Bad Job / 5 - Case 2

26 6 1
                                    

Hope melangkah lambat seperti jalan pikirannya yang sedang banyak roda-roda berputar, belum lagi tugas-tugas tambahan dari ketua kepolisian pusat timur yang membuatnya kian sulit berfikir.
Bahkan ketika seorang wanita melewatinya pun dia hampir tak sadar siapa yang sedang ia lewatkan, kala benaknya kembali pada kenyataan kala itulah dia sadar Umji baru saja lewat dengan seragam rapinya.

Terlihat biasa seperti dirinya apa adanya, dan seakan tak terjadi apa-apa setelah hilang kabar hampir satu pekan lamanya.

"Ya! Umji!" Panggilanya, namun Umji seakan tak mendengar padahal intonasinya sangat jelas dan tentu saja tak mungkin Umji tak mendengar karena pegawai lain didekatnya saja menatap Hope.

Tak mau ambil pusing karena sudah kunjung pusing, Hope mengejar Umji yang melangkah cepat ke meja kerjanya.

"Hey Umji! kemana saja kau selama ini? aku khawatir" Hope semakin terkejut karena Umji hanya meliriknya tanpa embel-embel membalasnya dulu.

Hening karena Hope menunggu balasan. "Apa yang terjadi hah? kenapa kau mendiami ku?"

Umji menutup matanya merasa sedikit kesal, sesungguhnya ada yang sedang ia tahan. Tapi Hope akan terus menunggunya dan mengganggunya untuk sebuah jawaban dan kejelasan yang terjadi.

"Aku rasa kita tidak bisa berbicara lagi kapten jika itu bukan tentang urusan pekerjaan"

Hope membeku dan tampak sangat bingung, kenapa tiba-tiba Umji mengatakan itu? bukankah harusnya dia seperti itu pada Jungkook karena Jungkook lah yang selingkuh.

"Kenapa? ada apa?" tanya Hope tangannya pun sampai bergestur bingung.

Umji berbalik seolah mengambil berkas pada laci di belakangnya, sesungguhnya dia menyembunyikan wajah gusarnya. Sebuah tantangan ekstra ketika harus menyembunyikan ekspresi alami terhadap seorang polisi, apalagi dia kapten penyelidikan.

Umji benar-benar berusaha terlihat sibuk agar tak meladeni Hope, dan Hope tau Umji sangat amat terlihat mencoba menjauhinya. Umji ingin kabur saja rasanya, dia pun bangkit dari kursinya dan melangkah pergi dari Hope namun Hope sempat menarik tangannya.

"Kau kenapa sebenarnya?" suara Hope agak tinggi.

Butuh jedah yang lama sampai Umji akhirnya menyanggupi untuk meladeni Hope, yah.. dia tau pasti akan berurusan dengan Hope akhirnya.

"Aku merasa kau, membawa pengaruh buruk padaku kapten.." Hope menunggu kelanjutan ucapan Umji yang tampak menimbang-nimbang ucapannya.

"Terima kasih untuk segala kebaikan yang sudah kau berikan pada kami dan sudah menjaga kami selama ini, aku ingin kita menjaga jarak saja"

Hope diam dan tak balas, wajahnya tampak kaku. "Kita masih berteman hanya saja.." Umji gusar, matanya melirik kesana kemari "... Seperti teman kerja biasa" lanjutnya.

Hope membuang nafas cepat tangannya sudah memangku pinggang, sambil menunjukan sifat protes kepalanya mengangguk.

"Jadi Jungkook menyuruh mu mengatakan itu padaku?..." lalu matanya menatap kasian yang dibuat-buat pada Umji "...Kasihan sekali kau Umji" lanjutnya membuat mata Umji membelok padanya.

"Iya kasihan sekali kau, terjebak pada lelaki overptotektif seperti Jungkook. Ingat! kau di selingkuhi olehnya! dia lebih memilih berdiri di samping anak ketua dihadapan semua orang dari pada mengakui kalau kau adalah pacarnya"

Sungguh hati Umji tersakiti akan ucapan Hope yang sesungguhnya.. penuh kebenaran. Tak sanggup lagi menatap mata Hope, Umji berbalik ingin pergi kala Hope kembali menunjukkan protesnya.

"Ya baiklah, itu yang kalian mau. Baik, kita hanya rekan kerja. Aku minta maaf telah melibatkan mu pada hal yang tidak Jungkook sukai..." ada jeda disana "Sampai kau sadar kalau kau telah salah memilih, aku akan dipihak mu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIFE CIRCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang