B. Malamute

78.8K 4.1K 1.4K
                                    

Tubuh kecil ditengah hujan salju itu menggigil, giginya ikut bergemetuk begitu juga kulit putihnya yang semakin pucat.

Sudah hampir 3 jam Renjun terpisah dari teman-temannya dan sedari tadi ia tak menemukan jalan keluar dari gunung ini.

Beberapa hari yang lalu ia dan kawan-kawannya memutuskan untuk berlibur ke salah satu gunung di Sapporo yang terkenal dengan saljunya yang indah. Karena terlalu asik berkeliling sendirian, Renjun tidak sadar ia telah terpisah dari rombongannya.

Cuaca saat dia kesini sedang bagus-bagusnya karena cahaya matahari bersinar terang ditengah dinginnya gunung bersalju ini. Tapi tiba-tiba cahaya matahari tersebut tertutup awan dan badai salju mulai turun.

Renjun terus berjalan tanpa arah dengan nafas yang terputus-putus. Suhu yang dingin membuat seluruh tubuhnya serasa membeku, wajahnya begitu merah akibat dingin.

Mata cantiknya menatap langit yang nampak menghitam, belum lagi salju yang mengenai tubuhnya. Hingga renjun tak kuat dan mulai tak sadarkan diri, disaat kesadarannya akan hilang ia melihat sesuatu berlari mendekat kearahnya.

Brukk

Renjun pingsan ditengah lebatnya badai salju.

-00-


Tubuh kecil itu menggeliat merasakan hangat menyelimuti tubuhnya, kepalanya bersadar pada dada bidang dan juga punggung telanjang nya terasa terus dibelai oleh sesuatu.

Renjun yang mulai tersadar langsung membuka kedua matanya dan ia sangat amat terkejut karena ia berada didalam dekapan seseorang...

Tunggu!

Renjun ditambah terkejut melihat wajah pemuda yang mendekap erat tubuhnya karena demi seluruh koleksi moomin nya, telinga laki-laki itu berbentuk seperti telinga anjing!!

Rambut yang putih dan kehitaman hanya dibagian poninya, matanya yang tajam menatap Renjun begitu dalam. Dan uh, Renjun baru sadar bahwa tubuh telanjanh mereka menempel sekali.

"EH?!!!"

Renjun yang lantas ingin bangkit langsung ditahan oleh orang tersebut yang malah mendekap erat pinggangnya.

"A... Apa... Apa ini??" pekiknya

"Kau pingsan karena berada ditengah badai salju" jawab pemuda itu

"Ma...makhluk apa kau? dan kenapa...."

"Ck, kau cerewet sekali. Namaku Jaemin, dan aku membawamu kesini karena kau pingsan ditengah badai salju. Ditambah kau hipotermia, dasar manusia bisanya menyusahkan saja"

Renjun melotot ngeri menatap Jaemin tapi hal yang membuat ia semakin malu adalah.. mereka telanjang

Iya!

Renjun telanjang begitu juga pemuda didepannya!

"hybrid anjing malamute"

Renjun hanya diam kepalanya terlalu pusing mencerna semua.

"Namaku Renjun. Dan ... Ka... Kalau begitu biarkan aku turun dan memakai pakaian ku"

"No! Kau masih kedinginan, jika kau nekat kau akan mati"

"apa?!"

"Lebih baik tetap seperti ini sampai badai salju berhenti"

Renjun terdiam merasakan hangatnya kulit mereka yanh bersentuhan. Memang sih kulit Jaemin lebih hangat mungkin panas?

Renjun menatap keadaan sekitarnya, mereka berada didalam sebuah gue yang cukup gelap. Untung saja ada kayu bakar yang menambah penerangan. Matanya kembali menatap Jaemin yang juga masih menatapnya, sial pipi renjun memerah saat ia tak sengaja menyentuh perut jaemin yang terbentuk sempurna.

Freitag Nacht | Jaemren 🔞 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang