52. Love Sick Boy

124 20 0
                                    

Kamar yang tak terlalu luas itu terasa hening. Seorang gadis sedang menatap pantulan dirinya yang berada didalam cermin. Ia menyisir rambutnya yang panjang. Setelah itu ia meletakkan sisirnya.

Matanya berulang kali berkedip mencoba percaya bahwa yang berada didalam cermin itu ialah dirinya sendiri. Baru kali ini Letta bercermin terlalu lama. Dan ia sadar bahwa dirinya cukup dikatakan cantik.
"Kenapa gue akhir-akhir ini ketika ketemu Fero rasanya aneh? Atau jangan-jangan gue suka sama Fero?" ungkapnya yang masih berada didepan cermin.

"Nggak mungkin gue suka sama Fero. Dia kan sahabat gue," lanjutnya. Letta mengambil ponselnya yang berdering. Dahi gadis itu sedikit berkerut ketika melihat nomor yang tidak ia kenal terpapang di layar ponselnya.

"Halo Let, ini gue Satria. Em gue ganti nomor baru,"

"Ooh elo Sat, bentar gue save," Letta menyimpan nomor Satria.

"Lo nanti sore mau kan keluar bareng gue?"

"Kemana?"

"Jalan-jalan di taman,"

"Okay,"

Letta menyetujui ajakan Satria karena ia sangat suntuk akhir-akhir ini. Di kelas 12 ada banyak sekali ujian.

.....

Fero, cowok itu tengah bersungguh-sungguh menulis lagu yang akan ia tunjukkan kepada Letta di hari ulang tahun gadis itu. Namun konsentrasinya terganggu ketika Vino mendatangi kamarnya.

"Woy Fer, lo ngapain sih?"

"Lo punya mata kan?"

"Yaelah sensi amat sih, gue mau ngajak lo makan bareng gue nih. Kita kan nggak pernah ketemu, lo sibuk sekolah gue sibuk kerja. Masa' lo nggak kangen gue sih,"

"Makan dimana?"

"Di cafe,"

"Yaudah deh, lo yang traktir kan,"

"Masa' gue sih,"

"Lo kan udah kerja Vin,"

"Oke gue yang traktir kali ini,"

Fero berjalan menuju kamar mandi untuk mandi. Cowok itu kali ini memilih menggunakan hoodie hitam polos dengan jeans berwarna senada serta sepatu kets putih. Ia membiarkan rambutnya acak-acakan. Namun hal itu malah menambah kesan plus di mata kaum hawa.

"Eh buset, lo kalau gini cakep deh Fer," kata Vino seraya menuruni anak tangga bersama Fero.

"Hilih, kemana-mana gue emang cakep,"

"Pede lo,"

"Siapa bilang gue nggak pede,"

"Dahlah males gue debat sama lo Fer,"

"Gue perhatiin semenjak lo kerja, lo kelihatan lebih dewasa Vin. Biasanya lo kan cerewet kek emak-emak,"

"Enak aja lo," Vino menjitak kepala Fero. "Lo harusnya sopan dong sama gue. Gue itu udah kek abang lo," lanjutnya.

"Gr lu, gue nggak punya jenis abang yang kek lo,"

"Yaelah,"

Mereka berdua terus saja berdebat hingga sampai pada mobil hitam milik Vino. Vino menyetir mobil itu hingga sampai di sebuah cafe bernuansa aesthetic yang pernah didatangi oleh Fero dan Letta.

.....

Letta berjalan santai disamping Satria. Ia sesekali tersenyum ketika mendengar candaan yang dibuat oleh Satria.

STALKER LIFE [COMPLETE ✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang