"Sembilan puluh sembilan..."
"Seratus!"
Bugh!
Jeje, Tama, dan Zhikan kompak tewas terkapar bersama di lantai setelah diberi hukuman push up sebanyak seratus kali oleh Zhorif. Pria itu menghukum ketiga saudaranya bukan tanpa alasan. Namun, karena ingin meminta pertanggungjawaban atas ulah istri-istri mereka yang telah mengotori pikiran suci Zhara. Ya, gadis itu telah berterus terang padanya perihal darimana ia mengetahui cara pembuatan anak yang sebenarnya. Yang membuat Zhorif semakin jengkel adalah ketika ia tahu bahwa istri polosnya itu telah dijejali video porno secara paksa.
"Rif, lo jadi manusia kejam amat, sih!" protes Velove yang kemudian membantu Tama, suaminya, untuk duduk, kemudian menyodorkan segelas air putih.
Zhikan mengangguk setuju atas ucapan Velove dengan napas yang terengah-engah. Pria itu kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Kia, istrinya. "Kalau tenaga gue dikuras abis untuk push up, gimana gue mau perang ranjang malam ini?!"
"Nggak haus," tolak Jeje ketika Maudy dengan susah payah telah berjongkok dengan perut buncitnya hanya untuk menyodorkan segelas air untuk suaminya.
Maudy tampak kikuk dan merasa malu karena telah ditolak secara terang-terangan oleh suaminya sendiri di depan orang-orang. Untungnya, Zhorif berada di sana karena seperti biasa, pria itu tidak akan pernah membiarkan Jeje untuk menindas mantan kekasihnya.
"Minum atau Abang suruh kamu minum air kolam renang?" Ancamnya dengan nada monoton yang tenang.
Tahu bahwa sang kakak sepupu adalah orang ternekad membuat Jeje tak memiliki pilihan lain. Ia pun menerima gelas yang masih disodorkan oleh Maudy, kemudian menegaknya sampai habis sebelum berdiri dan melenggang pergi dari ruang santai khusus yang dibuat untuk dipakai keluarga besar mereka setiap liburan.
"Emang kurang ajar tuh, anak!" celetuk Zhikan yang sejak dulu tidak pernah akur dengan Jeje.
"Zhara dimana, Rif?" Maudy yang tak senang suaminya dijelek-jelekkan pun mulai mengganti topik agar orang-orang di sana melupakan perbuatan menjengkelkan Jeje. "Aku liat dari tadi, kok, nggak keluar-keluar dari kamar, ya?"
"Diculik," jawab Zhorif jujur dengan perasaan yang kembali jengkel ketika mengingat kejadian beberapa waktu lalu.
"Hah? Diculik siapa, Kak?" Kia penasaran.
"Arsen, Jojo, dan Agam."
Secara tanpa sadar pria itu telah mengerucutkan bibirnya. Ya, beberapa waktu lalu ketika ia sedang membersihkan diri di dalam kamar mandi terdengar bunyi bel pintu. Saat itu Zhorif tidak keluar karena ia pikir Zhara bisa membukakan pintu itu untuknya, secara gadis itu sudah diberi kruk untuk membantunya berjalan. Namun tak diduga, ia mendengar teriakan Arsen dan Jojo dari luar pintu kamar mandi yang meminta izin untuk membawa Zhara pergi membeli buah durian. Sebenarnya pada awalnya, Zhorif hendak mengeluarkan protes, tetapi niatnya lekas terhenti ketika mendengar Zhara mengucapkan kata 'assalamualaikum' dengan penuh semangat.
"Yahh ... kasian banget nasib lo," cibir Tama. Pria itu kemudian bangkit berdiri dari lantai dan tersenyum sumringah. "Tapi gue dapat hikmah dari kepergian Zhara, yaitu gue bisa fokus bikinin adek untuk Ody, karena anak gue dibawa pergi jalan-jalan juga sama dia. Asikkk!" Meski kadang terlihat paling waras, Tama sebenarnya adalah orang yang paling tak tahu malu. Buktinya, ia menggendong tubuh Velove dengan santai hingga membuat istrinya menjerit kaget, kemudian melenggang pergi ke kamar.
"Gue ikutan. Bye maksimal!" Zhikan menggendong Kia, kemudian membawanya melenggang pergi, meninggalkan sosok Zhorif dan Maudy yang hanya bisa ternganga bersama, merasa syok akan tingkah laku kedua pria yang tak tahu malu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Wife [TAMAT]
RomanceHighest Rank #1 In Chicklit Highest Rank #4 In Roman Highest Rank #2 In Acak Highest Rank #6 In Spiritual Zhorif Seinza Wira Atmadja adalah seorang pria tampan yang taat agama. Usianya hampir menginjak 29 tahun, tetapi masih melajang karena terlalu...