Part 7

14 0 0
                                    

Happy Reading 🥰

---------

Restoran Julian tidak jauh dari KR Organizer, kantor Alana, sekitar 15 menit mereka sudah sampai. Berbeda dengan restoran yang kapan hari didatangi Alana yang tampak megah, kali ini desainnya cozy dan homey.

Angga dan Alana naik mobil Rama, Johnny mengendarai mobilnya sendiri sedangkan Jungwoo bersama Julian.

Ketika masuk, mereka langsung disambut seorang pria berpawakan tinggi besar dan terlihat berwibawa.

"Selamat siang Tuan Julian," ia sedikit membungkuk. Julian membalas dengan mengangguk. "Kami sudah menyiapkan ruangannya..." pria tersebut berjalan lebih dulu, diikuti tamu-tamunya. Namun Jungwoo tidak, ia menuju meja kasir dan Alana mengikutinya.

Jungwoo berbicara pada seorang gadis yang berjaga dibalik meja kasir.

"Jungwoo..." pria yang dipanggil menoleh.

"Noona? Kenapa tidak mengikuti yang lainnya?"

"Aku ingin menyapamu dengan benar," ujar Alana malu-malu.

"Apa tadi kau sangat terkejut saat melihat kami?"

"Tentu saja!" Sahut Alana membuat Jungwoo tertawa kecil.

"Tunggu sebentar ya, aku harus mengurus sesuatu." Jungwoo berbicara pada gadis tersebut. Ia mengangguk sambil mencatat apa yang dikatakan oleh Jungwoo yang sebagian besar berisikan perintah.

Tak lama kemudian Jungwoo menoleh kembali pada Alana.

"Apa kau alergi sesuatu?"

"Hmm? Tidak... aku bisa memakan apa saja."

"Baguslah. Yuk kita ke ruangan..." Jungwoo terlihat sangat cantik dari dekat, Alana sampai tak berkedip melihatnya.

"Jangan menatapku terus, jika Noona jatuh cinta padaku, hidupku akan diakhiri oleh Julian. Aku tidak mau..." wajah Alana langsung memerah, menyadari Jungwoo tahu akan hal itu.

"Kau tahu?"

"Aku bersamanya sejak usia 5 tahun, aku bisa membaca dia dengan mudah..."

"Kamu sekretarisnya di kantor kan? Kenapa mengurus restoran juga?"

"Aku mengurus semua pekerjaan yang dia lakukan dari balik layar dan Johnny melanjutkan hal-hal yang sudah dimulai oleh Julian. Dia bisa mati jika melakukan semua hal sendirian... aku saja hampir tak bisa tidur tenang saat awal kami mulai merintis semua ini." Jungwoo melepas uneg-unegnya. "Dalam pikirannya hanya bekerja, bahkan setiap pagi aku bertemu, dia selalu mengutarakan ide baru. Aku sampai memohon Johnny agar masuk ke perusahaan Julian biar aku tidak perlu membelah diri."

"Itu kenapa aku tahu bahwa dia masih menyukaimu Noona..." Alana tampak tertegun mendengar Jungwoo memberi penutup yang tidak nyambung. Lalu tak lama, keduanya tertawa bersamaan.

Angga yang sengaja mencari keberadaan Alana, khawatir wanita itu nyasar, tampak heran melihat keakraban dua orang di depannya.

"Alana?"

"Eh, Pak Angga, ada apa Pak?"

"Kalian terlihat akrab..." ujar Angga menggantung.

"Saya memang tipe orang yang mudah akrab," Jungwoo lalu mengarahkan untuk masuk ke ruang VIP yang memang dikhususkan untuk acara-acara tertentu.

"Saya memang tipe orang yang mudah akrab," Jungwoo lalu mengarahkan untuk masuk ke ruang VIP yang memang dikhususkan untuk acara-acara tertentu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Complete MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang