"tolong lepaskan mom, biarkan dia bahagia" ucap axel dengan raut muka memohon, alex yang mendengarkan penuturan anaknya terdiam sejenak
"maksudnya?"
"ceritakan apa yang terjadi sebelum aku lahir dan mengapa kalian memutuskan berpisah?"
"kalaupun itu adalah kesepakatan bersama ingin berpisah, kenapa daddy ingin kembali dan mengapa daddy baru menemuiku ketika aku dan alexa berumur 7 tahun"
Banyak pertanyaan yang berkeliaran didalam otak axel yang ingin di ajukan kepada ayahnya
"aku mohon jawablah dengan jujur" lagi-lagi axel memohon dan sekarang raut muka axel terlihat seperti orang yang terluka
"apakah mom telah menceritakan semuanya?" tanya alex hati-hati
Axel menggelekan keplanya
"mommy tidak pernah bercerita apa-apa, tapi suatu malam aku terbangun karena haus dan untuk menuju dapur pasti melewati kamar mom, tidak sengaja pintunya terbuka sedikit pada saat itu axel takut terjadi apa-apa. Aku memutuskan untuk mengintip apa yang terjadi"
"aku melihat mom sedang menangis sambil memegang sebuah bingkai"
"dari situ aku mulai penasaran apa yang terjadi, diam-diam ketika mom sedang bekerja dan tidak ada orang, aku masuk kedalam kamarnya untuk mencari sesuatu yang bisa di jadikan sebuah petunjuk"
Flashback on
Axel yang sudah masuk kedalam kamar rachel, dia mulai mencari barang apa saja yang bisa dijadikan sebagai petunjuk. Axel memulai mebuka laci nakas yang berada di dekat ranjang ibunya, tapi dia tidak menemukan apapun, mencari kedalam lemari pun tidak ada. terus saja begitu axel sudah mencari kemana-mana tapi hasilnya nihil
Axel memilih untuk duduk di pinggiran ranjang dan termenung sesaat, axel teringat tempat kerja sekaligus tempat dimana ibunya membutuhkan ketenangan. Ruangan yang terhubung dengan kamarnya
Kenapa baru kepikiran sekarang sih rutuk axel
Axel mulai mebuka gagang pintu yang terhubung dengan ruangan tersebut
Klek
Kesan pertama adalah nuansa klasik yang menyuguhi pemandangan axel. cat dinding berwarna abu dengan semua furniture terbuat dari kayu yang menambah kesan ketal klasik. axel semakin memasuki ruangan tersebut, Belum axel memasuki ruangan tersebut lebih dalam, ada sebuah lemari besar yang menarik perhatianya yang berwarna golden brown dan axel mendekati lemari tersebut lalu membukanya. Alangkah terkejutnya isi yang ada di lemari tersebut
Banyak sebuah foto anak kecil perempuan, baju-baju anak balita, album foto, dan masih banyak lagi. Axel mengambil sebuah bingkai yang pernah di pegang ibunya waktu tengah malam, axel ingat siapa anak kecil yang ada dalam foto tersebut kakanya, iyah kaka perempuanya
Dari situ axel penasaran akan kematian kaka perempuanya, setiap kali axel tengah malam terbangun dan mengintip kamar ibunya, pasti rachel sedang menangis sambil memegang bingkai foto kaka perempuanya
Flashback off
"aku mohon dad ceritakan yang sebenarnya"
Hanya ada tiga pilihan yang alex punya, pertama alex menceritakan semuanya yang sebenar-benarnya. Kedua alex menceritakan tapi merekayasa. Ketiga alex tidak menceritakan apa-apa, tapi pilihan itu semua akan sama. Sama-sama akan mengecewakan axel
"aku mohon......." mohon axel yang sudah mulai frustasi
"kalaupun ada syaratnya, aku akan lakukan itu semua"
KAMU SEDANG MEMBACA
PACEM
Non-Fiction[sequel of repentance] bagaimana kehidupan Rachel Margelo yang telah bercerai dengan mantan suaminya alex Anderson. khususnya kondisi putra pertama mereka yaitu Felix Anderson sifatnya yang berubah 180° karena insiden dimasa lalu yang merenggut nya...