7. 🌺Terpesona🌺

225 15 2
                                    

Alin menatap antusias jendela mobil yang menyuguhkan rumah rumah warga. Sudah lama rasanya alin tak seperti ini.

Lima tahun yang lalu tepat sebelum alin berangkat ke jakarta untuk kuliah. Dan setelah tak pulang, sekarang alin berada di sini.

Alin dan keluarga, tepatnya mama papa dan araka sedang dalam perjalanan menuju rumah kakek nenek alin.

Kakek linda lebih tepatnya, kakek linda adalah adik kandung dari sang almarhum kakeknya. Jadi mereka memang masih sangat dekat.

Mendengar linda yang sudah sampai kemarin, alin beserta orang tua berkunjung.

Setelah mobil berhenti di halaman rumah yang besar, yang seperti di katakan bahwa keluarga linda adalah keluarga yang lumayan berada.

"LINDA"teriak alin setelah keluar dari mobil

Dengan segera pintu rumah terbuka dengan lebar, di buka oleh tantenya tepatnya mama linda. Dari dalam rumah terdengar langkah kaki berlari.

"ALIN"teriak linda segera memeluk alin dengan sangat erat

Bentuk tubuh alin yang tinggi dengan tubuh kecil bak seorang model. Namun berbeda dengan linda yang agak berisi. Jangan lupa dengan warna kulit linda yang agak gelap, berbeda dengan alin yang putih.

Wajah serta sifat mereka juga sangat jauh berbeda. Linda yang memiliki wajah dewasa karena sering perawatan, maklum dia terlahir sebagai orang yang beruntung dalam segi matrial. Linda juga memiliki sifat yang jauh beda dengan wajah dewasanya, yaitu bar-bar namun bila lawan menggertak maka nyalinya akan ciut.

Sedangkan alin, memiliki wajah yang terkesan natural bahkan mendekati imut. Wajahnya tak jauh beda dengan wajahnya saat masih duduk di bangku SMA dulu. Sedangkan sifatnya adalah dewasa, kalem, ramah, dan mudah tersenyum. Namun bila di usik, jangan salahkan bila orang yang mengusiknya akan patah tulang di area badannya.

"Astaga alin..."ucap tante sambil merebut alin dari pelukan anaknya yang membuat linda menggerutu

"Eh ralat... dokter alin"ucap tante cika menggoda

"Tante mah gitu"ucap alin cemberut kemudian tertawa bersama tante cika

"Ribut ribut"ucap neneknya dari dalam rumah

Dengan membawa sapu neneknya keluar dari rumah, mungkin hendak memukul siapa gerangan yang membuat kegaduhan. Namun saat melihat adanya alin, nenek melebarkan matanya terkejut.

"Alin"ucap nenek

Alin hanya tersenyum menyambut pelukan rindu dari neneknya.

"Astaga... anak nakal ini... udah pulang gak bilang bilang"ucap neneknya memberi sebuah tepukan kasih sayang ke pundak alin

"Biar jadi kejutan"ucap alin sambil meringis mendapat tepukan kasih sayang dari neneknya

Bila kalian bertanya dimana nenek dan kakek kandung alin, jawabannya adalah mereka sudah tenang bersama Tuhan di surga.

"Kamu itu ya... pergi gak bilang... pulang juga gak bilang"ucap nenek yang di hadiahi cengiran oleh nenek

"OY... KALIAN DI LUAR GAK MAU MASUK... PANAS LOH"teriak kakek dari dalam rumah

"Oh iya ampe lupa... ayo masuk"ucap nenek

Mama memberikan kantong plastik berisi kue kering dan beberapa paper bag pada tante yang berisikan oleh oleh dari alin.

Saat alin hampir duduk, linda segera menarik alin menuju tangga. Menarik alin menuju kamarnya, menguncinya dari dalam agar araka dan lika adik linda tak menguping.

My Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang