S. Duality

36.6K 2.3K 638
                                    

Lagi-lagi suasana yang tadinya begitu berisik namun dengan nuansa yang menyenangkan langsung meredup begitu saja. Renjun mendengus pelan saat menyadari kehadiran seseorang yang berjalan masuk menuju kantin sekolah mereka kemudian mengantri untuk mengambil makan siang.

Seketika suasana kantin begitu hening, hanya terdengar suara dentingan alat makan yang jelas. Renjun melirik pada Haechan yang sedang menatapnya dengan tatapan 'kenapa si sialan itu harus kesini'. Renjun mengangkat bahunya lalu kembali melanjutkan makannya sambil sesekali memperhatikan pemuda yang kini berjalan sambil membawa nampan berisi makanan yang duduk dipojokan kantin.

"Renjun-ah?"

Renjun tersentak lalu tersenyum kecil pada Jeno yang duduk disebelah nya sebelum kembali menghabiskan makan siangnya. Keadaan benar-benar begitu sunyi.

Tak seorangpun ada yang berani untuk berbicara. Na Jaemin, laki-laki yang paling disegani oleh seluruh siswa di SMA Neo yang juga merupakan seorang Ketua Dewan Kesiswaan sekolah yang terkenal begitu kaku dan dingin namun juga sosok yang tegas. Tak ada yang berani mengusiknya kecuali sahabat-sahabat terdekatnya.

“ayo bro” ucap Mark, salah satu kakak kelas mereka yang juga sahabat dari lelaki itu.

Jaemin hanya mengangguk sambil membawa makannya mengikuti Mark serta tiga sahabatnya yang lain keluar dari area kantin. Sejenak mata dingin itu tak sengaja bertatapan dengan Renjun yang tampak juga memperhatikannya. Seketika Renjun mengalihkan pandangannya dan kembali ke acara makannya, sedangkan Jaemin sudah berlalu bersama para sahabatnya.

Seketika suasana kantin yang tegang kembali seperti semula. Beberapa ada yang mengobrol biasa, namun ada juga yang dengan terang-terangan membicarakan si ketua osis itu. Haechan contohnya.

“sial! Kenapa tumben sekali dia datang ke kantin” ucap Haechan sambil memakan nasi kimchinya dengan rakus.

“kalau kalian sadar sedari tadi dia memperhatikan kita, aku jadi ngeri sendiri” ucap Jinyoung sambil bergidik ngeri.

“mungkin karena kita anggota dewan kesiswaan?” tanya Jeno.

“sial rasanya aku bisa mati hanya dengan menatap matanya” ujar Haechan ngeri.

“sudah cepat habiskan makanan kalian, jika kalian lupa kita ada kelas setelah ini” ucap Renjun lalu bangkit karena makanannya sudah habis.

“YAK HUANG RENJUN KAU MAU KEMANA?” teriak Haechan, sudah biasa.

“TOILET!!” balas Renjun sambil melambaikan tangannya.

Renjun berjalan sambil sesekali membalas sapaan adik kelas ataupun teman seangkatannya. Ngomong-ngomong Renjun kini duduk dibangku kelas 11. Pemuda bermarga Huang itu masuk kedalam bilik toilet untuk buang air kecil, namun saat ia keluar dari bilik toilet ia agak terkejut karena Jaemin serta beberapa sahabatnya itu berada disana. Entah duduk di wastafel atau berdiri sambil bercermin.

 Entah duduk di wastafel atau berdiri sambil bercermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Freitag Nacht | Jaemren 🔞 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang