Chapter 13

528 43 2
                                    

Keesokan harinya, gadis itu bangun lebih siang dan akibatnya ia sekarang tergesa-gesa.

*Vrey pov*
Sialan! Gara-gara Zio aku terlambat bangun. Gerutuku.

"Vrey ayo cepat! Kita hampir terlambat, kamu sarapannya di jalan aja" Ucap Yoka.

Setelah itu aku keluar dari kamar dengan malas.
"Kau ini kenapa? Tumben sekali bangun siang" omel Aria.
"Sudahlah, ayo cepat kekelas. Lima menit lagi masuk nih" ingat Lily.
"Iya, ayo" ucapku dan Yoka. Aria hanya mendengus sebal.

Sambil berjalan aku sambil makan roti, yah mau bagaimana lagi aku kan terlambat.
- - -
Akhirnya aku sampai di kelas. Saat aku hendak duduk, Vier menatapku aneh.
"Vrey ada apa? Tumben terlambat" Tanyanya.
"Hah-hah-hah. Aku tadi bangun kesiangan karena gabisa tidur. Trs sarapan roti sambil jalan hah" Jelasku masih ngos-ngosan.
"Kan ada teleportasi, untuk apa lari-lari gak jelas" Ucap Gibran yang ikut nimbrung.
"HAH-!" Kagetku Yoka, Lily dan Aria bersamaan.
"Nah ini orang yang rada gesrek aja tau, masak kamu gak tau" Ucap Vier menyidir.
"Heh, namanya juga tergesa-gesa. Jadi kami gak kepikiran." Ucapku kesal.
"Ini nih, gara-gara Vrey lama banget bangunnya" gerutu Aria.
"Stttt...bentar lagi Miss. Sarayna datang" ucap lily.

"Selamat pagi semua!" Sapa Miss. Sarayna guru Alam.
"Pagi miss"
"Hari ini kita akan mempelajari tentang tumbuhan langka ya" ucapnya.
"Ada yang tahu di Magica World ini ada berapa tumbuhan langka?" Tanyanya.

Lily mengangkat tangannya.
"96 tumbuhan langka dan salah satunya adalah tumbuhan paling langka" jawab Lily.
"Ya, Lily benar. Dan hari ini kita akan membahas tumbuhan paling langka. Namanya adalah tumbuhan Gisryn. Tumbuhan itu hanya tumbuh sekali dalam 100 tahun. Tumbuhan itu berbentuk lingkaran berwarna putih seputih salju." Jelasnya. Dan dilanjut menjelaskan struktur tumbuhan dll.

Ting.ting.ting..

Jam kelas alam sudah selesai dan istirahat selama 15 menit lalu digantikan kelas mantra.
- - -
Kelas mantra, dengan guru Mrs. Siana.

"Selamat pagi" sapa Mrs. Siana dengan semangat.
"Pagi" jawab semua murid dengan malas.
"Hari ini kita akan belajar mantra buatan sendiri" ucapnya.
"Hah-!?" Semua murid bingung.
Aku dan Vier sih tidak, karena aku sudah bisa membuat mantra sendiri bahkan aku dan Vier punya mantra sendiri karena ayah yang mengajari kami.
"Hari ini kita akan membuat mantra. Caranya gampang, kalian tinggal tambahkan nama belakang kalian pada mantra buatan kalian. Silahkan buat untuk tugas hari ini. Setelah selesai, kalian boleh maju kedepan untuk mempraktikkan." Jelas Mrs. Siana.

Banyak yang mengeluh bingung, tidak bisa, sulit dll.
15 menit kemudian, semua murid masih sibuk membuat mantra tetapi dari tadi aku dan Vier hanya berpura-pura berpikir. Akhirnya daripada aku tidak ada kegiatan, aku mempraktikkan saja.

"Miss, saya sudah selesai" ucapku dan seluruh murid menatapku tidak percaya kecuali Riella dkk yang menatapku remeh
"Wahh cepat sekali ya. Kalau begitu silahkan maju" ucanya.

Aku pun maju ke depan, lalu mengangkat tangan dan mulai mengucapkan mantra.
"Zeraniê Vãliaum FindherWerton"
Muncullah kombinasi elemen dari air, es, api, petir, angin yang menjadi satu walaupun elemen itu berlawanan.
"Mantra ini memunculkan kombinasi semua elemen yang kumiliki dan menjadi satu walau berlawanan membentuk bola. Dan ada tambahan sihir buatanku dari mantra. Mantra ini ku beri nama mantra bola kematian, karena bola ini bisa membunuh dalam sekejap" jelasku.

Prok-prok-prok.
Banyak yang bertepuk tangan dan kagum begitupula dengan teman-temanku dan Miss Siana.
Setelah itu ku hilangkan bola kematiannya.

"Bagus sekali Vreysa, itu menyerap banyak energi mu. Mantra ini setara dengan tingkat tinggi. Kau boleh kembali." Ucap Miss Siana.

Aku mengangguk lalu berjalan menuju tempat dudukku.
"Oh Vrey, kau memakai itu. Padahal tadi rencananya aku yang mau pakai" ucap Vier pura-pura ngambek.
"Kau lama Vier" ucapku mengejek dia hanya mendengus sebal.
"Kau tadi hebat sekali Vrey." Puji Aria dan Lily.
"Darimana kau memiliki ide itu?" Tanya Yoka.
"Tadi hanya tiba-tiba melintas di pikiranku untuk membuat semacam bola" jelasku mencoba santai.

❁Carixa Academy❁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang