19. BLESSING

762 40 3
                                    


tiga tahun yang lalu 

Flashback on

Sudah satu minggu lamanya kebenaran yang Axel ketahui. di otak Axel, dari pada memikirkan masa lalu yang pahit, kelam dan sudah berlalu yang hanya menimbulkan rasa benci bila di ingat, lebih baik dia memikirkan kebahagiaan ibunya yang sudah banyak berkorban untuk keluarganya, salah satunya untuk dirinya sendiri.

Axel juga harus mencari beberapa informasi untuk melengkapi jawaban dari teka-teki selama ini. Axel yang berada dalam kamar dan menghadap keluar jendela bisa melihat ibunya yang baru saja pulang dari kantor dan di antarkan pulang oleh Adreas, Axel bisa melihat senyum bahagia terpancar dari wajah cantik ibunya.

Apakah sumber kebahagian mommy-nya adalah uncle Adreas pikir axel

***

Malam harinya Axel berniat untuk ke kamar ibunya untuk mengobrol dan menayakan sesuatu hal

Tok tok tok

Iyah jawaban dari dalam kamar

Klek

"ouh Axel ada apa?"

"aku hanya ingin mengobrol" jawab Axel sambil tersenyum

"ouh sini" ucap Rachel sambil menepuk sebelah ranjangnya

"ada apa nak, tumben sekali. Ada masalah??" tanya Rachel naluri ke ibuan-nya melihat ada yang tidak beres dengan putranya tersebut

"tidak ada, hanya ingin mengobrol" jawab Axel santai

Axel tidak menanyakan lansung tujuanya, axel memilih berbasa-basi sebentar sambil menunggu momen yang pas

"mom, Axel ingin bertanya. Hubungan mom dengan uncle Adreas itu sejauh apa?" tanya Axel dengan hati-hati

"hanya sebatas teman, memangnya kenapa??"

"yakin hanya sebgai teman mom? Jika lebih pun tidak masalah" pancing Axel

"hanya teman Axel, kamu kesambet apa sih??? Tiba-tiba nanya hubungan mommy sama uncle Adreas"

"mom aku ingin minta kejujuran dari mommy, apa mom selama ini bahagia??" tanya Axel yang mulai geram dengan ibunya yang selalu menutupi rasa sedihnya itu.

"tentu saja mommy bahagia" jawab Rachel

"bohong!!!, lantas kenapa mom setiap tengah malam menangis??" tanya Axel to the point, Rachel yang mendengarnya pun hanya terdiam

"aku mohon ceritakan semuanya" Axel disini berpura-pura belum tahu apa yang terjadi.

"ahh, itu-hmm hanya sekedar masalah kantor, sayang" kilah Rachel

"mom!!! Sampai kapan mommy menyimpan ini semua sendirian" Axel yang sudah tidak tahan akhirnya membentak ibunya sendiri dan terlihat jelas dari raut wajah Rachel bahwa dia terkejut dengan bentakan anaknya, Axel yang menyadari itu segera meminta maaf.

"maaf, Axel hanya merasa tidak adil jika mom menanggung sendiri, aku mohon ceritakan apa yang terjadi"

Rachel masih enggan untuk buka suara, Rachel takut jika Axel akan membencinya nanti.

Karena Axel benar-benar jengah, akhirnya dia memberitahu peryataan apa saja yang sudah diketahui.

"sebenarnya kak vigna meninggal bukan karena sakit, tapi karena daddy kan dan mom sampai sekarang belum ikhlas"

Raut wajah Rachel yang semulanya sudah shock bertambah lagi ketika mendengar pernyataan axel.

"ba...gai.." Rachel saja tidak sanggup melanjutkan perkataanya.

PACEM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang