•Penjahat tidak akan kembali ketempat kejadian perkara kecuali sadar telah meninggalkan jejak, dan kembali hanya untuk memastikan kebersihan jejaknya. Dan Jungkook telah kembali ke tempat kejadian sebanyak 3 kali, namun korbannya tak tertemukan jua bersama tersangka. Lalu siapa tersangkanya?
Dia berharap tidak dengan orang yang ia pikirkan, tapi arah pikirannya menuju kesana. Ingatkah kalian pada chapter 8? Saat dia menemukan Umji di jalan setelah bertemu dengan Eunha?
Disana, tak jauh dari letak ia melihat Umji bukankah dia juga melihat Hyunjin di belakang Umji? Meski tak terlalu dekat tapi mereka dikawasan yang sama bukan? Apa mungkin?..
"Tidak mungkin, Umji tidak punya akses untuk mengenalnya" ucapan Jungkook menjawab pikirannya disamping mobil Umji sambil memperhatikan sekitarnya, berbeda dengan siang hari suasana di arena kebebasan ini lebih dahsyat pada malam hari.
Jika bukan karena mobil Umji di sampingnya, mungkin saja keberadaan Jungkook tak terlihat dan sudah ditabrak pembalap liar yang sedang menjuarai perlombaan tak bermedali di sini.
Jungkook dengan perasaan yang sudah lama kesal mendiami, menarik persegi dari kantung celananya, kembali menarik sebuah batang dari dalam persegi tersebut tak lupa pada pasangan batang tersebut dan api membakar ujungnya, bibirnya yang tampak cerah alami mungkin akan mulai menghitam lagi sebab yang menjadi alasannya kini terhisap kembali.
Jungkook tak ingat kapan terakhir kali ia berhenti merokok, mungkin Umji ingat karena wanita itu yang menjadi penghalangnya dalam menemui nikotin ini.
"Dimana dia?" batinnya terus bertanya.
Dalam diamnya dia memperhatikan sekitar, tak payah mengurusi ilalang-ilalang menawan yang mencoba menariknya dalam kungkungan maksiat dan mungkin menjeratnya, matanya bergulir mengarah pada seorang pria berkaos hitam dengan gambar serigala. Wayar-wayar ingatan saling menyentuh sampai membuat keningnya mengkerut, lalu visualisasi wajah V yang mengatakan 'Jalan Srigala hitam' pun terbayang dibenaknya.
Tak ambil lama dia mendial panggilan kepada anggotanya, tiba-tiba saja dia jadi ingat anggota Hope yang ia pinjam yang saat itu juga harusnya pergi bersama Hope ke Jalan Srigala Hitam.
"Hey apa kau sedang bersama kapten Hope?" ucap Jungkook tanpa embel-embel menyapa maupun menyebut nama, saat sang empu mengatakan tidak dia pun mulai memanipulasi narasumber yang akan bercerita tanpa menanyainya terlebih dahulu.
"Aku tak dapat menghubungi kapten mu, aku sedang menyelidiki beberapa markas kriminal dan markas yang di jalan Serigala Hitam sudah ditutup"
"Benar kapten Jung, markas yang ada disana sudah ditutup karena anggota kami menangkap banyak kriminal dan pengedar.."
"Oh ya..." Jungkook singkat menjawab lalu hanya diam cukup intens, karena tidak ada ucapan lanjutan dari Jungkook namun tak menutup telepon akhirnya anggota Hope kembali bercerita.
"Ya aku mendegar dari anggota yang ikut katanya banyak pengedar yang berusaha kabur namun semua yang kabur dapat tembakan di betis sehingga mudah ditangkap, untung saja mereka punya penembak handal bayangkan jika asal menembak dan tidak sengaja menembak pejalan kaki apalagi disana dekat pemukiman"
Alis Jungkook terangkat satu, dia berusaha untuk menepis isi fikirannya dan ia kembali memancing.
"Ya Hope memang ahli menembak"
"Ya kapten kami memang pintar tapi Umji sebagai tim pembantu yang banyak menembak, jika tidak ada dia mungkin kami tidak dapat banyak kriminal" tawa hambar terdengar dari balik telepon.