Felix merasa terbebani oleh perkataan Axel semalam, yang dikatakan Axel ada benarnya, tetapi rasa takutnya akan kejadian di masa lalu tidak bisa di pungkiri itu masih menghantui felix sampai sekarang.
Felix memutuskan untuk pergi keluar untuk mencari angin segar sekalIgus mampir ke sebuah bar hanya untuk sekedar minum.
Selama felix di bar, dia di temani satu botol vodka, tapi felix baru meminum seperempat dari botol tersebut, beruntung lah Felix tipe yang tahan dengan minuman dengan kadar alkohol yang tinggi sehingga felix belum terlalu mabuk, tetapi felix belum menemukan keputusan apa yang harus di ambil.
Berdamailah dengam masa lalu
Sontak Felix melihat ke sekeliling bar, felix mendengar seperti ada orang yang membisikan sebuah kalimat, tetapi tidak ada orang yang duduk di sebelahnya. Tiba-tiba Felix merasakan pusing menyerang kepalanya, felix berpikir mungkin itu efek dari minuman alkohol yang diminumnya.
Akhirnya felix memutuskan pulang menggunakan taxi, karena pusing di kepalanya yang belum kian hilang bahkan reda, felix tidak mau membahayakan dirinya.
Sesampainya di apartemen felix menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang empuk miliknya tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Rasa kantuk pun menyerang felix yang membuat felix tertidur dengan cepat.
***
"Berdamailah dengan masa lalu kak"
"Vigna"
"hai kak"
"bagaimana kabar mu? kaka kangen" ucap felix seraya memeluk adiknya
"aku sangat baik dan bahagia disini"
"kaka senang sekaligus lega mendengarnya"
"kak, aku mohon berdamailah dengan masa lalu"
"kaka bingung vigna, sepertinya kamu tau permasalahan kaka sekarang"
"vigna ngerti ke khawatiran kaka, tapi ke khwatiran kaka itu disebakan kaka belum berdamai dengan masa lalu'
"tapi..."
"listen to me, berdamai bukan berarti melupakan. sampai kapan pun pasti kaka, mommy orang yang menyaksikan semua itu di masa lalu tidak bisa melupakannya. Berdamai berarti memaafkan dan memberi kesempatan baru. Life must go on ka"
"aku mohon dengan sangat, berdamailah. jangan sampe kaka menyesal dikemudian hari, jangan sampe hati kaka di penuhi dengan rasa dengki, dendam, dan egois. Itu akan menjerumuskan kaka ke lembah ke sengsaraan dan penyesalan"
Setelah itu vigna berpamit pergi dan felix terbangun dari tidurnya. Felix memegangi kepala di akibatkan Rasa pusingnya belum kian reda. Felix melihat jam digital yang berada di nakas ternyata sudah jam Sembilan, sinar matahari pun sudah menyoroti kamar felix walaupun masih terhalang gorden.
Felix yang mempunyai jadwal mengajar jam sebelas bergegas untuk bersiap, sebelumnya felix terlebih dahulu meminum aspirin untuk menghilangkan rasa pusing yang di sebabkan minuman alkohol yang felix minum semalam
***
Sesampainya felix dikampus dan dikelas, felix tidak bisa fokus mengajar. Tubuhnya memang berada dalam kelas tapi pikiran felix pergi melayang jauh, mimpinya semalam menambah rasa dilema di lubuk hatinya.
"Mr"
"......"
"Mr"
"...."
KAMU SEDANG MEMBACA
PACEM
Non-Fiction[sequel of repentance] bagaimana kehidupan Rachel Margelo yang telah bercerai dengan mantan suaminya alex Anderson. khususnya kondisi putra pertama mereka yaitu Felix Anderson sifatnya yang berubah 180° karena insiden dimasa lalu yang merenggut nya...