14. graduation

2.2K 136 22
                                    

setelah felix mengutarakan keputusanya kemarin kepada ibunya, keadaan kembali seperti semula. namun bila kedua adiknya menyembutkan nama alex, felix akan mendadak merubah ekspresinya tanda felix tidak suka

seperti hari ini felix mau tidak mau harus mengantarkan kedua adiknya bertemu dengan alex, menggantikan rachel yang sedang sibuk. sebenarnya felix sudah mengajukan protes dan mengusulkan untuk diganti dengan hari lain, tetapi kedua adiknya ini tidak bisa diajak kerja sama. saat kedua adiknya mendengarkan saran kakak nya, axel dan alexa kompak dengan tangisanya yang memekakkan telinga yang bertandakan tidak setuju dengan pendapat kakanya. mau tidak mau felix menuruti keinginan mereka   

"Felix, mom pergi dulu titip Axel dan Alexa"

"Mom, Felix gak mau" kekeh Felix

"Kalo kamu bisa menjinakkan rengekan adik-adik mu, mom tidak masalah"

"Sudah mom harus pergi"

Felix hanya menghela nafas kasar. Apa yang akan terjadi bila dirinya bertemu dengan alex. Itulah yang selalu dipikiran Felix

"Kak felix ayo, kita sudah selesai. Nanti telat loh" peringat Alexa

"Hmmm" jawab Felix jutek

Dengan berat langkah Felix mengantarkan adik-adiknya yang berencana piknik di taman bersama Alex

"Axel kau tidak lupa membawa mainan anjing yang baru kita beli kan?" tanya axela

"Tidak, sudah ada di tas ku"

"Bagus"

Si kembar sudah tidak sabar akan rencana pikniknya hari ini, dari semalam mereka tidak henti merencanakan kegiatan yang akan dilakukan

"Kak felix kenapa mobilnya lambat sekali seperti siput, nanti kita telat" protes Alexa

"Keselamatan nomber satu Alexa" balas Felix dengan nada ketus

Alexa yang mendengar balasan kakanya hanya menggerutu kesal

***

"Yeyyy kita sudah sampai, lihat lexa dad sudah menunggu"

"Ayooo kita turun" teriak Alexa

Felix yang mendengar dan melihatnya hanya memutarkan matanya

"Daddyyyyy" teriak Axel dan Alexa

"Ouhhh my twins"

Alex, Axel dan Alexa yang sibuk akan acara berpelukan, sedangkan Felix sibuk mengeluarkan keperluan dan juga anjing peliharaan mereka

"Ehmmm" dehem Felix yang berada di belakang mereka

"Ayo kids kak felix sudah selesai"

Alex menyudahi acara berpelukannya lalu menggandeng tangan kedua anak nya

Felix yang melihatnya hanya menyunggingkan senyuman mengejek

"Jika mereka tau yang sebenarnya, apa mereka masih mau menganggap mu adalah Daddy nya"

"Nikmatilah waktu mu bersama mereka, sebelum hari dimana mereka akan membencimu" ucap Felix disamping alex, sambil mendahului langkah kakinya

Alex yang mendengarnya cukup terkejut bahkan menghentikan langkahnya, bagaimana pun perkataan anak pertamanya ada benarnya juga

"Kenapa dad?" Tanya axel

"Ehmm tidak ada, ayo"

Walaupun ucapan Felix mempengaruhi pikiranya, tapi acara hari ini tidak boleh berantakan

***
Mereka kecuali felix tertawa lepas hari ini, menikmati semua momen yang terjadi.

Banyak yang dilakukan Alex, Axel dan Alexa. Dari mulai bermain dengan anjing, bercerita, main petak umpat, makan bersama dan masih banyak lagi. Sedangkan Felix hanya duduk di bangku taman sambil memperhatikan mereka, sesekali dia tersenyum tipis melihatnya

Andaikan kau masih hidup batin Felix

Walaupun keluarganya tidak bisa utuh, jika adiknya masih hidup itu akan terasa lebih baik pikir Felix

"Kalian main dulu berdua, dad ingin beristirahat dulu bersama kak felix, okay"

"Okay dad"

Alex melangkahkan ke arah Felix yang sedang duduk, Felix yang melihatnya cuek dan berpura-pura memainkan ponsel miliknya

"Boleh dad duduk disamping mu?" Tanya Alex

"Ini tempat duduk umum, jika ingin duduk tidak perlu izin karena taman ini bukan milikku" ketus Felix

Alex lebih memilih duduk dibandingkan membalas perkataan anaknya yang ketus itu

Cukup lama keadaan hening terjadi, sebenarnya Alex ingin mengajak Felix mengobrol, tapi topik apa yang pas untuk mengawali percakapan mereka

"Dad dengar sebentar lagi kau wisuda?" Ucap Alex yang mendahului percakapan

Yang tadinya Felix memainkan ponsel terkesan acuh setelah mendengarkan penuturan Alex. Felix mengalihkan atensinya kepada Alex sepenuhnya, tapi dengan tatapan sinis

"Kau memata-matai ku?" Tanya Felix sinis

"Daddy tau dari mom mu"

Felix yang mendengar jawaban dari Alex mendadak kesal sendiri, kenapa ibunya harus memberitahu kepada Alex

"Selamat atas pencapaian mu, dad bangga"

"Jangan berharap aku akan mengundang mu" tungkas Felix

"Daddy hanya mengucapkan selamat, Daddy tidak akan datang bila kau tidak menginginkan nya"

"Waktu mu sudah habis, waktunya Axel dan Alexa pulang" ucap Felix mengalihkan topik sekaligus memperingati

"Bolehkah kapan-kapan axel dan Alexa menginap di apartemen Daddy"

"Jangan meminta hal yang lebih Mr. Anderson. Masih untung kau kami pertemukan dan diberitahu bahwa kau adalah Daddy nya" ucap Felix dan menekan setiap perkataannya

"Yang harus kau persiapkan adalah mental, karena suatu saat mereka akan tahu yang sebenarnya"

"Bersiaplah untuk dibenci tuk kedua kalinya"

Setelah itu Felix beranjak pergi dan mengatakan kepada Axel dan Alexa waktunya harus pulang

***
Akhirnya hari-hari yang ditunggu Felix datang juga, yaitu hari kelulusan alias wisuda

Selama proses wisuda pun berjalan lancar dan seperti biasa saat nama Felix dipanggil tidak lupa dia di sematkan gelar cumlaude

Hal itu membuat keluarganya sangat bahagia dan bangga terhadap Felix. Setelah proses wisuda selesai, Felix menjadi incaran kaum hawa untuk di ajak foto bersama

Felix juga mendapatkan hadiah dari bisa dibilang fans nya

Penutupan dari hari kelulusanya adalah perayaan dengan makan malam bersama keluarga besar Theo

Sebenarnya Felix juga mendapatkan hadiah dari Alex, cuman kesan Felix masih tidak peduli

Mungkin bukan sekarang waktu bagi felix untuk berdamai dengan masa lalunya

TBC

Hai i'm back nih guys, huhuhu udah hampir satu bulan gak update. Gimana ada yang rindu gak sama cerita ini atau biasa ajah bahkan udah lupa 😱😱😱

Semoga masih pada nungguin sampai end yah tetep setia para readers ku💓

Untuk cerita repentance masih tahap revisi, diusahakan lah setiap hari satu chapter di up

Jangan lupa saran, kritiknya apalagi vote komenya

Salam hangat dari aku 😘😘😘








PACEM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang