[6] - HARI BURUK

166 54 35
                                    

haii jangan lupa vote yah xixixi :v

______________________________________

Kali ini dia salah besar karena berusaha kabur dari gue
______________________________________

Boys they're handsome and strong
But always the first to tell me I'm wrong
Boys try to tame me, I know
They tell me I'm weird and won't let it go
No, I'm fine, I'm lying on the floor again
Cracked door
I always want to let you in
Even after all of the shit, I'm resilient
Cause a princess doesn't cry (no)
A princess doesn't cry (no-o)
Over monsters in the night
Don't waste our precious time
On boys with pretty eyes
A princess doesn't cry (no)
A princess doesn't cry (no-o)
Burning like a fire
You feel it all the time
But wipe your teary eyes
Cause princesses don't cry
Don't cry, don't cry oh
Don't cry
Don't cry oh
Don't cry, don't cry, don't cry, oh
Cause princesses don't cry

🎶 CARYS - Princess don't cry

______________________________________________________________

"Gimana cewe itu, dia aman kan?" Suara cowo terdengar dari telepon.

"Sorry Sak, dia berhasil kabur," ujar cowo yang menelponnya.

"Lo gimana sih Gal, gak becus tau gak lo, jaga satu cewe aja ga bisa!"

Sakantara mematikan handphonenya dengan kesal. "Sial!" Sakantara berkacak pinggang, dia menendang meja didepannya dengan keras.

Manggala menatap handphonenya sejenak, kemudian memasukkannya kedalam saku.

Perhatian SARGAS teralihkan saat Sakantara menendang meja dengan kencang. Ada apa dengannya hari ini? setelah mendapat kemenangan karena telah mengalahkan geng PASGAR, kenapa dia tiba tiba begitu kesal, itu yang berada di pertanyaan mereka.

Kalingga yang melihatnya, langsung menghampiri Saka diikuti SARGAS."Kenapa?"

Sakantara menatap lurus kedepan dengan tatapan tajam, kemudian menjawab pertanyaan Kalingga."Dia kabur!"

***
Aletta berjalan dengan sempoyongan, dia sangat lemas, apalagi dari tadi pagi belum ada asupan makanan yang masuk kedalam perutnya.

Hari ini Aletta tidak masuk ke sekolah kalaupun dia datang ke sekolah, itu hanya sia sia karena tepat pukul 07.00 satpam sudah menutup gerbangnya.

Darah yang berada ditangan Aletta terus menetes setitik demi setitik. Aletta terus berjalan, tangannya memegang perut yang sedang membutuhkan makanan. Aletta merasa kasihan kepada perutnya.

"Maaf yah perut, kamu harus bertahan, uang ku cuma 10.000, dan ini cuma cukup buat bayar angkot" ucap Aletta.

Aletta terus berjalan, hari sudah sore menjelang malam tepat pukul 17.00, sedari tadi Aletta tak mendapati angkot yang lewat, dan kebanyakan taksi yang melewati dirinya.

Jika dia punya uang dia bisa saja naik taksi, tapi dia tidak punya uang untuk bisa naik taksi dan pulang kerumah. Hari sudah menjelang malam, mamahnya pasti sudah menunggunya.

Aletta tidak mau mamahnya khawatir dia harus menemukan angkot menuju rumahnya."Mamah pasti khawatir karna aku belum pulang juga."

Aletta berhenti dia menoleh ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan angkot, tepat pukul 17.15 angkot datang,senyum terangkat diwajah Aletta. Dia mengangkat dan menggerak gerakan tangannya agar angkotnya berhenti.

Dengan segera Aletta menaiki Angkot, dia menatap ke arah kaca, air mata pun mengalir dari matanya, dia mencoba kuat, nasib baik hari ini tidak memihaknya. dia tidak menyangka cowo itu sampai menyekapnya hanya karena dia meminta permintaan maaf darinya.

15 menit kemudian Aletta sampai dirumahnya, Aletta menyeka air matanya dia tidak mau mamahnya khawatir, dan menambah beban pikirannya. Aletta mengangkat senyum diwajahnya.

"Aku pulang." Aletta membuka pintu rumahnya dengan senyuman yang terangkat diwajahnya.

Valierra yang menyadari kehadiran Aletta langsung menghampirinya dengan rasa khawatir.

"Alettaa!" Valierra mendekap Aletta dalam pelukannya.

"Kamu dari mana? Kenapa ditelfon gak bisa?" oh iya mamahnya kan gak tau kalau handpone Aletta rusak.

"Terus itu tangan kamu kenapa berdarah sayang?" Valierra mengangkat tangan Aletta khawatir.

"Emm, aku tadi habis kerja kelompok masak mah. Dan tangan ini, tadi gak sengaja kena pisau." jawab Aletta berbohong dia berharap mamahnya tidak menyadari kebohongannya.

"Bener? Kamu gak bohong?" tanya Valierra khawatir.

Aletta mengangguk."Suerr, 3 ruerr deh biar percaya." Aletta tersenyum dan mengangkat tangan nya dengan jari membentuk angka tiga.

"Ya sudah kalo begitu mamah obatin yah," ucap Valierra namun langsung ditolak Aletta.

"Enggak usah mah, aku obatin sendiri aja." Aletta tersenyum kemudian berjalan melewati Valierra menuju kamarnya.

Aletta menutup pintu kamarnya, dia duduk membelakangi pintu
Isak tangis keluar dari mulut Aletta dengan pelan."Hikss, hiks, hiks"

Aletta berlari ke ranjangnya dia mengambil boneka domba miliknya yang dia namai shaun.

"Shaun Tuhan itu adil kan? Lalu kenapa dia mengirimku kepadanya, dia jahat Shaun dia buat aku menderita,hiks hiks."

Hari ini benar benar hari buruk baginya, baru 2 hari dia tinggal dibandung tapi dia sudah mendapatkan masalah.

***
"Tu cewe kabur? Gue heran apa yg dilakuin tu cewek sampai Gala berhasil kebobolan," ucap Nawasena tak menyangka, baru kali ini Manggala gagal menjalankan tugasnya.

Tak lama Manggala pun datang dan masuk kedalam warung bik aci, semua mata kini menatap Manggala, termasuk Sakantara. Sakantara menghampiri Manggala dia mengangkat kerah baju Manggala.

"Kenapa dia bisa kabur? JAWAB!" Wajah Sakantara memerah rahangnya mengeras, dan mata yang menatap tajam Manggala.

Manggala yang takut mencoba tenang."Lo tenang dulu Sak, gue bisa jelasin." ucap Manggala, Sakantara melepaskan tangan yang mencengkeram kerahnya.

Manggala mulai menjelaskan."Tadi gue mau gak mau harus ninggalin dia, yahh karena gue gak tahan buat ke kamar mandi,"

"Lo tau kan panggilan alam gak bisa ditunda,"

"Pas gue masuk, tu cewek udah gak ada, dia kabur lewat jendela." ucap Manggala berbohong, karena sebenarnya dia yang membiarkan Aletta pergi. Mendengar penjelasannya Sakantara mulai meredam amarahnya.

"Gue gak mau ini terulang lagi!" tegas Sakantara."Lo sampai kapan ganggu dia?" tanya Aksara dan dibalas dengan sorot mata tajam oleh Sakantara.

"Sampai gue puas buat dia menderita," ucap Sakantara.

"Kali ini dia salah besar karena berusaha kabur dari gue,"

"Gue akan buat perhitungan sama dia, lihat saja besok." ucap Sakantara matanya masih menyorot tajam.

______________________________________

Haiii stay tuned yahh, happy reading semoga suka 🥰

______________________________________

SAKANTARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang