia akan menyamar menjadi wanita? Pasti cantik sekali" Gerutunya sendiri sambil menyelesaikan polesan terakhir pada bibirnya, simple namun berkelas pas sekali untuk Umji dalam busana menuju acara ulang tahun anak pimpinannya.
Dia sudah pernah membahas acara ini pada Jungkook, dan bilang tidak akan datang. Begitulah awalnya, karena ia kira akan bermesraan dengan Jungkook saja nantinya daripada ke acara itu. Tapi tidak sesuai harapannya, Jungkook terlihat sangat sibuk. Pada akhirnya dia pergi dengan mengendarai mobilnya sendiri.
Perayaan yang megah dengan lokasi yang mudah ditemukan, yap hotel Casanova hotel terbesar di kota.
Umji memasuki Ballroom dan isinya sudah setengah penuh para tamu undangan, tentu kebanyakan dari itu merupakan para petinggi kepolisian dan anggota polisi lainnya. Semuanya berbaur dengan apik, satu-satunya perbedaan hanya dari postur berdiri. Para anggota polisi terlihat lebih tegap dari orang pada umumnya.
Umji melangkah pelan dengan segelas Champagne sambil mencari seseorang yang mungkin ia kenal untuk diajaknya berbicara, dekat panggung ia melihat Hope sedang mengobrol bersama wanita bergaun merah nan cantik. Umji segera mendekati mereka.
Hope menenggak minumannya namun matanya tak sengaja melihat Umji yang telah berada di sampingnya, selamat Umji kau telah mengagetkan bujangan ini.
"Kau baik-baik saja? " Tanya wanita di sebelahnya sambil memberikan tisu.
"Ya aku baik-baik saja, terimakasih Wendy" Balas Hope malu.
"Hai Opsir" Sapa Umji pada Hope, namun dengan wajah tersenyum yang menyebalkan. Begitulah yang Hope rasakan.