Renjun menatap pantulan dirinya yang kini bertelanjang bulat didepan cermin setinggi 2 meter didalam kamar mandinya, wajahnya tampak sayu dengan penis yang sedikit mengeras. Ia memejamkan matanya membayangkan seseorang yang sudah cukup lama mengusik perasaan nya. Renjun masih memejamkan matanya seraya membayangkan tangan kekar dan berotot itu menjamah setiap inci tubuhnya, ia membayangkan bagaimana bibir itu menciumi bibir serta tiap titik sensiti nya, ia membayangkan bagaimana rasanya menyentuh perut yang terbentuk sempurna itu, bagaimana rasanya menyentuh bisep sempurna itu, dan bagaimana rasanya ketika penis panjang dan berurat itu menyentuh titik manisnya sampai ia terus mendesah dan terus meminta untuk dipuaskan.
Renjun membuka matanya dengan nafas berat, matanya terlihat semakin sayu dan penisnya menegang sempurna, ia terkekeh pelan melihat wajahnya sendiri yang sudah dilanda nafsu tiap kali membayangkan sosok itu. Ia berjalan dan memasukkan tubuhnya kedalam bathup berisi air yang dipenuhi busa, Renjun menyandarkan dirinya dan mulai mengocok sendiri penisnya sambil sesekali mendesah dan memejamkan matanya erat.
"Na.... Akh..... Shh... Jaem.... Jaemin..."
Renjun mendesah keras saat merasakan puncaknya dan spermanya tercampur dengan air didalam bathup, belum puas ia memasukkan tiga jemarinya kedalam lubang hangatnya sembari menggigit bibirnya sendiri sampai jemari lentiknya menyentuh titik nikmatnya dan tak lama ia kembali mencapai puncaknya. Rasanya tentu saja puas meskipun sangat kurang karena akan lebih nikmat jika orang yang menjadi objek fantasinya benar-benar memasukinya.
"Aku bisa gila karenamu Na Jaemin, ugh" gumam Renjun sambil menyandarkan tubuhnya
-00-
"Renjunie maaf aku tidak bisa menemanimu" ucap Haechan manager sekaligus sahabat Renjun sejak sekolah menengah
"Tidak apa-apa lagipula aku sudah terbiasa ketempat gym sendirian kan" jawab Renjun sambil tersenyum manis
"Aigoo baiklah kalau begitu, aku pergi terlebih dulu. Ingat, jangan sampai kelelahan! Besok siang kau ada jadwal pemotretan" ujar Haechan sembari mengusak rambut yang lebih tua
"Iya iya! Sudah sana pergi! Jeno pasti sudah menunggumu" ujar Renjun sambil menepis tangan Haechan yang membuat rambutnya berantakan
"Hehe baiklah kalau begitu, sampai jumpa injunie!"
"Yak!!" Renjun berteriak kesal saat Haechan mengecup pipinya lalu berlari dari hadapannya
Akhirnya setelah bersiap-siap Renjun segera menuju tempat Gym ia berjalan kaki sembari memakai earphone mendengarkan lagu sambil sesekali bersenandung. Cuaca hari ini begitu bagus dan tidak terlalu panas hah beruntung sekali karena Renjun tidak memekai topi jadi ia tidak begitu kepanasan.
Bruk!!
"Astaga!"
Renjun terkejut saat tak sengaja menabrak seseorang hingga kopi ditangan orang itu mengotori bajunya dan orang yang ia tabrak.
"oh astaga! Maafkan... Jaemin??"
-00-
"maaf aku menabrakmu tadi" ucap Renjun tidak enak
Ya, orang yang tadi ia tabrak adalah Na Jaemin yang kebetulan sedang berdiri dipinggir trotoar jalan sembari membalas pesan.
"tidak usah khawatir, harusnya aku yang minta maaf karena berdiri sembarangan sambil membalas pesan" jawab Jaemin dengan senyum tampannya yang mana membuat Renjun tersipu
Kini keduanya sedang berada di Apartement Jaemin karena tadi pemuda Na itu menawari Renjun untuk berganti baju disana, lagipula tidak mungkin kan Renjun pergi dengan baju basah karena kopi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Freitag Nacht | Jaemren 🔞 (✔)
Historia CortaBerbagai kisah antara Jaemin dan Renjun 🔞🔞🔞 Mengandung banyak konten dewasa, mohon bijak dalam membaca.