10. Cemburu?

187 53 8
                                    


Fero membawa Letta ke rumahnya. Kebetulan mama papanya sedang ada urusan diluar.

Letta yang kini berbaring ditempat tidur Fero perlahan-lahan membuka matanya. Yang ia tatap pertama adalah bola mata Fero yang tajam berada didepannya. Mereka saling bertatapan satu sama lain selama lebih dari 5 detik.

"Lo ngapain ada disini, natap gue lagi," Letta mengalikan padangnya ke lain.

"Ini kamar gue," Fero cuek dengan perkataan Letta yang terakhir. Ia berjalan menuju sofa.

"Apa kamar elo?!" kata Letta histeris bangun dari tempat tidur itu.

"Tadi lo kecebur di kolam," Fero.

Sejenak Letta mengingat kejadian ia yang didorong oleh seseorang hingga tercebur di kolam. Dan ia diselamatkan oleh Fero. Ia sedikit sedih karena yang menyelamatkannya buka Vino. Padahalkan statusnya sekarang sebagai pacar Vino.

"Thanks buat bantuannya, gue pamit pulang," Letta berjalan keluar dari kamar Fero.

"Diluar hujan," Fero tanpa mengalikan pandangannya membaca sebuah komik. Langkah Letta yang medekati pintu kamar terhenti. Bagaimana ia bisa pulang dalam keadaan hujan ditengah malam hari.

"Lo mau matung disitu apa duduk?" Fero yang melihat Letta masih mematung didepan pintu kamarnya. Letta langsung duduk disamping Fero yang membaca komik.

"Cokelat hangatnya bisa lo minum," Fero. Di meja depan mereka memang ada dua cangkir cokelat hangat. Letta yang kedinginan segera mengambil dan meminumnya. Setelah itu ia sibuk memainkan ponselnya. Fero juga masih asik dengan komiknya.

"Lo kalau mau balik telfon pacar lo," Fero.

"Dia mungkin lagi sibuk,

"Terus lo mau hujan-hujanan?" Fero menutup komiknya.

"Hm,"

"Ponsel lo," Fero meminta ponsel Letta.

"Buat?"

Fero langsung menyambar ponsel Letta. Ia memencet pada tombol panggil dengan nama kontak Vino.

"Letta elo gapapa kan?" tanya diseberang khawatir.

"Gak usah basa-basi. Letta di rumah gue, lo bisa jemput dia," suara Fero yang tajam.

"Gue mau bicara sama Letta," Vino. Fero langsung memberikan ponsel kepada Letta yang sejak tadi menatap Fero bingung.

"Vino," suara Letta saat membaca ponselnya terhubung dengan panggilan suara Vino.

"Letta lo gak papa kan," tanya Vino ulang pada orang yang tepat.

"Gue baik-baik aja," Letta.

"Sorry Let, gue gak bisa jemput elo, gue lagi banyak tamu. Gue janji besok sekolah lo gue jemput. Sorry," kata Vino meminta maaf.

"Hm iya gapapa, yaudah bye," Letta memutus panggilan secara sepihak. Letta tahu bawah sekarang adalah ulang tahun Vino, dan pasti dia sedang sibuk.

"Dia bisa jemput elo?" Fero yang menanyai Letta setelah Letta menutup panggilan.

"Enggak, gue udah bilang kalau dia sibuk lo tetep ngeyel telfon dia," Letta yang tak habis pikir dengan Fero.

"Rega baru aja chat gue, tamu undangan udah pulang semua karena hujan. Dan lo cewek sampah masih percaya dengan alasan jadul," Fero.

"Setidaknya gue nggak mencampuri urusan orang lain," ejek Letta. Letta pikir Vino pasti sibuk membuka kadonya.

"Yaudah lo gue anter aja," Fero.

"Gak usah gue bisa sendiri," jawab Letta.

"Gak usah sok bisa sendiri, lo lebih aman gue yang nganter," Fero.

.....

Vino : Let rumah kmu dimna? Gue jemput y.

Letta : Gk ush w bsa brgkt sndiri.

Vino : Pokoknya gue jemput lo, alamatnya?

"Jadi tambah sayang sama lo Vin," batin Letta sambil tersenyum-senyum sendiri.

Letta : Di jln kiwi.

Vino : Okay, tunggu ya :). Love You Letta 😘

Hari ini Letta dan Vino berangkat bersama. Banyak siswa siswi yang memandang mereka dengan tatap kaget, iri, dan baper.

"Mulai sekarang dan seterusnya elo berangkat sekolahnya bareng gue Let," Vino menggandeng tangan Letta untuk mengantar Letta ke kelas. Letta menundukkan kepalanya malu ditatap banyak orang.

"Jangan nunduk dong Let entar manisnya ilang," goda Vino.

"Fans lo banyak Vin, jangan gandeng gue," Letta yang risih ditatap banyak orang.

"Mereka gak gigit kok. Cuma iri aja lo bisa dapetin gue yang ganteng ini," Vino yang mencoba bercanda dengan menyombongkan dirinya.

"Sombong amat. Yang nembak duluan kan elo," Letta mencubit pinggang Vino. Ia juga melepaskan genggam tangan Vino.

"Aau sakit Let," Vino.

"Lo berdua kalau mau mesra-mesraan jan didepan gue," suara kesal dari belakang mereka berdua.

"Lo bisa jalan duluan," Vino menoleh dan mempersilakan cowok yang berbicara dibelakangnya itu.

"Gue gak mau ubah kecepatan jalan gue," balas Fero.

"Lo cari gara-gara cowok brengsek," Letta berbalik dan menghentikan langkahnya. Fero yang berjalan dibelakangnya belum siap dan menabrak Letta. Tubuh Letta hampir saja jatuh, untungnya Letta dapat menyeimbangkan tubuhnya.

"Kenapa wajahnya bikin gue meleleh," batin Letta. Wajahnya dengan wajah Fero sabgat dekat hingga dapat merasakan hembusan nafas satu sama lain.

"Kenapa jantung gue berpacu cepat?" batin Fero menatap wajah Letta yang proporsional.

"Letta lo gakpapa?" Vino yang menyadari mereka begitu dekat. Sedikit rasa cemburu muncul dihatinya.

"Iya gue gakpapa," Letta menjauh dari Fero.

"Gue cuma mau ngingetin kalau mesra-mesraan jangan disini," Fero berlalu dengan gaya cool nya.

"Sekali gerakan Letta langsung dapat dua cogan," Risa menatap Letta dari kejauhan.

"Tuh cewek bikin gue greget," Shasa tak terima melihat adegan Letta dan Fero yang begitu dekat tadi. Shasa yang tadi ingin menghampiri Fero, namun mengurungkan niatnya.

"Gimana kalau kita kerjain dia?" Rana. Sedikit ke jahilannya keluar.

"Apa?" tanya Shasa dan Risa serempak.

Rana segera membisingkan sesuatu kepada mereka berdua. Senyum kemenangan terlukis di bibir mereka bertiga.

✍️✍️✍️

Vote dan coment nya ditunggu lho wkwk
Jangan cuma jadi pembaca tersembunyi
Bentar lagi Ramadan nih guys
Kalau Vava punya banyak salah mohon di maafkan. Selamat menuaikan ibadah puasa bagi yang muslim :)

STALKER LIFE [COMPLETE ✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang