14🌺Cinta🌺

153 13 3
                                    

"Ka-kau"ucap Alin terbata bata

"Mungkin hanya aku yang ingat"ucap Andrew dengan nada kecewa yang di buat buat lalu berbalik ke arah jasnya yang bergantung, hendak pergi

"Tidak"sanggah Alin menarik tangan Andrew

Andrew langsung tersenyum manis, namun saat berbalik ia memasang wajah datarnya. Andrew maju selangkah, Alin mmundur sekalngkah.

Tatapan datar milik pria tampan itu sangat menakutkan, mengintimidasi Alin sekali.

Langkah demi langkah yang mereka lakukan hingga punggung Alin menyentuh dinding kembali.

"Lalu?"ucap Andrew mengungkung tubuh langsing gadisnya itu, menatap tepat di mata Alin yang berusaha mengelak tatapannya sejak tadi

Alin mengalihkan tatapannya, tubuhnya sungguh merinding karena di tatap seintens itu oleh si pria.

"Hey... tatap mataku sayang"ucap Andrew mencium pelipis Alin gemas

"Sa-sayang"ucap Alin gagap

"Ingat kau kekasihku sekarang sayang"ucap Andrew mencium pipi Alin

"Tap-tapi"

"Apa... kau tidak mau?"tanya Andrew terbesir kilatan amarah dan kecewa di mata Andrew

"Bu-bukan... ta-"

"Sudah cukup... apa karena pria yang kau temui kemarin"ucap Andrew kesal

"Huh???"

"Jangan pura pura lupa... kau bertemu dengan pria kemarin"pekik Andrew cemburu

"Kau cemburu"ucap Alin menatap Andrew menggoda

"Iya"ucap Andrew dingin

"Hahahahaha... dia adalah sahabatku"tawa Alin menggelegar ke.seluruh ruangan

"Dia adalah sahabatku... tidak hanya kami berdua saja... namun ada dua orang lagi"ucap Alin

"Tetap saja aku kesal... kamu milikku... titik"ucap Andrew keras kepala

"Ok ok... siapa namamu sayang... kekasihku"ucap Alin tersenyum manis karena senang

"Andrew Drakan Stefensoon... kekasih dan calon suami Alinaya Calely Eza"ucap Andrew percaya diri

"Percaya diri sekali kau tuan"ucap Alin tertawa

"Oh harus... bahkan kalau kau tidak mau... aku akan dengan senang hati mengurungmu di mansionku lalu membuatmu hamil anakku"ucap bisik Andrew tepat di lekuk leher Alin

Tidak hanya sampai di situ ia lalu menjilat hingga meniup leher dan menggigit telinga Alin.

"An-Andrew apa yang kau lakukan"ucap Alin kaget

"Hanya mencium"ucap Andrew lalu mencium bibir manis yang mulai dari tadi adalah candunya

Bibirnya mengemut, menjilat dan menggigit kecil bibir tipis itu, ooooohhhh ini sangat manis. Karena Alin yang tetap diam dan tidak membuka bibirnya Andrew terpaksa menggigit sedikit keras bibir gadis itu, dan berakhir sekarang ini lidah Andrew mengabsen seluruh gigi bahkan lidah Alin.

"Aku suka dengan bibirmu sayang... manis"ucap Andre tersendat sendat

Alin Ia hanya diam. Namun Ia senang dan lega, tidak ada lagi yang menggosip bahwa ia memiliki kelainan seksual atau semacamnya. Ia lega bahwa pemuda yang dulu ia tunggu hingga sekarang ini bahkan rela tidak berpacaran juga menyukainya.

"Apa kau menungguku sejak dulu?"tanya Alin

"Ya... apa kau juga?"tanya Andrew tegas

"Iya... bahkan aku tidak memiliki kekasih sejak dulu... apa kau juga?"ucap Alin

My Mr. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang