Renjun menatap handphone nya sambil menatap foto sang kekasih, bibirnya cemberut karena sungguh ia sangat merindukan kekasihnya yang sekarang sedang bertugas diluar kota karena pekerjaan.
Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam dan Jaemin belum memberi kabar sama sekali. Sudah 1 minggu kekasihnya itu pergi meninggal kan nya, selain merindukan keberadaan sang kekasih ia juga sangat merindukan sentuhan Jaemin. Biasanya sebelum tidur lelaki itu akan menyentuh seluruh inci tubuhnya, menciumnya dan memberikan tanda disana-sini hingga yang terakhir mereka akan bercinta sampai pagi.
Renjun merengut kesal saat merasakan kejantanan nya yang mulai menegang. Ia menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang lalu menyimpan handphone nya diatas ranjang membuka celananya dan mengeluarkan penis nya yang sudah mengacung tegak dan mengeluarkan precum di lubang kemaluan nya.
Kaki mulus itu mengangkang tepat didepan handphone si manis, saat mulai mengocok penis mungilnya sebuah panggilan masuk. Dengan cekatan Renjun mengangkatnya dan menampakkan wajah Jaemin yang sedang tersenyum padanya, terlihat juga si dominan sedang bertelanjang dada.
"Hai manis, apa kabar?"
"Kau kemana saja bodoh?!!" tanya Renjun kesal
"Maaf sayang hari ini sibuk sekali jadi aku baru sempat menghubungi mu. Ah aku merindukan mu, dan juga tubuh serta lubang sempitmu"
"Aku juga merindukan mu Nana, aku sangat merindukanku kau memasuki tubuhku"
Jaemin terkekeh melihat wajah memerah Renjun dan juga matanya yang terlihat berkaca-kaca.
"Kau sedang horny?"
Renjun mengangguk lalu mengarahkan kameranya pada kejantanan nya dan kaki mulusnya yang mana membuat penis Jaemin seketika ereksi.
"sial, kau sangat menggoda"
Dengan iseng Renjun mengarahkan kamera pada lubang analnya yang tampak merekah merah muda meminta Jaemin untuk mengisinya sekarang juga.
"Aku ingin kau memasuki ku" ucap Renjun lirih
"Simpan handphone mu dinakas, injuniie. Agar aku bisa lebih leluasa melihat pergerakan mu"
Renjun menurut dan menyimpan handphone nya di nakas, ia membuka pakaiannya hingga kini telanjang bulat didepan kamera. Jaemin mengeluarkan kejantanan nya yang sedang mengeras sambil melihat Renjun di layar handphonenya.
Sial, kalau begini ia tidak akan puas dengan hanya bermain solo sambil melakukan video call sex dengan sang kekasih.
"Lakukan injuniie, aku ingin melihatmu memuaskan dirimu saat tak ada diriku disana"
Renjun kembali membuka pahanya lebar-lebar ia mulai menyentuh dadanya sendiri sambil memainkan sebelah puting susunya, sedangkan tangan kirinya mulai mengocok penis kecilnya yang menegang.
"Ahh.... Nana...."
Sial, Jaemin menggeram lalu mulai mengocok penisnya sendiri sambil melihat Renjun yang sedang memuaskan dirinya sendiri disana.
Renjun mengambil cauran lube lalu dengan sengaja menyiramkannya pada tiap lekuk tubuhnya hingga terlihat tubuh seputih susu itu mengkilap ditengah temaramnya lampu kamar.
Renjun menatap kamera lalu menghisap dildo yang ia pegang seakan tengah menghisap penis besar Jaemin, tatapan matanya dengan sengaja menggoda Jaemin sambil memainkan dadanya sendiri.
Dirasa cukup, ia mulai berjongkok dan memasukkan dildo itu dalam sekali hentak. Tubuhnya naik turun merasakan dildo nan panjang dan besar itu melesak masuk kedalam lubang analnya, Renjun merintih kenikmatan sambil menatap Jaemin dari kamera dengan tatapan sayu.
Renjun mengocok penisnya sendiri sambil terus bergerak terhentak-hentak. Rasanya ia ingin menangis karena dildo saja tidak cukup untuk memuaskan hasrat seksualnya.
"Hiks... Nana... ahn.... Aku ingin.... Ahhh.... Kau disini...."
Renjun memejamkan matanya dan bergerak semakin brutal, bahkan ranjang ikut bergerak karena gerakan si submisiv.
Renjun melepaskan dildonya dan dengan tubuh gemetar kembali mengangkang didepan kamera, selain dildo ia memasukin vibrator kesama lubang analnya. Dengan cekatan ia menjepit kedua putingnya dengan jepitan khusus, lalu dengan sengaja ia menyetel vibrator itu dalam level maksimal sehingga mau tak mau pinggangnya ikut bergetar.
Jaemin menelan ludahnya kasar melihat pemandangan yang disajikan oleh kekasihnya yang sedang memuaskan nafsu birahinya sendiri. Jaemin menyentuh absnya sendiri sambil mengocok penisnya yang semakin menegak, Renjun menatap Jaemin sambil menangis sekaligus mendesah. Pemandangan yang Jaemin suguhkan benar-benar membuat Renjun kelimpungan.
Jaemin yang tak memakai baju lalu sedang mengocok penisnya sendiri adalah hal terseksi yang Renjun sukai dari kekasihnya. Ketampanan Jaemin bertambah berkali-kali lipat dan Renjun ingin Jaeminnya disini sekarang juga.
"Ahhh.... hiks.... Hmppp...."
Renjun menggelinjang hebat saat vibrator itu menyentuh titik manisnya, bahkan kepalanya sampai mengadah lalu menggeleng kuat merasakan pelepasannya yang akan segera keluar.
Dengan tangan gemetar Renjun mempercepat kocokan pada penisnya, begitu juga Jaemin kini yang sedang mengocok penisnya sambil menatap Renjun dengan bergairah.
"Hiks... Jaem.... Akhh... Aku... Aku ...."
"bersama injuniie"
Keduanya merasakan pelepasan disaat bersamaan, penis Renjun mengeluarkan spermanya hingga membasahi tempat tidur serta tangan dan perutnya.
Jaemin sendiri masih mengurut penisnya mengeluarkan sperma yang masih tersisa, bahkan cairan spermanya sampai membasahi handphonenya sendiri.
"Tunggu aku sayang, aku akan segera pulang"
"Aku menunggu mu nana..."
End.
Maaf singkat bgt wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Freitag Nacht | Jaemren 🔞 (✔)
Short StoryBerbagai kisah antara Jaemin dan Renjun 🔞🔞🔞 Mengandung banyak konten dewasa, mohon bijak dalam membaca.