01. First Day

498 92 57
                                    

Hari ini hari pertama gue masuk sekolah setelah libur panjang. Gue kalau sekolah memakai sepeda yang ada keranjangnya di depan, tuh sepeda hadiah ulang tahun yang ke 5 dari nyokap gue sebelum nyokap gak ada, walaupun gue masih kecil mama tetep beliin sepeda yang besar, bisa kebayang sepeda itu udah lusuh, tapi menurut gue itu sepeda berarti banget. Itu satu-satunya barang yang masih gue jaga dari dulu. Oh ya nyokap gue meninggal waktu gue umur 6 tahun. Tiga bulan setelah nyokap gak ada, bokap gue nikah sama ibu tiri gue Dira. Dan ya jarak gue dan kakak tiri gue cuma 1 tahun, nama dia adalah Luna Putri Sina. Seperti namanya Luna, dia cantik, gayanya feminim. Semenjak itulah hidup gue hancur lebur. Mereka seenaknya aja nyuruh-nyuruh gue. Mereka baikin gue cuma saat di depan bokap. Gue udah gak suka sama ibu tiri dan Luna sejak usia gue 4 tahun. Sedikit info dari gue, ibu tiri gue adalah sahabat nyokap gue. Ibu tiri gue kegatelan sama bokap gue waktu dulu. Gue tau mama gue meninggal bukan karena kecelakaan tapi ada yang mencoba mencelakannya. So segitu aja gue cerita.

AUTHOR POV

Letta memakai sepeda lusuhnya ke sekolah dengan topi putih, masker hitam, dan kacamata hias bulat yang menambah kesannya menjadi lebih manis. Saat Letta sedang bersenandung dengan handset-nya, tiba-tiba ada mobil sport mewah yang sengaja menabrak genangan air bekas hujan tadi malam sehingga airnya menciprat menggenai Letta. Letta yang tidak bisa menjaga keseimbangannya langsung terjatuh di genangan air itu, sepedanya oleng ke tengah jalan dan ponsel yang tadi ia gunakan untuk mendengarkan lagu pun terlempar ke tengah jalan dan pastinya itu rusak parah. Letta sangat menyayangkan ponselnya itu, itu ia beli dari uang hasil kerjanya selama 6 bulan, mungkin ponselnya bagi orang yang kaya bukan apa-apanya dari harga baju mereka yang mahal. Sepedanya yang sudah ia jaga 12 tahun rusak parah. Bajunya basah kuyup, bau, kotor, dan ada robek di bagian lututnya, bekas luka baru di lutut dan sikunya pun terlihat. Sedangkan mobil sport  yang menabrak Letta seenaknya saja tanpa meminta maaf malah menambahkan kecepatan kemudi.

Letta menuntun sepedanya yang rusak parah sampai ke sekolahnya. Dengan kacamata bulat yang sudah tidak ada dan masker yang dibuang karena kotor.

"Tuh cewek gak tau malu banget ya,"

"Cewek itu niat sekolah atau mulung sih!"

"Bisa-bisanya ya tuh cewek masuk sekolah ini"

"Bidadari dari got tikus dateng guys,"

"Bau, dekil, jelek, gak banget deh,"

Begitulah cemohoan dari siswa siswi yang melihat Letta. Letta? Dia selalu tersakiti oleh cemohoan mereka, meskipun begitu dia tetap tegar menghadapi segala percobaan.

Letta memarkirkan sepedanya di samping mobil sport merasa mengenal mobil itu.

"Loh ini kan mobil yang tadi," batin Letta sambil mengingat-ingat plat mobil tadi.

"SIAPA PEMILIK MOBIL INI HAH?!" kata Letta lantang dengan menunjuk mobil sport disampingnya tanpa peduli dengan tatapan siswa siswi SMA ERSTON yang kaget ataupun bingung.

"Ternyata ada sampah yang sok sokan, itu mobil milik gue, emang kenapa HAH?!" jawab seorang lelaki berperawakan tinggi tegap dengan diikuti oleh kedua temannya.

"Gue bukan sampah, seharusnya lo yang sampah, lo gak tau tanggung jawab atau gak pernah diajarin tanggung jawab, baju gue, ponsel gue, dan sepeda gue, itu semua gara-gara elo, lo? tanggung jawab bukan malah nyelonong aja, harusnya minta maaf, NGERTI GAK LO HAH?!"

"Lo kalo mau uang buat ganti rugi bilang aja elah, gak usah sok-sokan, nih uang buat lo, DASAR SAMPAH BANGET" lelaki itu sambil mengeluarkan uang dan menyebarnya dihadapan Letta.

"Gue gak butuh uang dari orang brengsek kek lo yang gak tau minta maaf,"

"Lo?! Lo kurang ajar!" lelaki itu mulai terbakar api emosi.

"Kurang ajar? Lo bilang gue kurang ajar? Dasar cowok gak tau diri," kata Letta sambil menendang bagian samping belakang mobil sport milik lelaki itu.

"LO?! Beraninya ya lo nendang mobil gue, lo harus minta maaf sambil sujud di depan gue dan lo harus ganti rugi 2 juta buat benerin mobil gue yang lecet,"

"Ngaca dong, lo minta gue minta maaf? Ganti rugi 2 juta? Yang ada lo yang sampah, so sekarang kita impas," kata Letta sambil menendang mobil sport itu yang kedua kalinya, mungkin jika ditotal kerugian lelaki itu hampir 5 jutaan.

"LO GAK BAKAL BISA LARI DARI GUE, LIHAT AJA," kata lelaki itu saat Letta berjalan pergi.

Masa bodo bagi Letta yang penting dia rugi, lelaki itu juga rugi, jadikan impas.

"Omg kamera gue?" pekik Letta yang mengingat kamera yang berisi foto cogan yang dia stalker ada di tas. Mungkin kamera itu sudah rusak.

"Pokoknya ini belum impas, kamera gue yang gue beli pake uang gue selama 1 setengah tahun kerja, sekarang hancur cuma gara-gara cowok brengsek itu, gak ini gak bisa," batin Letta dalam hati.

🎆🎆🎆

Ceritanya melenceng dikit kgk apalah 😂
Votmen guys...





STALKER LIFE [COMPLETE ✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang