Suara klik kamera serta cahaya blitz kamera tampak menghiasi ruangan pemotretan hari ini, tangan kekar itu dengan lihai mengarahkan kameranya pada model didepannya yang sedang berpose dengan berbagai gaya yang sudah diarahkan. Lelaki berambut hitam dengan gaya mullet itu menatap kamera sembari menyunggingkan wajah angkuhnya yang mendapat decakan kagum dari staff disekitarnya. Sedangkan si fotografer tersenyum senang saat mengecek beberapa gambar yang ia ambil, tampak sangat sempurna.Ini adalah kesekian kalinya keduanya bekerjasama dan semuanya selalu berjalan lancar.
"Wow hasilnya bagus sekali" ucap sang model, Huang Renjun saat melihat gambar yang sang fotografer ambil didepan sebuah komputer yang memang disediakan ditempat pemotretan tersebut
"Tentu saja, karena model kita adalah Huang Renjun" ucap sang fotografer, Na Jaemin sambil menyunggingkan senyuman manisnya
Renjun tersipu malu sambil tersenyum tak kalah manis membalas ucapan sang fotografer, tentu saja ia sudah biasa dipuji seperti ini tapi pujian kali ini berbeda karena ia mendapatkan pujian dari fotografer favorit nya.
Huang Renjun seorang model berusia 24 tahun yang sudah berkecimpung didunia permodelan sejak berumur 18 tahun, sedangkan Na Jaemin adalah seorang fotografer yang baru berusia 24 tahun adalah fotografer handal yang sudah tidak diragukan lagi kemampuan nya dan pemuda Na itu cukup terkenal dan disegani oleh rekan seprofesi maupun rekan kerja lainnya.
Tentu saja paras Na Jaemin sangatlah tampan dan tubuhnya sangat atletis, bahkan bisa dibilang ia lebih cocok menjadi model ketimbang seorang fotografer tapi sepertinya ia tidak tertarik untuk menjadi seorang model karena ia lebih menikmati pekerjaan nya sebagai seorang fotografer. Dan tentu saja aura dominan pemuda bersenyum manis sekaligus tampan itu benar-benar mampu membuat siapapun terpesona dan jatuh hati padanya, termasuk Renjun yang sudah jatuh hati pada pemuda tampan itu sejak pertemuan pertama mereka.
"Kalau begitu kita lanjutkan ke sesi berikutnya, kau bisa segera menggantikan pakaian mu Renjun-ah" ucap Jaemin sambil tersenyum kecil padanya sebelum kembali fokus memeriksa setting kameranya. Renjun Kembali dibuat tersipu dengan perhatian kecil yang lelaki iyu berikan dan ia lantas mengangguk dan segera mengganti pakaiannya.
Pemotretan sesi terakhir berjalan dengan lancar, setelah selesai beberapa staff berpamitan hingga kini hanya tersisa Renjun & managernya serta Jaemin dan beberapa Staff yang bertugas membereskan tempat tersebut.
"Jaemin-ah kau belum pulang?" tanya Renjun yang sengaja menghampiri Jaemin karena sang manager tampak sedang berbincang melalui telepon
"belum, aku harus menyelesaikan pekerjaan ku terlebih dahulu. Kau sendiri kenapa belum pulang?" tanya Jaemin
"Manager ku sedang mengangkat telepon" ucap Renjun sambil menunjuk kearah Haechan yang masih berbicara
"Mau lihat beberapa hasil sesi terakhir?" tanya Jaemin sambil menatap Renjun intens
"Uh boleh" jawab Renjun malu-malu
Keduanya kembali kedepan komputer dan melihat-lihat hasil pemotretan tadi, Renjun dibuat semakin terkagum-kagum atas kemampuan Jaemin. Benar-benar seorang fotografer profesional.
"Aku suka ini" ucap Renjun yang tak sadar bahwa Jaemin sedari tadi menatap dirinya
"Aku juga" jawab Jaemin sambil terus menatap si pemuda Huang
Renjun menoleh dan terkejut karena wajahnya dengan Jaemin terlalu dekat bahkan hidup mereka nyaris bersentuhan, ia sendiri bisa merasakan deru nafas berat Jaemin yang berhembus diwajahnya. Jantungnya semakin menggila saat Jaemin menatap intens mata dan bibirnya secara bergantian.
"Injuniie, ayo kita pulang"
Renjun maupun Jaemin langsung menjauhkan diri saat suara Haechan mengintrupsi keduanya. Renjun tampak tersenyum canggung pada Jaemin dengan wajah bersemu merah.
"Uh, kalau begitu aku pamit terlebih dulu. Terimakasih untuk hari ini" ucap Renjun sambil menunduk kecil sebelum ia benar-benar pergi dari hadapan Jaemin dan menghampiri Haechan
Jaemin mengangguk dengan tatapan yang sulit diartikan, ia terus menatap Renjun sampai pemuda Huang itu benar-benar pergi dari pandangan nya.
-00-
Jaemin yang kini sedang bertelanjang dada masuk kedalam sebuah ruangan khusus yang ada didalam apartemennya, lampu ruangan tersebut tampak temaram tapi yang menjadi point penting adalah ratusan foto yang tertempel di dinding ataupun berada diatas meja. Mata Jaemin menatap satu persatu foto tersebut lebih tepatnya foto Huang Renjun dari awal pemuda itu memulai debutnya sebagai seorang model hingga foto terbaru yang kemarin ia ambil saat pemotretan sebuah majalah.
Mata tajam Jaemin mengambil sebuah album foto kemudian membukanya sambil memperhatikan foto-foto tersebut, lembaran foto detail seorang Huang Renjun mulai dari rambutnya, matanya, kuping nya, hidungnya, bibirnya, wajahnya, bagian-bagian tubuh lainnya bahkan sampai sebuah tanda lahir yang ada ditangan kanan pemuda asal China itu. Tangan kekar Jaemin mengambil salah satu foto Renjun yang merupakan salah satu favorit nya, foto Renjun dengan atasan kemeja yabg kancingnya terbuka hingga memperlihatkan tubuh bagian depannya yang mulus tanpa cacat dan menggunakan sebuah celana putih selutut sambil menatap kamera dengan tatapan polosnya. Lalu satu foto lagi berbanding terbalik dengan tatapan polos itu, kini adalah sebuah foto dengan tatapan Renjun yang tampak menggairahkan dimata Jaemin. Pemuda bermarga Na itu terkekeh pelan mengingat Renjun yang biaa terlihat polos namun bisa terlihat seksi.
Dan sebuah foto dimana Renjun tengah telanjang bulat dibawah sebuah guyuran shower, gambar yang Jaemin ambil secara diam-diam saat mereka menginap di sebuah hotel yang tidak jauh dari pantai yang juga menjadi tempat pemotretan mereka saat itu. Tubuh Renjun benar-benar sangat sempurna, lekuk tubuhnya tidak seperti lelaki kebanyakan malahan nyaris seperti seorang perempuan. Kulitnya putih nan mulus yang jika dipegang mungkin seakan sehalus kapas, bokongnya yang terbilang cukup sintal untuk seukuran lelaki ingin rasanya ia remas. Ah sial, memandangi foto Renjun yang telanjang membuat pemuda itu menjadi ereksi. Dengan nafas terengah-engah Jaemin mengeluarkan kejantanan nya dan mulai mengurutnya pelan. kocokannya semakin cepat saat menatap foto Renjun sembari membayangkan penisnya yang dilumat dan dihisap kencang oleh pmeuda manis itu, dan bagaimana ia menyetubuhi Renjun dengan kasar sambil sesekali mengambil gambarnya.
Jaemin menggeram saat merasakan ujung penisnya berdenyut, hingga tidak lama ia merasakan klimaks dan sperma membasahi tangan berotot nya. Dengan nafas terengah-engah dan keringat yang menetes didahinya, ia mengecup foto Renjun yang ada ditangan kirinya.
"Aku harap aku bisa segera menidurimu, Huang Renjun"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Freitag Nacht | Jaemren 🔞 (✔)
Historia CortaBerbagai kisah antara Jaemin dan Renjun 🔞🔞🔞 Mengandung banyak konten dewasa, mohon bijak dalam membaca.